Konsekuensi Logis, NU Melemah karena Jokowi Gaet Maruf Amin
Berita Terkini - Mantan Ketum GP Anshor Jawa Timur, Choirul Anam menyebut lemahnya NU saat ini karena Capres petahana Joko Widodo menarik Ketua Rois Am PBNU KH Maruf Amin sebagai cawapres.
Cak Anam biasa disapa menyatakan ditariknya Maruf sebagai cawapres turut membuat internal PBNU bergejolak dan akhirnya terseret dalam muatan politis yang dalam.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai bahwa pernyataan Cak Anam ada benarnya.
"Maruf Amin diambil oleh Jokowi untuk meng-counter gerakan-gerakan Islam lainnya. Secara politik sah-sah saja jika Jokowi memerlukan Maruf Amin," ungkap Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/2).
Walaupun ada konsekuensi besar yang dihadapi oleh PBNU sebagaimana yang disebutkan oleh Cak Anam, Ujang melihat bahwa hal sebagai konsekuensi logis yang diambil PBNU.
"Dalam politik itu biasa ada tarik menarik kepentingan. NU, Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya memang secara organisasi tidak boleh berpolitik, tapi ketika individunya masuk sebagai kandidat misalnya NU, mau tidak mau secara emosional organisasi pasti akan terbawa," pungkasnya.
Cak Anam sebelumnya menduga NU secara struktural sudah ditunggangi oleh kepentingan politik praktis. Dia juga menyebut Nahdliyin kini terpecah-belah karena itu.
"Nahdliyin terus saling curiga. Kenapa? Gara-gara Jokowi mencomot Rais Aam tanpa musyawarah. Itu jantungnya NU diambil. Berarti lumpuh. Ini yang jadi persoalan," ungkapnya. [rmol]
Tidak ada komentar