Perisai yang Dirindukan
Gambar: Ilustrasi |
Oleh: Suci Lestari Az Zahra
(Mahasiswi, Revowriter Makassar)
Mediaoposisi.com-Dari Abu Hurairah radhiyall�hu �anhu. bahwa Nabi Muhammad Shallall�hu �alaihi wa sallam bersabda:
???????? ?????????? ??????? ????????? ???? ????????? ?????????? ????
�Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya.� (HR.
Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)
Dalam hadits ini, Rasulullaah Salallahu �alaihi wa sallam memberikan pujian kepada seorang Imam (Khalifah) sebagai perisai. Orang-orang akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan kekuasaannya.
Pujian ini terbukti dengan fakta yang terlukiskan dalam tinta emas kegemilangan peradaban Islam, dalam memberikan perlindungan kepada kaum muslimin, selama kurang lebih 13 abad lamanya. Bahkan perlindungan itu tidak hanya berlaku bagi Umat Islam akan tetapi termasuk warga non-Muslim yang mau tunduk dengan aturan Islam.
Hilangnya Perisai Umat!
Namun sayangnya, keadaan umat Islam hari ini sangatlah berbeda. Dimana-mana terjadi pembantaian seperti di Suriah, Palestina, Myanmar, Kashmir, Cina, dan yang masih lekat di benak kita penembakan yang terjadi di dua Masjid di Selandia Baru, Jumat 15 Maret 2019. Darah kaum muslimin hari ini seakan-akan tak ada lagi artinya. Para musuh mereka tidak lagi memiliki rasa segan untuk membunuh dan meneror di berbagai kesempatan dan tempat termasuk di tempat-tempat ibadah. Padahal, darah seorang muslim sangatlah berharga sebab terbunuhnya umat muslim amat berat di sisi-Nya.
Dari �Abdullah bin �Amr, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda,
????????? ?????????? ???????? ?????? ????? ???? ?????? ?????? ????????
�Musnahnya dunia lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim.� (HR. Muslim, An Nasa�i dan At Tirmidzi)
Pembantaian, pembunuhan, dan teror terhadap umat Islam terus terjadi sejak perisai umat itu hilang akibat penghapusan Kekhilafahan terakhir di Turki Utsmani oleh Agen Inggris Kemal Attaturk la'natullaah 'alaihi pada tanggal 3 Maret 1924 M. Musibah terbesar umat Islam tersebut telah menimbulkan banyak problematika dalam kehidupan. Maka, selama tidak ada junnah (perisai) yang akan melindunginya dari musuh-musuh mereka, keadaan ini tidak akan membaik justru akan terus memburuk.
Mengembalikan Perisai Umat
Maka sungguh, kerinduan kepada Perisai itu sangatlah mendalam. Hadirnya, sangatlah dinantikan-nantikan agar dapat mengembalikan kemuliaan dan kehormatan Umat. Selain itu, kembalinya seorang Khalifah, yang akan menjadi perisai bagi Umat dalam kehidupan ini, akan mengantarkan Umat untuk mengambil semua hukum-hukum yang seharusnya diterapkan dalam kehidupannya baik secara individu, keluarga, masyarakat, hingga bernegara.
Inilah saatnya untuk terus meningkatkan perjuangan mengembalikan perisai yang dirindukan itu. Perisai yang akan melindungi umat dari segala kejahatan musuh-musuh mereka. Semoga Allah memberikan keistiqomahan dalam perjuangan ini dan memudahkan kembalinya perisai itu. Ya Allah, Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu, kami memohon pertolongan-Mu dan hinakanlah para musuh-musuhMu. Aamiin�
Allah Subhanahu Wa Ta�ala berfirman:
?????? ??????? ????????? ??????? ???????? ?????????? ????????????? ????????????????????? ??? ??????? ????? ??????????? ????????? ???? ?????????? ???????????????? ?????? ????????? ???????
???????? ?????? ???????????????????? ???? ?????? ?????????? ??????? ?????????????? ?? ??????????? ??? ??????? ?????? ?????? ?????? ?????? ??????????? ???? ?????????????
�Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.� (QS. An-Nur; 24:55) [MO/ms]
Tidak ada komentar