Tim Medis Dompet Dhuafa Diduga Dianiaya Aparat, Ini Jawaban Polisi
GELORA.CO - Tenaga medis Dompet Dhuafa dianiaya aparat saat aksi 22 Mei menjadi perbincangan ramai di media sosial.
Selain tenaga medis dianiaya, mobil Dompet Dhuafa juga dirusak. Tim medis Dompet Dhuafa menjadi korban penganiayaan saat menjalankan misi kemanusiaan dalam kerusuhan 22 Mei di Jakarta.
Selain itu, petugas Hilal Merah Putih Indonesia (HILMI) juga diduga dianiaya aparat kepolisian hingga sekarat.
Dalam video yang beredar, petugas HILMI bersama dua orang temannya diamankan petugas keamanan yang diduga dari kesatuan Brimob. Lihat videonya berikut ini:
Saat berjalan di trotoar, kepala korban langsung dipukul oleh salah satu aparat dari belakang.
Selanjutnya dari arah depan, belasan personel Brimob datang memukul dan menendang korban hingga terkapar di trotoar.
Pada video lainnya, tampak sejumlah aparat menyeret seorang remaja di lingkungan Masjid Al Huda. Korban dicambuk, dipukul, ditendang hingga diseret. Simak videonya di bawah ini:
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan menyelidiki dugaan penganiayaan tiga staf Dompet Duafa.
Argo mengatakan, Polda Metro Jaya akan mengecek kebenaran informasi penganiayaan yang diduga dilakukan oleh aparat.
�Ya nanti kita selidiki dulu kebenarnya seperti apa ya,� kata Argo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Argo tidak mau menjelaskan lebih terkait hal itu. Soalnya, dia belum mengetahui secara jelas kebenaran soal tim medis Dompet Duafa yang disebut-sebut diserang oleh anggota kepolisian.
Sebelumnya, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Drg Imam Rulyawan menyebut tim medisnya diserang aparat kepolisian pada aksi 22 Mei dini hari tadi.
Mobil Dompet Dhuafa hancur. (Istimewa) |
Ia menyebut ada tiga orang yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
�Benar telah terjadi tindakan represif oknum kepolisian terhadap tim medis Dompet Dhuafa pada hari Kamis 23 Mei 2019 pukul 00.15 dini hari, di sekitar Jl Abdul Muis, Jakarta Pusat,� kata Drg Imam Rulyawan, lewat keterangan tertulis pada Kamis (23/5).
Dirut Dompet Dhuafa, dr. Imam Rulyawan, menyayangkan peristiwa ini. Imam menyebut tim medis yang saat itu tengah bertugas sudah menggunakan pakaian dinas, tanda pengenal, hingga mobil lembaga. Dia mengatakan tim medis bekerja secara legal.
�Jadi, kegiatan kami adalah kegiatan kemanusiaan, kegiatan yang biasa dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Tetapi terhadap kejadian yang semalam menimpa tim kami, kami menyayangkan,� tandas Imam.[psid]
Tidak ada komentar