Peran Ikhwanul Muslimin dalam Kebangkitan Islam
Berkenaan dengan perjuangan jamaah Ikhwanul Muslimin (IM), banyak buku telah ditulis menjelaskan perjuangan IM. Ada pula buku-buku khusus yang menjelaskan perjuangan IM dalam Perang Palestina. Bahkan, ada satu buku khusus yang menjelaskan perjuangan dan kontribusi IM dalam membebaskan Palestina dan mengusir Yahudi dari tanah Palestina.
Buku Al-Muqawamah as-Sirriyah fi Qanat al-Suwais (Perjuangan Gerilya di Terusan Sues) menceritakan sikap Ikhwanul Muslimun terhadap angkatan perang Inggris dan pangkalan militernya di Sues serta bagaimana IM memaksanya menelan pil pahit dan kekalahan.
�Imam Hasan al-Bana mengatakan dalan salah satu makalah yang diterbitkan pada tahun 1353 H. bahwa fikrah Ikhwan tersebar luas di lebih dari 50 wilayah di Mesir. Di setiap wilayah IM membuat satu proyek yang bermanfaat, atau satu yayasan yang berfaedah. Di Ismailiyah, misalnya, IM membangun kantor Ikhwan, Ma�had Hira untuk pendidikan anak-anak, sekolah Ummahat al-Mu�minin untuk anak-anak putri. Di Sabrakhit IM membangun masjid dan klub, ma�had untuk anak putra, rumah industri. Di Mahmudiyah IM membangun pabrik tenun dan sajadah. Seperti itu pula, atau sebagiannya, yang dilakukan di setiap cabang IM yang tersebar luas di negeri Mesir.�
Prestasi-prestasi tersebut telah dicapai pada tahun 1353 H. seperti yang tampak jelas pada penjelasan sebelumnya. Usaha dan perjuangan JIM terus meluas setelah itu sehingga jumlah masjidnya di Kairo saja mencapai 35 buah.
Muhammad Syauqi Zaki, dalam bukunya Al-Ikhwan al-Muslimun wal Mujtama� aI-Mz'shri, menjelaskan lebih rinci lagi aspek-aspek usaha IM.
1. Dalam Bidang Sosial
DaIam bidang sosial, IM telah mendirikan kantor khusus yang bertujuan:
1. Memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan
2. Menyediakan makanan bagi kaum fakir miskin di kampung
3. Mendirikan klub-klub untuk bimbingan pekerjaan dan mencarikan pekerjaan yang layak bagi mereka
4. Mengajukan kajian-kajian yang diperlukan kepada negara untuk dikaji dan disebarluaskan.
2. Dalam Bidang Pertanian
IM telah mendirikan badan koperasi hasil-hasil pertanian utama, seperti berikut:
1. Koperasi pemeliharaan sayuran dan buah-buahan
2. Koperasi produk susu
3. Koperasi budidaya poultry
3. Dalam Bidang Olahraga
1. Para anggota IM biasa melakukan latihan olahraga setiap pagi
2. Menyelenggarakan rihlah (wisata) dan kamping ke banyak wilayah di Mesir
3. Membentuk berbagai klub olahraga seperti klub sepak bola, klub bola basket, klub bola voli, klub atletik, dan lain-lain
4. Dalam Bidang Kepanduan
Sejak berdirinya, IM telah membentuk klub kepanduan, namun tahun 1949 dinyatakan sebagai awal tahun gerakan kepanduan di lingkungan IM di seluruh Mesir.
Tujuan yang dicanangkan IM dalam pembentukan kepanduan ini adalah sebagai berikut.
1. Melatih fisik para pemuda dengan cara islami
2. Menyiapkan para pemimpin untuk memimpin anggota lain dalam bidang ini
3. Menghidupkan kelompok-kelompok di setiap cabang IM
Dalam tempo yang sangat singkat jumlah anggota kepanduan IM mencapai 70.000 orang. Ketika kelompok kepanduan ini mengadakan kontak dengan masyarakat maka ia memberikan khidmah kepada masyarakat sebagai berikut.
