TERUNGKAP! Jejak Digital Video Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan, Said Didu: Sangat Jelas Ybs Menyatakan G30SPKI Tidak Ada
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengakui pihaknya telah melakukan kekeliruan terkait nama tokoh pendiri NU Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Kemendikbud. Hilmar mengaku itu dilakukan tanpa kesengajaan.
"Saya mengakui bahwa ini kesalahan. Tapi ya karena kealpaan, bukan kesengajaan. Itu poin yang mau saya tekankan," ujar Hilmar dalam jumpa pers daring, Selasa (20/4/2021), seperti dilansir CNNIndonesia.
Menurut dia, tak ada nama Hasyim Asy'ari di Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemendikbud adalah risiko dari kealpaan penyusunan kamus. Sebab katanya, menyusun kamus tak seperti menulis narasi.
Yang menghebohkan bukan cuma hilangnya pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, tapi juga munculnya nama tokoh-tokoh komunis.
JEJAK DIGITAL
Terkait hal itu, di sosial media kini viral jejak digital video pernyataan Hilmar Farid terkait G30SPKI.
"Ini loh pandangan Hilmar Farid kepala Dirjen Kemendikbud yg katanya gak sengaja hapus Hadratus Syeikh Hasyim Asy'ari dari kamus sejarah," tulis akun @ekowboy2 yang membagikan video di twitter, Rabu (21/4/2021).
"Sangat jelas, ybs menyatakan G 30 S PKI "tdk ada"," ujar Muhammad Said Didu @msaid_didu menanggapi video tsb.
"Maka alasan dia "gak sengaja kehapus" itu dusta belaka. Justru itulah tujuan sebenarnya, cuma muncul reaksi protes. Kalau didiemin, masuk itu barang," timpal @sukma_rijady.
"Polemik di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, bagi saya, TIDAK MENGAGETKAN SAMA SEKALI. Kalau enggak percaya, silahkan tonton Pandangan Bapak Hilmar Farid yang sekarang menjabat Dirjen Kebudayaan ini, tentang sejarah PKI. Simpan videonya!" ujar aktivis Muhammadiyah MUSTOFA NAHRAWARDAYA @TofaTofa_id.
[VIDEO]
Ini loh pandangan Hilmar Farid kepala Dirjen Kemendikbud yg katanya gak sengaja hapus Hadratus Syeikh Hasyim Asy'ari dari kamus sejarahpic.twitter.com/V0DsFHzBgl
— ?????? ???????????? (@ekowboy2) April 21, 2021
Maka alasan dia "gak sengaja kehapus" itu dusta belaka. Justru itulah tujuan sebenarnya, cuma muncul reaksi protes. Kalau didiemin, masuk itu barang.
— Sukma Rijady, S.Ip (@sukma_rijady) April 21, 2021
Setuju. Sepertinya penghapusan itu memang di sengaja, dlakukan sedikit demi sedikit, dari pinggir sambil menilai reaksi --> teori makan bubur panas..
— Rwijaya (@blueboxxx) April 21, 2021
Kedepan akan ada lagi upaya nya..
Dlm soal PKI, Dirjen Kebudayaan ini jelas bela sejarah versi PKI, menyalahkan Orde Baru n TNI. Tak akui PKI lakukan kudeta, malah PKI sbg korban. Ia tdk sebut G30S/PKI tp G30S saja. Ia cb menepis penyiksaan thd para Jenderal di Lubang Buaya dg hasil visum. Ia mau belokkan sejarah https://t.co/52bfZ3km3c
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 21, 2021
Tidak ada komentar