Breaking News

Poyuono Dorong Bowo Sidik Ungkap Amplop: Jangan Berhenti di Nusron!


NUSANEWS - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi 'nyanyian' Bowo Sidik Pangarso yang menyebut nama Nusron Wahid sebagai pemberi perintah untuk mengumpulkan uang demi 'serangan fajar'. Poyuono diketahui pernah menghembuskan isu soal keterlibatan menteri dalam kasus Bowo.

"Hayo, TKN mau minta bukti apalagi tentang penyiapan amplop putih berisi duit yang ada tanda jempolnya? Tuh, bener kan yang nyuruh Bowo Pangarso nyiapin amplop putih tanda cap jempol itu menteri atau selevel menteri, yaitu Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Menurut pengakuan Bowo Pangarso ketika diperiksa KPK," ujar Poyuono kepada wartawan, Rabu (10/4/2019).

Pernyataan soal bukti itu sebelumnya dilontarkan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, yang meminta Poyuono membeberkan bukti dan menyebutkan siapa menteri yang dimaksud. Poyuono pun kembali 'menyentil' Ace.

"Hayo, Kang Ace, kumaha ieu (bagaimana ini)? Bener henteu (betul tidak) ucapan abdi tentang kawannya Kang Ace, si Bowo Pangarso?" tanya Poyuono.

Kembali ke kasus Bowo, Poyuono menyebut rencana kecurangan dalam pilpres dengan serangan fajar amplop putih diperlihatkan oleh Tuhan. Poyuono melihat kemenangan Prabowo-Sandi akan berlaku mutlak.

"Ini sudah jelas kemenangan yang Prabowo-Sandi yang membawa misi kebenaran dan keadilan tidak bisa dihalangi dengan amplop-amplop putih cap jempol," ucapnya.

Poyuono lalu menyebut 'Dewa Kematian' atau KPK tinggal memanggil Nusron. Ia juga meminta Bowo tak berhenti di Nusron Wahid dan membongkar nama-nama lain.

"Nah sekarang tinggal Dewa Yama (Dewa Kematian), yaitu KPK, memanggil Nusron Wahid yang menyuruh Bowo Pangarso memproduksi amplop-amplop putih berisi uang dari hasil korupsi di BUMN. Dan jangan berhenti di Nusron aja dong, Mas Bowo Pangarso, buka aja siapa aktor utamanya. Saya percaya Mas Bowo Pangarso itu sebenarnya orang baik dan jujur loh," ungkapnya.

Sebelumnya, tersangka kasus dugaan suap anggota DPR Bowo Sidik Pangarso buka-bukaan soal adanya perintah untuk mengumpulkan uang demi 'serangan fajar'. Bowo menyebut nama Nusron Wahid dan Partai Golkar.

"Saya diminta oleh partai menyiapkan 400 ribu.... Nusron Wahid meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu. Diminta oleh Nusron Wahid untuk menyiapkan itu," kata Bowo setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (5/4).

Nusron pun membantah pengakuan Bowo Sidik. Nusron menegaskan tak pernah memerintahkan Bowo Sidik menyiapkan amplop serangan fajar. Dia membantah pengakuan anggota Komisi VI DPR itu.

"Tidak benar," kata Nusron yang ditunjuk Golkar menggantikan Bowo Sidik sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I, saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/4).

SUMBER

Tidak ada komentar