1. Ilmiah dan pendidikan, berupa ceramah-ceramah umum, mendirikan sekolah dan lembaga pendidikan. Untuk itu, klub ini telah menerbitkan judul-judul ceramah yang disampaikan di kantor pusat dan nama-nama para pemberi ceramah. Kemudian menerbitkan pula apa aktivitas yang dilakukan IM dalam bidang ini yang dapat kita ringkaskan sebagai berikut.
a. Membuka sekolah-sekolah dalam rangka pemberantasan buta huruf
b. Membuka lembaga-Iembaga tahfidz Al-Qur�an al-Karim
c. Membuka sekolah malam yang diperuntukkan bagi para karyawan dan petani
d. Membuka kelas khusus remedial bagi mereka yang gagal dalam ujian umum
e. Membuka lembaga-Iembaga pendidikan independen untuk mengajar anak Iaki-laki
f. Membuka sekolah gadis Ummahat al-Mu�minin
g. Mengadakan pelatihan-pelatihan industri, rinciannya tidak disebutkan
2. Tsaqafah Islamiyah, bidang ini mempunyai departemen khusus
di markas umum IM (departemen penyebaran dakwah).
Departemen inilah yang mempersiapkan anggota IIM dari sisi tsaqafah (wawasan). Usaha-usahanya terkonsentrasi kepada buku-buku, brosur, majalah, surat kabar, dan resepsi pada hari-hari besar Islam.
a. Buku-buku yang ditulis dalam aspek ini dan jumlahnya mencapai 135 ditulis para pengarang yang beragam. Kami paparkan di sini buku-buku karya Hasan al-Banna:
1. Da�watuna (Dakwah Kami)
2. Ila Ayyi Syaiin Nad�u an-Nas (Kepada Apa Kita Seru Manusia)
3. Nahwu an-Nur (Menuju Cahaya)
4. Hal Nahnu Qaumun �Amaliyyun (Apakah Kita Kaum yang Suka Beramal)
5. Al-Manhaj (Sistem)
6. Al-Munajat
7. 'Aqidatuna (Aqidah Kita)
8. Al-Matsurat
9. Al-�Aqaid
10. Ila Ikhwan al-Kattaib
11. Risalah al-Mu�tamar al-Khamis
12. Baina al-Amsi wal Yaum (Antara Kemarin dan Hari Ini)
13. Al-Ikhwan al-Muslimun Tahta Rayati al-Qur�an (Al-Ikhwan al-Muslimun di Bawah Panji al-Qur�an)
14. Nizham al-Usar wa Risalah at-Ta�lim
15. Musykilatuna Fi Dhaui al-Nizham al-Islami (Persoalan Kita dalam Perspektif Sistem Islam)
16. Da�watuna fi Thauri Jadidin (Dakwah Kita dalam Fase Baru)
17. Dusturuna (Undang-Undang Kita), karya al-Ustadz al-Hudhaibi)
18. Ar-Risalah al-Ula li al-Akhawat.
19. Kaifa Nad�u an-Nas (Bagaimana Kita Menyeru Manusia) karya Abdul Badi� Shaqar
20. Tadzkirah ad-Du�at (Catatan untuk Para Dai), karya al-Bahi al-Khuli
21. Al-Mar�ah baina al-Bait wal al-Mujtama� (Wanita antara Rumah dan Masyarakat), karya al-Bahi al-Khuli
22. Shafhatun min Masawi al-Isti�mar fi Wadi an-Nil (Lembaran Kejahatan Imperialisme di Lembah Nil)
23. Al-Manhaj ad-Dirasi Ii Ikhwan al-Usar (Kurikulum Ikhwan Usrah), Divisi Penyiaran Dakwah, darinya pula terbit 7 risalah bulanan. Karangan-karangan lain Ikhwan tetapi tidak diterbitkan oleh Kantor Pusat
24. Al-Islam wa al-Audhau al-Iqtishadiyah (Islam dan Kondisi Ekonomi)
25. Al-Islam wa al-Manahij al-Isytirakiyah (Islam dan Sistem Sosialisme)
26. Aqidah al-Muslim
27. Min Huna Na�lam (Dari Sini Kita Tahu)
28. Ta�ammulat fi ad-Din wa al-Hayat (Renungan tentang Agama dan Kehidupan). Semuanya karya Muhammad al-Ghazali
29. Al-Islam wa Audla�una al-Qanuniyah (Islam dan Persoalan Undang-Undang Kita)
30. Al-Mal wa al-Hukmu fi al-Islam (Harta dan Pemerintahan dalam Islam)
31. Al-Islam baina Jahli Abnaihi wa �Ajzi �Ulamaihi (Islam antara Kebodohan Penganutnya dan Kelemahan Ulamanya), karya Abdul Qadir Audah.
