Breaking News

Ustaz Yusuf Mansur Ajak Masyarakat Muslim Berdonasi Bangun Masjid Pertama WNI di London


 Ustaz Yusuf Mansur mengajak umat Islam untuk berdonasi membangun masjid di London, Inggris. Setiap amal kebaikan dinilai akan dicatat oleh Allah SWT.

Dia menuturkan, berapapun sedekah yang disalurkan akan mebawa kebaikan. Termasuk dengan ikut berpatisipasi mebangun masjid.

"Mudah-mudahan dapat syafaat dari sedekah di negeri yang jauh, dapat amal saleh sedekah masjid pula. Dengan beragam amal saleh di dalamnya yang jadi amal saleh kita pastinya. Insyaaallah," ujar Yusuf Masur dikutip dari akun Instagram @yusufmansurnews, Kamis (29/4/2021).

Ketua Panitia Pembangunan Indonesian Islamic Centre (IIC) Eko Kurniawan menyampaikan, bagi warga Indonesia di London, satu rumah di Wakemans Hill Avenue, London utara, bukan sekadar rumah. Sejak 2003, rumah ini dinilai telah menjadi pusat kegiatan komunitas seperti pengajian pekanan, pendidikan Quran bagi anak-anak serta remaja, kajian tafsir hingga tempat untuk kegiatan kesenian seperti rebana.

Dia menuturkan, rumah dua lantai ini biasa disebut Indonesian Islamic Centre ukurannya tidak terlalu besar, hanya bisa menampung maksimal 100 orang. Sangat jauh dari mencukupi, namun ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan keinginan memiliki masjid sendiri yang representatif memiliki corak dan penampakan fisik seperti masjid, bukan seperti rumah biasa saat ini.

“Saat ini fasilitas dan sarana yang ada rumah di Wakemans Hill Avenue tersebut memang sudah tidak lagi memadai lagi,” tuturnya

Apalagi, kata dia properti di Wakemans Hill Avenue berada di permukiman penduduk, sehingga izin yang diberikan sebatas rumah tinggal, bukan untuk aktivitas publik ataupun kegiatan komunitas.

“Konsekuensinya, kami tidak bisa menggunakan properti ini untuk kegiatan keumatan secara maksimal,” katanya.

Menurutnya, keterbatasan izin, sarana yang tidak memadai dan animo tinggi warga Indonesia dalam mengikuti kegiatan agama, membuat sejumlah warga Indonesia akhirnya memutuskan membentuk panitia baru pembangunan masjid dengan harapan kerja-kerja mewujudkan masjid yang representatif bisa lebih cepat diwujudkan.

Rencananya, lanjut dia rumah yang selama ini menjadi pusat kegiatan warga Indonesia di Wakemans Hill Avenue akan dijual dan dana dari penjualan dipakai untuk membeli properti lain yang lebih representatif.

Dia menjelaskan, berdasarkan perhitungan panitia, nilai jual properti ini senilai £500.000. Panitia juga memiliki dana sekitar £250.000 yang didapat dari sumbangan warga, baik yang ada di Inggris, negara-negara lain maupun di Indonesia.

“Dari posisi dana ini, setelah dihitung total anggaran belanja dikurangi dana IIC yang tersedia saat ini, maka dana yang diperlukan oleh panitia pembangunan masjid adalah antara £750.000 hingga £1,25 juta atau antara Rp14,2 miliar hingga Rp23,7 miliar,” ucapnya.

Dia bersama panitia optimistis rencana membangun masjid Indonesia pertama di London bisa diwujudkan, apalagi rencana ini didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London juga Diaspora Indonesia.

Nantinya, kata dia IIC di London akan memiliki masjid, ruang kelas, perpustakaan dan unit usaha. Masjid ini akan dipakai sebagai tempat salat lima waktu, salat Jumat, salat Idul Fitri, dan salat Idul Adha.

Selain itu diharapkan, masjid ini dapat dipakai untuk menggelar kegiatan-kegiatan komunitas Indonesia seperti silaturahmi akbar, yang biasanya diselenggarakan dua kali dalam satu tahun. “Dalam rencana kami, masjid ini punya kapasitas sekitar 500 jemaah,” ucapnya.

Ruang kelas akan dimanfaatkan untuk pendidikan anak-anak dan remaja, terutama untuk belajar Quran dan agama Islam. Menyediakan pendidikan agama menjadi tantangan tersendiri di Inggris. Kemudian, keberadaan ruang kelas diharapkan bisa menjadi semacam madrasah bagi anak-anak dan remaja Indonesia di London dan sekitarnya.

Dia menyampaikan, unit usaha seperti restoran halal, toko groseri, dan toko baju muslim juga diharapkan bisa menjadi bagian dari pemasukan rutin dana pengelolaan atau operasional masjid.

Editor : Kurnia Illahi

Tidak ada komentar