ERA KEBANGKITAN KHILAFAH SUDAH DEKAT
Oleh : Nasrudin Joha
Seorang PNS Kemenkum HAM di Balikpapan, Kalimantan Timur dicopot dari jabatannya hanya karena mengunggah konten yang dituding anti-Pancasila. PNS itu menulis status soal khilafah.
PNS tadi menulis status 'Semua pada membicarakan khilafah. Era kebangkitan khilafah sudah dekat'. Karena postingan inilah, pegawai di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkum HAM Balikpapan ini dicopot dari jabatannya.
Plt Kemenkum HAM, Tjahjo Kumolo, tidak menyebut nama atau inisial pegawai tersebut. Pejabat yang merangkap Mendagri ini hanya menyebutkan PNS itu menulis status yang mendukung ideologi selain Pancasila. Tjahjo lalu membacakan sepotong kalimat dari postingan yang anti-Pancasila itu.
Ketakutan rezim Jokowi akan kebangkitan khilafah sudah pada taraf seperti kerasukan setan. Ungkapan pendapat, menyuarakan aspirasi, semua ditafsirkan anti Pancasila.
Tidak hanya PNS kemenkumham yang mendapat perlakuan dituding anti Pancasila. Sebelumnya, di Semarang tepatnya di Undip seorang Guru Besar hukum dicopot jabatannya, juga karena tudingan anti Pancasila. Padahal, guru besar yang bernama Prof Suteki ini, telah mengajar mata kuliah filsafat hukum dan Pancasila hingga seperempat abad.
Di IAIN Kendari, seorang mahasiswa kritis juga dipecat rektornya karena dituding anti Pancasila. Tanpa proses administrasi yang layak, secara sepihak rektor menjatuhkan sangsi DO kepada mahasiswa tanpa mengenal ampun.
Rezim ini memang represif, anti perbedaan dan tak menghendaki rakyatnya memiliki aspirasi berbeda. Dandim Kendari, dicopot jabatannya hanya karena sang istri mengunggah status di sosial media, bahkan sang istri juga dituntut di peradilan umum.
Khilafah memang telah dijanjikan, wajar jika umat Islam menginginkan kebangkitannya. Ketika kondisi politik buntu, tidak ada representasi politik partai yang sejalan dengan aspirasi dan bathin umat, maka arus khilafah dinilai wajar menjadi arus utama yang mewadahi aspirasi umat Islam.
Apalagi, disaat yang sama umat muak dengan jualan Pancasila rezim. Mereka, yang sok Pancasilais ternyata koruptor, maling, memperlemah KPK, dan kompak berbuat zalim kepada umat Islam.
Barisan rezim sok Pancasilais inilah, yang mengkriminalisasi ulama, menangkapi aktivis Islam, membungkam mahasiswa bahkan zalim terhadap anak STM. Semua yang terkena OTT KPK, ternyata dari barisan rezim Pancasila.
Semua nama yang sok Pancasila, dari Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Setya Novanto hingga si Tjahyo Kumolo, disebut menerima duit korupsi e KTP. Jadi, wajar jika umat ini menjadi jijik pada pengemban Pancasila.
Pancasila tak ubahnya hanya topeng, hanya kedok untuk menutupi wajah buruk rezim. Berdalih Pancasila, rezim terus menzalimi rakyat, memecat dan membungkam semua opini dan pendapat yang melawan kehendak rezim.
Wahai rezim, tidak usah khawatir, khilafah pasti tegak baik kalian perangi atau kalian biarkan. Sikap kalian yang represif terhadap umat, justru membuat umat semakin rindu pada khilafah.
Khilafah adalah satu-satunya harapan umat, setelah pemilu demokrasi hanya menghasilkan boneka pinokio dan kucing pemamah nasi goreng. Kami, umat Islam tentu merindukan pemimpin dari kalangan kami, yang beriman, yang taqwa, yang memiliki perasaan dan pemikiran seperti kami, yang ingin taat hanya kepada Allah SWT.
Khilafah itu pasti datang, karena Nabi SAW sendiri yang mengabarkan :
???????? ???????????? ???????? ??? ????? ? ???? ???? ???????? ? ????? ??????????? ????? ????? ???? ??????????? ? ????? ???????? ???????? ????? ????????? ???????????? ? ?????????? ??? ????? ????? ???? ???????? ? ????? ??????????? ????? ????? ???? ??????????? ? ????? ???????? ??????? ?????? ? ?????????? ??? ????? ????? ???? ???????? ? ????? ??????????? ????? ????? ???? ??????????? ? ????? ???????? ??????? ??????????? ? ?????????? ??? ????? ????? ???? ???????? ? ????? ??????????? ????? ????? ???? ??????????? ? ????? ???????? ???????? ????? ????????? ???????????? ? ????? ??????
�Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta�ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta�ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah �ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.� (HR Ahmad). [].
Tidak ada komentar