32. Al-iAdalah al-Itjima�iyah fi al-Islam (Keadilan Sosial dalam Islam)
33. As-Salam al-�Alami wa al-Islam (Perdamaian Dunia dan Islam)
34. Ma�rakah al-Islam wa ar-Ra�sumaliyah (Pertarungan Islam dan Kapitalisme), semuanya karya Sayyid Qutb
35. Al-Qur�an wa adz-Dzurrah (Al-Qur�an dan Atom), karya Dr. Mahmud Hamid
36. Al-Islamiyah, La Syuyu�iyyah wala Ra�sumaliyyah, (Islami, Bukan Komunisme, Bukan Pula Kapitalisme), karya alBahi al-Khuli
37. Fiqh as-Sunnah, karya Sayyid Sabiq
Masih ada 93 judul lainnya.
b. Pers
1. Surat kabar harian Al-Ikhwan al-Muslimun,
2. Majalah mingguan Al-Ikhwan al-Muslimun,
3. Majalah bulanan Asy-Syabab,
4. Majalah mingguan Al-Kasykul,
5. Majalah mingguan An-Nadzir,
6. Majalah mingguan Ad-Da�wah,
7. Majalah mingguan Manzil al-Wahyu,
8. Surat kabar mingguan Minbar al-Syarq, dan
9. Majalah bulanan Al-Muslimun.
Di samping surat kabar dan majalah, ada pula perayaan umum hari-hari besar Islam.
c. Kajian-kajian Bimbingan
Jenis tsaqafah ini dibagi dalam dua bagian:
a. Bagian yang khusus menangani kajian-kajian ilmiah yang bertujuan untuk memberi bimbingan kepada anggota IM menghadapi berbagai hal baru di lapangan ilmu dan politik
b. Bagian khusus yang menangani bimbingan kepada usrah IM dan apa yang harus dilakukannya.
5. Dalam Bidang Kewanitaan
IM mendirikan berbagai kelompok Akhawat al-Muslimat di seluruh negeri Mesir. Cabang-cabang IM dalam bidang ini mencapai 50 cabang yang di bawah panjinya 5000 akhwat muslimah bergabung. IM telah merancang tujuan dan program bagian al-Akhawat al-Muslimat ini sebagai berikut.
a. Tujuan Bagian al-Akhawat al-Muslimat
a. Membangkitkan semangat beragama, menyebarluaskan ajaran Islam yang menjamin pembentukan pribadi-pribadi muslimat yang berpendidikan, yang mampu memikul semua tugas dan kewajiban yang diembankan kepadanya.
b. Mengenalkan akhlak utama dan etika yang menyucikan jiwa, yang mengarah kepada kebajikan dan kesempurnaan, serta mengenalkan kepada akhawat muslimat hak dan kewajibannya.
c. Membimbing akhawat muslimat ke jalan pendidikan Islam yang benar dan bermanfaat, yang menjamin perkembangan fisik dan akal bagi anak-anaknya dan menjauhkan mereka dari berlebihan dan kekurangan akal.
d. Berusaha memberi nuansa Islami di rumah, menebar ajaran Al-Qur�an yang mulia, as-Sunnah yang suci, sejarah para ibunda kaum muslimin, serta keutamaan para wanita yang telah menorehkan tinta emas dalam sejarah Islam yang mulia.
e. Memerangi bid�ah, khurafat, kebatilan, pemikiran yang salah, serta kebiasaan buruk yang tersebar dan ada di sekeliling mereka.
f. Menyebarluaskan tsaqafah umum dan pengetahuan yang mencerahkan akal mereka, serta memperluas wawasan pemikiran mereka.
g. Memerhatikan urusan rumah agar dapat menciptakan rumah sebagai tempat yang menyenangkan, tempat bernaung bagi keluarga yang tenteram atas dasar yang utama dan benar.
h. Turut andil dalam berbagai proyek sosial yang bermanfaat, sesuai dengan kondisi objektif, kerja keras dan lingkungan mereka. Proyek-proyek tersebut antara lain klinik, taman kanak-kanak, pemeliharaan dan santunan anak-anak yatim, klub anak-anak, sekolah, serta pengaturan bantuan bagi keluarga miskin. Setiap proyek memiliki petunjuk teknis tersendiri dan dibuatkan badan administrasi yang melakukan kontrol atasnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tahun 1945 dan didaftarkan kepada kementerian sosial.
i. Bekerjasama dengan LSM akhwat guna mewujudkan program reformasi yang mendasar bagi lembaga Ikhwanul Muslimun secara umum.
b. Program Akhawat Muslimat dan Petunjuk Teknisnya.
