Bupati Puncak Menyesalkan Sikap Jokowi Gunakan Kekerasan di Papua
IDTODAY.CO - Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik, menyesalkan pendekatan kekerasan yang dilakukan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam membangun tanah Papua. Padahal warga Puncak telah mendukung Presiden Jokowi.
�Presiden tidak akan mampu mengambil hati rakyat Papua, khususnya masyarakat Puncak. Padahal masyarakat Puncak 100 persen sudah mendukung Presiden Jokowi. Nyatanya selama memimpin, rakyat Puncak banyak yang malah kena dampak dari operasi militer,� ujar Willem Wandik di Kabupaten Puncak, Sabtu (21/9).
Seharusnya, sambung Willem Wandik, Presiden Jokowi dapat memahami kondisi masyarakat sipil jika menggunakan cara-cara kekerasan. Dia pun meyakini program infrastruktur di Papua tidak akan berjalan dengan sukses karena pendekatan kekerasan.
�Presiden Jokowi dari sipil, harusnya tidak menggunakan cara-cara kekerasan untuk membangun di Papua karena jika cara ini digunakan jangan heran persoalan di Papua tidak akan selesai,� tuturnya.
Dia menyarankan, Presiden Jokowi menggunakan cara persuasive sehingga program pemerintah bisa berjalan bail terutama Jalan Trans Papua. �Di Papua ini tidak bisa menggunakan cara-cara kekerasan, harus dengan persuasive sehingga program bisa berjalan dengan baik terutama jalan trans Papua,� tandasnya.
Sementara itu, utusan Mabes Polri, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengharapkan semua pihak menahan diri dan mampu untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian di Kabupaten Puncak.
�Pesan dari pak Kapolri agar kita bersama-sama untuk menjaga keamanan disini, sehingga kedamaian di Kabupaten ini terjaga dan proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, demi rakyat di sini,� tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga warga sipil tewas dan empat lainnya mengalami luka tembak ketika kontak senjata antara tim gabungan dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) terjadi di Kampung Olen, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Selasa (17/9). [ins]
�Presiden tidak akan mampu mengambil hati rakyat Papua, khususnya masyarakat Puncak. Padahal masyarakat Puncak 100 persen sudah mendukung Presiden Jokowi. Nyatanya selama memimpin, rakyat Puncak banyak yang malah kena dampak dari operasi militer,� ujar Willem Wandik di Kabupaten Puncak, Sabtu (21/9).
Seharusnya, sambung Willem Wandik, Presiden Jokowi dapat memahami kondisi masyarakat sipil jika menggunakan cara-cara kekerasan. Dia pun meyakini program infrastruktur di Papua tidak akan berjalan dengan sukses karena pendekatan kekerasan.
�Presiden Jokowi dari sipil, harusnya tidak menggunakan cara-cara kekerasan untuk membangun di Papua karena jika cara ini digunakan jangan heran persoalan di Papua tidak akan selesai,� tuturnya.
Dia menyarankan, Presiden Jokowi menggunakan cara persuasive sehingga program pemerintah bisa berjalan bail terutama Jalan Trans Papua. �Di Papua ini tidak bisa menggunakan cara-cara kekerasan, harus dengan persuasive sehingga program bisa berjalan dengan baik terutama jalan trans Papua,� tandasnya.
Sementara itu, utusan Mabes Polri, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengharapkan semua pihak menahan diri dan mampu untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian di Kabupaten Puncak.
�Pesan dari pak Kapolri agar kita bersama-sama untuk menjaga keamanan disini, sehingga kedamaian di Kabupaten ini terjaga dan proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, demi rakyat di sini,� tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga warga sipil tewas dan empat lainnya mengalami luka tembak ketika kontak senjata antara tim gabungan dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) terjadi di Kampung Olen, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Selasa (17/9). [ins]
Post Comment
Tidak ada komentar