Zeng Wei Jian: Sandiaga Uno Adalah Salahuddin Al-Ayyubi Era Modern
Ahad, 17 Februari 2019
Faktakini.com
SALAHUDDIN AL-AYYUBI MODERN
by Zeng Wei Jian
An-Nasir Salah ad-Din Yusuf ibn Ayyub atau Salahuddin al-Ayyubi pendiri Dinasti Ayyubid. Seorang patriot muslim Kurdi. Orang hebat. Namanya dihormati.
Reputasi Salahuddin populer seantero Eropa. Dikenang sebagai satria-pejuang melawan Krusader dan kebaikan hatinya.
Sekalipun beda agama, Sultan Salahuddin sangat dihormati Raja Inggris Richard the Lionheart dan mayoritas pembesar kerajaan.
Pasca menaklukan Jerusalem, Salahuddin memberikan amnesti dan membebaskan umat Katolik dan Tentara Kristen, sekalipun Krusader pernah melakukan pembantaian saat merebut Jerusalem di tahun 1099. Kristen Orthodox Yunani diperlakukan sangat baik.
King Richard the Lionheart yang pernah membantai 3 ribu muslim, including women & children, memuji Salahuddin sebagai the greatest and most powerful leader in the Islamic world.
Dalam "The Divine Comedy", Salahuddin disebut sebagai "one of the virtuous non-Christians in limbo".
Di abad 20, Salahuddin's heroism and leadership gained a new significance. Salahuddin's recapture of Palestine from the European Crusaders is considered an inspiration for modern-day Arabs' opposition to Zionism.
Setiap zaman dan era melahirkan patriot. Di Indonesia sekarang, ada "Salahuddin-modern". Namanya Sandiaga Salahuddin Uno.
Dia baik hati, tajir, tampan, dan sholeh. Saya berani bertaruh, dia lebih pandai ngaji daripada Joko Widodo.
Sekarang dia sedang "berperang-politik". Tujuannya memperbanyak middle class. Membuka lapangan kerja. Mereduksi pengangguran. Thus, mensejahterakan sebanyak mungkin rakyat Indonesia.
Setiap hari, haters menyerang Sandiaga Salahuddin Uno. Dia Dicibir, difitnah, dicaci-maki, dituduh sandiwara, dituding ingin mensuriahkan Indonesia, diolok-olok, dihina dan lain-lain perlakuan yang tidak etis.
Belum lama dia menyelesaikan Perang Jakarta. Keluar duit banyak. Kuras energi. Hadapi serangan brutal Ahokers.
Setelah jadi Wakil Gubernur Jakarta, dia realisasi janji-janji kampanye. Ibukota jadi lebih bersih, bebas banjir, ramah, dan manusiawi.
Metodologinya: Kerja keras, keras smart, kerja tuntas dan kerja iklas.
Dia tidak dendam kepada Ahokers yang setiap hari rilis black campaign menghancurkan karakternya. Ahokers dirangkul dengan hormat dan kasih sayang. Malah lebih diistimewakan daripada orang macam saya yang satu kali pun ngga pernah diundang ke Balai Kota. Ironis. Tragis banget ah. But, That's my Bang Sandi Salahuddin Uno.
Ngga lama nikmati posisi Wakil Gubernur, Sandiaga Salahuddin Uno meninggalkan his comfort zone. Melanjutkan "perang" lebih besar.
Tidak sekali pun, Sandiaga Salahuddin Uno marah kepada para penyerangnya. Malah dikalungi sajadah, dipeluk dan diajak makan. Jokower langsung jinak.
THE END
Faktakini.com
SALAHUDDIN AL-AYYUBI MODERN
by Zeng Wei Jian
An-Nasir Salah ad-Din Yusuf ibn Ayyub atau Salahuddin al-Ayyubi pendiri Dinasti Ayyubid. Seorang patriot muslim Kurdi. Orang hebat. Namanya dihormati.
Reputasi Salahuddin populer seantero Eropa. Dikenang sebagai satria-pejuang melawan Krusader dan kebaikan hatinya.
Sekalipun beda agama, Sultan Salahuddin sangat dihormati Raja Inggris Richard the Lionheart dan mayoritas pembesar kerajaan.
Pasca menaklukan Jerusalem, Salahuddin memberikan amnesti dan membebaskan umat Katolik dan Tentara Kristen, sekalipun Krusader pernah melakukan pembantaian saat merebut Jerusalem di tahun 1099. Kristen Orthodox Yunani diperlakukan sangat baik.
King Richard the Lionheart yang pernah membantai 3 ribu muslim, including women & children, memuji Salahuddin sebagai the greatest and most powerful leader in the Islamic world.
Dalam "The Divine Comedy", Salahuddin disebut sebagai "one of the virtuous non-Christians in limbo".
Di abad 20, Salahuddin's heroism and leadership gained a new significance. Salahuddin's recapture of Palestine from the European Crusaders is considered an inspiration for modern-day Arabs' opposition to Zionism.
Setiap zaman dan era melahirkan patriot. Di Indonesia sekarang, ada "Salahuddin-modern". Namanya Sandiaga Salahuddin Uno.
Dia baik hati, tajir, tampan, dan sholeh. Saya berani bertaruh, dia lebih pandai ngaji daripada Joko Widodo.
Sekarang dia sedang "berperang-politik". Tujuannya memperbanyak middle class. Membuka lapangan kerja. Mereduksi pengangguran. Thus, mensejahterakan sebanyak mungkin rakyat Indonesia.
Setiap hari, haters menyerang Sandiaga Salahuddin Uno. Dia Dicibir, difitnah, dicaci-maki, dituduh sandiwara, dituding ingin mensuriahkan Indonesia, diolok-olok, dihina dan lain-lain perlakuan yang tidak etis.
Belum lama dia menyelesaikan Perang Jakarta. Keluar duit banyak. Kuras energi. Hadapi serangan brutal Ahokers.
Setelah jadi Wakil Gubernur Jakarta, dia realisasi janji-janji kampanye. Ibukota jadi lebih bersih, bebas banjir, ramah, dan manusiawi.
Metodologinya: Kerja keras, keras smart, kerja tuntas dan kerja iklas.
Dia tidak dendam kepada Ahokers yang setiap hari rilis black campaign menghancurkan karakternya. Ahokers dirangkul dengan hormat dan kasih sayang. Malah lebih diistimewakan daripada orang macam saya yang satu kali pun ngga pernah diundang ke Balai Kota. Ironis. Tragis banget ah. But, That's my Bang Sandi Salahuddin Uno.
Ngga lama nikmati posisi Wakil Gubernur, Sandiaga Salahuddin Uno meninggalkan his comfort zone. Melanjutkan "perang" lebih besar.
Tidak sekali pun, Sandiaga Salahuddin Uno marah kepada para penyerangnya. Malah dikalungi sajadah, dipeluk dan diajak makan. Jokower langsung jinak.
THE END
Post Comment
Tidak ada komentar