Breaking News

Masalah Tak Kunjung Usai Di Negeri Tak Berdaya"


Oleh: Diajeng Tiara 
(siswi SMA)

Mediaoposisi.com-Lagi- lagi negara "bebek" semakin menimbulkan masalah, masalah yang  begitu banyak ,yang merupakan biang dari strategi mereka, kaum kafir yang  ingin benar -  benar menghancurkan generasi muslim, bagaimana tidak? Kekuasan dzolim sedang berkuasa atas kepuasan duniawi dan semaunya kekuasaan .

Masalah yang pertama (perusak pemikiran), racun pemikiran kufur untuk mendangkalkan aqidah kaum muslim di negeri bebek begitu banyak tersebar,  tetapi itu pun tidak menjadi kepuasaan mereka, mereka terus dan terus berusaha untuk memasukkan pemikiran gila dan merusak akidah didalam diri kaum muslim di negeri bebek,dengan banyak cara.

Salah satu caranya adalah media sosial , sebab itulah cara mereka untuk mudah menyebarkan dan memamerkan paham - paham gila mereka.

Paham tersebut adalah " Paham Feminisme ", Paham tersebut sangat jauh dari islam, tetapi paham rusak itu sudah masuk didalam diri kaum muslim di negeri bebek, sungguh sangat menyedihkan bukan ? Ya memang sedih " bagaimana bisa terjadi? " jelas bisa terjadi , sebab sistem rusaklah, yang membuat mereka seperti itu, pemikiran dasar umat islam merosot di negeri bebek, sehingga mudah saja jalan untuk masuk paham liberal tersebut" .

Bisa terlihat di media sosial, salah satunya Instagram, paham feminisme dan liberalisme sekarang sudah menjadi kebanggaan, eksistensi dan budaya.

Budaya serba bebas saat ini yang sudah menjadi "kebiasaannya" kaum muda yang terkontaminasi paham gila, contohnya adalah wanita dan pria saat ini  yang terobsesi menjadi "selebgram", dimana dalam aktivitasnya lebih suka mengumbar-umbar kebebasan ditempat-tempat yang tak seharusnya, mereka bangga atas kebebasan yang mereka pertontonkan dimana-mana. Bagaimana tidak  aktivitas itu tidak menjadi candu ? Sebab tempat-tempat yang banyak menjadi tempat kaula muda "nongkrok ataupun hangout" adalah tempat yang sering terciptanya banyak dosa dan maksiat, bahkan difasilitasi oleh negeri bebek.

Di sisi lain hujatan demi hujatan terus terlontar kepada si paham feminisme dan pelaku liberalisme, tetapi musibah itu tak menjadi titik jera mereka, hati nya keras seperti batu, bila diberi pemahaman islam yang benar ia menolak dan ia bangga atas paham gila yang mereka adobsi tersebut.

Itulah yang terjadi di negeri bebek sekarang dimana negeri bebek menerapkan sistem liberalisme,sehingga islam sudah kurang dipercaya, tetapi paham liberal semakin merajalela pada generasi muslim yang mereka rusak dengan paham gila.

Terlihat betapa merosotnya pemikiran kaum muslim di negeri bebek tersebut, wanita bangga umbar aurat, tidak mau ikut aturan syariat islam, mereka bangga atas budaya sekuler dan hedonis yang mereka usung, bangga dengan aktivitas zina yang mereka lakukan, dan menolak menjaga diri dengan halal dan sehat dengan menikah dini, agar virus HIV/AIDS tak menyebar, mereka lebih bangga dengan gonta ganti pasangan serta menganggap menikah bukanlah solusi, semakin terlihat bahwa mereka tak faham terhadap islam.

Si pengabdosi paham gila tersebut,semakin  dilindungi oleh negeri bebek. Oh negeri bebek, sinegeri liberal,dan punya aturan yang cacat,dan dzolim.

Ide-ide negeri "bebek" yang gila selalu terlindungi, itulah hal yang membuat proyek"paham feminisme" mereka semakin merajalela, dan bebas. Bahkan mereka membuat akun yang meremehkan ajaran islam yang menurut mereka bahwa islam itu sebuah kekangan, dan sementara itu mereka bangga atas pendapat pendapat gilanya. Terlihatlah bahwa sipengadopsi paham gila suka kebebasan, itulah tujuan kaum kafir si penyetir negeri "bebek",supaya semakin "memuluskan" jalan mereka untuk menghancurkan islam.

Apakah kaum muslim saat ini sadar, apa yang tengah terjadi di negeri "bebek"?
Jelas kita harus sadar ,mulai dari sekarang atas masalah yang terjadi seperti dinegeri "bebek", kita harus sadar. Sebab, negeri "bebek" adalah negeri yang mempunyai aturan bobrok dan penuh masalah, dan terus menambah masalah dan menyusahkan manusia, terlebih kaum muslim di negeri "bebek".

Bagaimana solusinya supaya paham gila tidak ada?
Islamlah solusinya untuk menyelamatkan negeri "bebek" , sebab islam adalah agama yang memiliki aturan yang sempurna dan tak merugikan, tapi mereka sipengadopsi paham gila memilih untuk tak mendekat untuk mempelajari islam.

Negeri "bebek" ,dimana aturan  bergerak  atas kebijakan dari kaum perusak yaitu orang-orang " kafir " yang menyetir semua kebijakan dinegeri bebek, dan semua kebijakan akan berjalan, jika perusak merasa tak terancam dari kekuasaannya.....

Saatnya kita kembali kepada aturan Allah...dan mengganti segala aturan di negeri "bebek" dengan syari'at, serta menghentikan kekacuan tersebut dengan sebuah negara Khilafah Islamiyah yang telah terbukti melindungi muslim & non muslim.[MO/sr]

Tidak ada komentar