Breaking News

Kang Emil Masukkan Timses, Adik Kandung dan Sepupu ke Pemerintahan Jabar

Gubernur Jabar Ridwan Kamil membentuk Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) melalui keputusan gubernur pada November 2018. Dalam tim yang dipimpin Rektor Unpad Tri Hanggono itu ada beberapa nama eks timses, adik kandung serta sepupu Ridwan Kamil.

Total ada 19 orang yang masuk tim tersebut. Pembentukan TAPdiatur berdasarkan Kepgub Nomor 060.1/Kep.1244-Org/2018.


Anggota TAP merupakan para pakar dengan latar belakang berbeda termasuk eks timses saat bertarung di Pilgub Jabar 2018. Sebagian besar eks timses mengisi posisi Dewan Eksekutif TAP Jabar.

Ada nama Arfi Rafnialdi yang diberi mandat menjadi Ketua Harian TAP Jabar. Saat masa kampanye Pilgub lampau, Arfi dipercaya pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye.

Selain itu, ada juga nama Sri Pujiyanti yang menjadi Wakil Sekretaris dan Lia Endiani dipercaya Ketua Tim Media Tim Kampanye. Keduanya kini berada dalam Dewan Eksekutif TAP Jabar.

"Ada eks timses (tim sukses), jangan terlalu apriori. Timses itu kan yang dipercaya oleh saya. Selama baik, tidak melanggar aturan, eksploitasi kedekatan saya kira wajar-wajar saja," kata Emil sapaan Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.

Tidak hanya ada eks timses, TAP Jabar juga dihuni beberapa keluarga besar Emil. Misalnya sang adik Elpi Nazmuzzaman. Selain adik, ada juga sepupu Emil, Wildan Nurul Padjar dalam Dewan Eksekutif TAP Jabar.

Anggota TAP lainnya yang menjadi sorotan adalah masuknya eks komisioner KPU Jabar Ferdhiman Putera Bariguna sebagai dewan eksekutif.

Keberadaan eks timses maupun adik kandung di dalam TAP, tak dipersoalkan parpol koalisi. Ketua Fraksi NasDem DPRD Jabar Eryani Sulam menilai positif pembentukan TAP oleh Ridwan Kamil.

"Jangan bicara sepicik itu, dari kalangan pendukung beliau profesional banyak. Orang-orang punya kemampuan banyak. Akselerasi pembangunan itu dari berbagai sektor. Timnya (termasuk adik kandungnya) punya kompetensi memadai kenapa tidak, apa yang salah?" ujarnya.

Sementara Anggota Fraksi Demokrat Didin Didin Supriadin menyatakan sejak awal tak setuju dengan adanya TAP. Pasalnya dari sisi regulasi dia tidak melihat ada kekuatan yang jelas.

"TAP tidak ada payung hukumnya, di UU 23 tentang pemerintah daerah dan PP 18 tentang perangkat daerah tidak mengatur tim-tim seperti itu. Tim itu bukan unsur birokrasi, kebanyakan mengakomodir tim sukses," katanya.

Terlebih keberadaan adik kandung dan sepupu gubernur di TAP, dinilainya sudah keluar dari semangat reformasi birokrasi.

"Itu sudah keluar dari semangat reformasi birokrasi, bagian dari nepotisme," tandasnya.

Menanggapi kontroversi ini, Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa menyatakan pembentukan TAP telah melalui kajian hukum. Pemilihan personel yang terlibat di dalam tim tersebut juga telah melalui proses dan pertimbangan matang.

"Mereka (personel TAP) punya kapasitas dan kemampuan yang mumpuni di bidang masing-masing," jelas Iwa.

Iwa juga memastikan keberadaan Elpi Nazmuzaman adik kandung Ridwan Kamil juga telah sesuai dengan kebutuhan. Elpi dinilai memiliki kompetensi mumpuni di bidang ekonomi.

"Elpi ini ahli ekonomi, dosen Unpad lulusan Australia, ahli persaingan usaha. Tentu gubernur sangat membutuhkan ilmunya," katanya.

Sementara itu Kapuspen Kemendagri Bahtiar Baharuddin, menyatakan keberadaan eks timses dan keluarga dalam TAP Jabar bukan masalah selama sesuai aturan yang berlaku. Namun Bahtiar mensyaratkan tim bekerja secara profesional.

"Tidak ada masalah sepanjang sesuai aturan yang berlaku. Tentu beliau juga tetap akan bekerja secara profesional dan tidak usah khawatir, toh kan ada mekanisme kontrol dalam lingkup pemda dan ada kontrol publik nantinya kepada yang bersangkutan ketika bekerja," kata Bahtiar lewat pesan singkat.

Perlu diketahui, struktur dari TAP terbagi dalam delapan bagian. Gubernur dan wakil gubernur berperan sebagai pembina, Sekda Jabar Iwa Karniwa sebagai pengarah, penanggung jawab TAP terdiri dari staf ahli bidang pemerintahan hukum dan politik, bidang ekonomi dan pembangunan serta bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia.

TAP diketuai Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad, dengan ketua harian Arfi Rafnialdi. Kemudian posisi dewan pakar yang diisi oleh 9 orang pakar dengan beragam latar belakang keilmuan.Yaitu:

- Erry Riyana Hardjapamekas mantan Wakil Ketua KPK
- Idratmo Soekarno pakar atau dosen teknik sipil ITB
- Bernardus Djonoputro seorang pakar lulusan ITB
- Evi S Saleha mantan pejabat Pemkot Bandung
- Budi Raharjo pakar teknik komputer ITB
- Budhiana Kartawijaya mantan Pemred Pikiran Rakyat
- Kusmayanto Kadiman mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam Kabinet Indonesia Bersatu yang juga mantan Rektor ITB
- Asep Warlan pakar politik Unpar
- Dedi Kusnadi Thamim mantan Pangdam III Siliwangi.

Sementara dewan eksekutif, di antaranya diisi eks timses dan keluarga Ridwan Kamil, yaitu : Juwanda, Sri Pujiyanti (eks timses), Elpi Nazmuzzaman (adik kandung), Ridwansyah Yusuf Achmad, Ferdhiman Putera Bariguna (eks komisioner KPU), Lia Endiani (eks timses), Wahyu Nugroho, Wildan Nurul Padjar (sepupu).

(ern/ern)

Tidak ada komentar