Risalah tsaqafiyah pertama yang diterbitkan dan disebarluaskan Ikhwan adalah risalah Ma'a al-Mar�ah al-Muslimah (Bersama Wanita Muslimah), pada bulan Oktober 1947. Dalam risalah ini dipaparkan program konkret dan berbagai pernyataan penting tentang misi akhwat muslimat, antara lain:
1. Memerangi sistem yang ada dan mazhab-mazhab kontemporer yang ditegakkan bukan atas dasar Islam, meluruskan persepsi negara dan masyarakat tentang wanita sehingga mengakui hak-hak wanita secara utuh, serta memandang wanita dengan penuh penghargaan dan penghormatan.
Hal itu melalui dua langkah: yang pertama positif dan yang kedua negatif.
a. Positif, dengan mengutamakan amal, mengarah kepada pembangunan melalui pembentukan (takwin) dan tarbiyah, yaitu berjuang membentuk masyarakat yang saleh dan mengajukan contoh wanita ideal untuk diwujudkan dengan prinsip-prinsip yang dikehendaki dan diserukan.
b. Negatif, dengan mengarahkan kerja keras dan perjuangan kita untuk menghancurkan sistem yang
mempropagandakan permisivisme, kefasikan, kesesatan, dan penghancuran kaidah-kaidah moral dan keutamaan.
2. Mengumumkan revolusi terhadap berbagai sistem yang ada, menjadikan wanita sebagai jundullah untuk memimpin revolusi ini dan mewujudkan tujuan reformasi yang dicanangkan.
3. Revolusi untuk melindungi wanita dan menjaga kehormatan wanita. Wanita sendiri yang memegang panji revolusi ini untuk mewujudkan perubahan positif yang kami canangkan.
4. Menggerakkan wanita untuk melakukan revolusi dengan mencerahkan wanita dan menyingkirkan tirai yang menutupi hakikat yang tersembunyi. Kami akan meyakinkan wanita bahwa membiarkan kondisi ini terus berlangsung sama artinya dengan membiarkan politik penghinaan atas wanita dan menjual kehormatannya, menganggapnya sebagai benda yang dapat dijualbelikan dan dipamerkan sekehendak para pelaku maksiat dan penipu. Dengan kondisi yang hina itu ia benar-benar merugi, tidak beroleh keuntungan apa pun. Itulah langkah utama dan materi mendasar dalam kurikulum. Buahnya adalah memberdayakan wanita untuk memimpin kebangkitan wanita yang benar dan mempersiapkannya memegang kendali.
5. Memproklamasikan hak-hak asasi wanita, menyerahkan kendali kebangkitan wanita kepadanya atas dasar sistem umum yang bersandar kepada dustur Al-Qur'an dan ruh sistem Islami. Proklamasi ini harus mencakup penegasan kebebasannya yang benar, dan mendapatkan hak-hak kodratinya, baik umum atau khusus, pengakuan atas kesetaraannya dengan pria dalam hak-hak asasi manusia yang tidak bertentangan dengan pelaksanaan fungsinya yang khusus dalam masyarakat.
6. Menentukan misi reformasi wanita dan fungsi sosialnya yaitu membentuk dan memelihara masyarakat yang saleh, dalam menjaga berbagai keutamaan masyarakat yang utama. Dengan demikian, wanita telah mewujudkan undang-undang yang menyeluruh dan luas mencakup segala ungkapan yang mungkin diwujudkan, atau tuntutan dan kebutuhan yang terus berkembang, selama berkembang dalam naungan prinsip-prinsip moral yang luhur. Jika kita telah mengaktifkan wanita dalam berbagai aktivitas sosial dan kebaikan dalam bentuk apa pun maka hal itu termasuk dalam misinya.
6. Dalam Bidang Ekonomi
Penulis membagi usaha IM dalam bidang ekonomi dalam dua bagian:
(1) Mendukung Ekonomi Nasional.
(2) Anjuran Menabung di berbagai lapisan masyarakat.
