Ditemukan: Tabung Gas Air Mata untuk Serang Mahasiswa Ternyata Sudah Expired!
Aliansi Masyarakat untuk Keadilan Demokrasi (AMUK) menemukan terdapat amunisi gas air mata yang sudah kedaluarsa yang diduga digunakan dalam penanganan aksi pada Selasa (24/9) kemarin. Salah satu anggota AMUK yang juga pengurus Sindikasi, Irine menduga gas air mata kedaluwarsa.
Ia menjelaskan gas air mata kedaluwarsa itu mengandung senyawa kimia yang beracun dan mengakibatkan kematian.
"Kami telah mencari informasi, kandungan-kandungan di expired tear gas itu terjadinya perubahan senyawa kimia, salah satunya sianida. Dan yang kedua adalah fosgen, fosgen adalah senjata kimia yang digunakan pada perang dunia I oleh Jerman," jelas Irine, di kantor LBH Jakarta, Rabu (25/9).
"Dampaknya 48 jam, dan kebanyakannya kematiannya bukan karena shock atau luka-luka tetapi karena menghirup hosgen itu yang ada dalam kandungan tear gas expired yang digunakan polisi itu," tambah dia lagi.
Untuk sementara ini baru diketahui ada tiga selongsong gas air mata kedaluwarsa yang diduga digunakan saat penanganan aksi massa di depan Gedung DPR.
"Kami juga ada yang mengamankan barang itu untuk dijadikan bukti adanya dugaan pelanggaran SOP," lanjut dia.
Ia menjelaskan gas air mata kedaluwarsa itu mengandung senyawa kimia yang beracun dan mengakibatkan kematian.
"Kami telah mencari informasi, kandungan-kandungan di expired tear gas itu terjadinya perubahan senyawa kimia, salah satunya sianida. Dan yang kedua adalah fosgen, fosgen adalah senjata kimia yang digunakan pada perang dunia I oleh Jerman," jelas Irine, di kantor LBH Jakarta, Rabu (25/9).
"Dampaknya 48 jam, dan kebanyakannya kematiannya bukan karena shock atau luka-luka tetapi karena menghirup hosgen itu yang ada dalam kandungan tear gas expired yang digunakan polisi itu," tambah dia lagi.
Untuk sementara ini baru diketahui ada tiga selongsong gas air mata kedaluwarsa yang diduga digunakan saat penanganan aksi massa di depan Gedung DPR.
"Kami juga ada yang mengamankan barang itu untuk dijadikan bukti adanya dugaan pelanggaran SOP," lanjut dia.
Post Comment
Tidak ada komentar