Breaking News

Plot Twist Jokowi Soal KPK



Presiden RI Joko Widodo meluncurkan pernyataan dirinya tidak punya beban dalam lima tahun ke depan, setelah terpilih sebagai presiden untuk periode kedua.
Pernyataan yang dikatakan menjelang pemilihan presiden 2019 itu masih terekam jelas di ingatan publik.

Di tengah polemik pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta revisi Undang-Undang (UU) KPK, ingatan itu muncul di permukaan

Di luar dugaan, Jokowi akan menyatakan persetujuan pada beberapa poin dalam revisi UU KPK yang telah diiyakan oleh DPR RI sebelumnya.

Salah satu poin yang disetujui oleh Jokowi: pembentukan Dewan Pengawas KPK.  Pembentukan Dewan Pengawas ini sempat menuai kontroversi sebab dianggap bisa memandulkan kinerja KPK ke depannya.

Kebijakan Jokowi yang omdo soal KPK, membuat pemerintah seakan memang 'ora urus' terhadap apa yang terjadi pada KPK saat ini.

Jokowi yang cenderung 'sakarepe dewe' dan pemerintah terhadap KPK saat ini dirasa akan mematikan KPK itu ke depannya. 
Terpilihnya Firli Bahuri sebagai Ketua KPK, dan beberapa poin yang disepakati Jokowi di revisi UU KPK, membuat publik semakin khawatir terhadap masa depan KPK.

Sikap Jokowi dipertanyakan: apakah ini sama sesuai pernyataan di saat jelang pilpres bahwa dirinya tak punya beban 5 tahun ke depan?

"Plot twist: Presiden sengaja mbiarin KPK kacau balau, tapi diem-diem beliau menyiapkan kejaksaan agung dan polisi untuk jadi pemberantas korupsi yg lebih sadis," kata pakar copywriting Iman Sjafei.

Tidak ada komentar