Ibunda Letkol Heri Oktavian Memilih Menyimpan Kesedihannya Dalam Hati
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, berusaha mendengarkan kesedihan ibunda almarhum Letkol (P) Heri Oktavian/Humas Polda Lampung
Raut duka dan lelah masih menyelimuti ibunda Letkol (P) anumerta Heri Oktavian. Namun, dengan sabar, dia melayani tamu yang mengucapkan duka cita atas gugurnya sang putra bungsu.
Sedikit sekali kata yang keluar dari mulut sang bunda, Murhaleni (73). Dia lebih banyak mendengarkan tamu-tamunya. Sepertinya, dia memilih kesedihannya disimpan dalam hati.
Seperti saat Kantor Berita RMOLLampung dan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, jadi tamu pertama yang mengunjunginya di rumah anak sulungnya, Rajabasa, Kota Bandarlampung.
Murhaleni lebih banyak mendengar dan selalu duduk dekat foto besar sang putra yang terlihat gagah dengan seragam biru TNI AL di sampingnya. Foto yang dibawa dari rumahnya di Kota Metro.
Ketika anggota DPR RI Taufik Basari menemuinya untuk mengungkapkan rasa duka, Murhaleni hanya tertunduk dan mengangguk-agukan kepala sebagai tanda menerima baik ucapan empati tersebut.
Sudah sepekan, sang bunda menunggu kabar sang putra, para tamu silih berganti menyampaikan turut berduka cita atas pengorbanan sang putra dalam menjaga kedaulatan NKRI dari dalam lautan.
Sebelum yasinan Selasa sore (27/4), Murhaleni yang berada di teras rumah tengah menerima telepon. Wajahnya tampak sedikit sumriwah. Ada kabar, hari ini, Rabu (28/4), ia akan bertemu menantu dan dua cucunya di Surabaya.
"Iya, besok, berangkat pukul 07.00 WIB, ikut tebar bunga," katanya singkat kepada seseorang yang tengah menelponnya.
Usai yasinan, Murhaleni menyalami semua kerabat dan tetangga yang datang. Ia meminta doa dilancarkan untuk sampai ke Surabaya.
Rencana, setelah sampai Surabaya, keluarga Letkol (P) Heri Oktavian akan mengikuti prosesi tabur bunga di titik lokasi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.
Murhaleni yang telah sepekan menunggu kedatangan putranya, hari ini dia yang mendatangi putranya yang telah menyelam ke dalam keabadian di dalam lautan dalam.
Kini, sang bunda yang berduka hanya bisa menaburkan bunga ke lautan buat putranya.

Post Comment
Tidak ada komentar