Breaking News

Soal Pose Satu Jari Sandiaga Uno, Negarawan Itu Rangkul Lawan Bukan Nyinyir


NUSANEWS - Sorotan kubu 01 terhadap aksi Sandiaga Uno foto bareng sejumlah pendukung Jokowi di Bali dengan pose satu jari, dibalas Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto � Sandiaga Uno.

Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyebut aksi cawapres 02 itu menunjukkan sikap seorang negawaran yang mau merangkul lawan.

�Itu sikap negarawan. Bang Sandi menunjukkan diri sebagai seorang cawapres yang bisa merangkul lawan, menerima perbedaan, dan memberikan contoh demokrasi yang sejuk, demokrasi yang merangkul bukan yang memukul,� kata Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (9/4/2019).

Menurut Andre, Sandiaga secara spontan berpose satu jari sebagai bentuk penghormatan atas pilihan sekelompok pemuda yang merupakan pendukung rival, Jokowi-Maruf.

�Sebagai seorang negarawan, Pak Sandi mendatangi, merangkul, memeluk orang yang berdemonstrasi kepada dia, menjadi merasa dirangkul. Suasana jadi cair. Mereka minta foto bareng Bang Sandi, ya Bang Sandi menghormati. Mereka pendukung Pak Jokowi ya dia spontan saja (berpose 1 jari),� tuturnya.

Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade

Politikus Gerindra itu heran dengan sikap Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma�ruf yang justru nyinyir menanggapi pose satu jari Sandiaga. Dia menegaskan pose tersebut dilakukan bukan karena Sandiaga kehabisan ide dan gaya.

�Bukan seperti yang disampaikan Irma Suryani (jubir TKN Jokowi-Ma�ruf). Pernyataan Irma itu provokatif. Itu lah bedanya Irma yang provokatif dengan Sandiaga yang seorang negarawan yang punya konsep demokrasi yang sejuk, yang membangun kebersamaan. Kita boleh beda pilihan, tapi kebersamaan harus kita jaga,� kata Andre.

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma�ruf, Irma Suryani Chaniago berkomentar nyiynyir dengan menyebut Sandiaga Uno terpaksa berpose satu jari karena kehabisan gaya masuk di basis massa Jokowi.

�Ia (Sandiaga) terpaksa pose satu jari karena bingung mau pose seperti apa di Bali,� kata Irma kepada wartawan, Selasa (9/4/2019).

Irma menyoroti sikap Sandiaga yang sangat berbeda dengan tandemnya, Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo kerap berbicara �keras� saat kampanye.

�Agak kontraproduktif ya, Sandi bilang berkomitmen untuk pemilu damai, tapi kok pasangannya selain suka marah-marah terus di mana-mana juga pake nggebrak-gebrak podium,� tutur anggota DPR ini.

Juru bicara TKN Joko Widodo � Maruf Amin, Irma Suryani Chaniago.

Aksi Sandiaga Uno ketika kampanye di Bali, Selasa (9/4/2019) memang mencuri perhatian publik. Pasalnya, di sela agenda kampanye, Sandi sempat bertemu dengan pendukung capres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.

Seperti halnya momen serupa di daerah lain ketika bertemu pendukung rival di kawasan Singaraja, Sandi dengan santainya menyapa para simpatisan rival di Pilpres 2019 itu.

Menurut Sandi, tindakan itu dilakukan karena dirinya enggan ada politik yang memecah belah. �Selalu saya katakan, kami tidak ingin politik yang memecah belah, tetapi mempersatukan. Demokrasi ini seharusnya menggembirakan, menyenangkan,� ujar Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, pihaknya sudah berkomitmen untuk menciptakan politik sejuk, yang mempersatukan. �Dari Bali kami sampaikan salam damai,� imbuh dia.

Bukan hanya menyapa dan bersalaman satu per satu dengan fans setia Jokowi, suami dari Nur Asia ini bahkan foto bersama dengan pose satu jari, simbol paslon 01.

Tepatnya ketika bertemu dengan sekelompok orang mengenakan atribut PDI Perjuangan yang mengajaknya berfoto bersama di Buleleng.

�Sini Pak Sandi, ngopi, boleh foto kan,� tanya salah seorang dari kelompok itu. Sandi pun menyambutnya dengan ramah, �Ayo-ayo foto, terima kasih,� ucap Sandiaga sambil ikut berpose satu jari.

SUMBER

Tidak ada komentar