Dalam mendukung ekonomi nasional, IM telah mencatat prestasi
berikut.
a. Syirkah Mu�amalah Islamiyah (Perusahaan Mu�amalah Islamiyah), yang terbentuk dengan modal sebesar 20.000 juneh Mesir. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pengadaan transportasi umum dan mendirikan pabrik tembaga.
b. Syirkah Arabiyah lil-Manajim wa al-Mahajir (perusahaan tambang dan granit). Perusahaan dibentuk dengan modal awal sebesar 60.000 juneh, bergerak dalam bidang pembuatan lantai dengan berbagai macamnya.
c. Syirkah al-Ikhwan al-Muslimun Ii alghazli wa an-nasij (perusahaan pemintalan dan tenun al-Ikhwan al-Muslimum), dibentuk dengan kapital awal sebesar 8.000 juneh dan bergerak di bidang konveksi.
d. Syirkah al-Mathba�ah al-Islamiyah (perusahaan percetakan Islam), dibentuk dengan kapital awal sebesar 70.000 juneh, perusahaan inilah yang menerbitkan buku-buku dan majalah Ikhwan.
e. Syirkah al-Ikhwan Ii ash-Shihafah (perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan), dibentuk dengan kapital awal sebesar 50.000 juneh dan bergerak dalam bidang percetakan dan penerbitan.
f. Syirkah al-Tijarah wa al-Asygal al-Handasiyah (perusahaan perdagangan dan arsitektur), dibentuk dengan kapital awal sebesar 14.000 juneh dan bergerak di bidang proyek-proyek arsitektur.
g. Syirkah at-Taukilat at-Tijariyah (perusahaan agen perdagangan), sebuah perusahaan yang terus berkembang sehingga mencakup sebagian besar negeri Mesir.
h. Syirkah al-I�lanat al-Arabiyah (perusahaan iklan), bergerak dalam bidang periklanan umum dengan segala media advertensi.
i. Adapun bagian kedua, anjuran menabung, semua perusahaan Ikhwan memberi kesempatan kepada anggota IM untuk turut memiliki saham dengan harga rendah sehingga laba diraih sebanyak mungkin. Dengan cara itu, anggota tertarik untuk menabung dan mempunyai kapital-kapital kecil.
7, Dalam Bidang Kesehatan
IM membuat bagian medis, dalam anggaran dasarnya tersurat tujuan-tujuan bagian medis sebagai berikut.
1. Membangun klinik dan rumah sakit, mengawasi pengelolaan dan administras'mya.
2. Mengupayakan terwujudnya asuransi kesehatan bagi anggota IM.
3. Mengupayakan peningkatan taraf kesehatan, ajakan hidup sehat kepada seluruh lapisan masyarakat dengan segala cara.
4. Memperkokoh hubungan dengan lembaga-lembaga medis internasional dan nasional dengan cara tukar-menukar informasi. Bagian kesehatan ini telah menunjukkan aktivitas yang cukup
padat untuk meraih tujuannya. Ia melakukan pembangunan antara lain:
a. Membuka klinik di salah satu tempat dokter praktik yang banyak dikunjungi anggota Ikhwan. Jumlah masyarakat yang mengambil manfaat dari pelayanan klinik ini, pada tahun 1945 saja mencapai 21.877 orang. Jumlah ini terus bertambah hingga mencapai kira-kira 51.340 dalam satu tahun.
b. Bagian kesehatan membangun poliklinik di Thantha dan jumlah masyarakat yang memanfaatkan poliklinik ini mencapai kira-kira 5000 orang pasien dalam satu tahun.
c. Bagian kesehatan juga membangun poliklinik di Syibra dan jumlah pasien yang memanfaatkannya mencapai 5000 orang dalam satu tahun.
d. Bagian kesehatan membangun rumah sakit umum untuk menampung pasien dari berbagai lapisan umat.
5. Di Kairo dan Giza saja telah dibangun 17 klinik, demikian pula jumlah pasien yang berobat ke sana.
Itulah sebagian usaha IM yang diringkas dari buku Al-Ikhwan al-Auslimun wa al-Mujtama� al-Mishri. Itu adalah usaha IM di negeri Mesir saja. Hal yang sama dapat dijumpai di negeri-negeri Islam lain yang di dalamnya IM tumbuh pesat, seperti Suriah, Irak, Sudan, dan lain-lain.
Diringkas oleh: Muhammad Sholich Mubarok
Peran Ikhwanul Muslimin dalam Kebangkitan Islam
Reviewed by anitashop
on
Oktober 28, 2019
Rating: 5

Trending Topic
Ikhwanul Muslimin
Post Comment
Tidak ada komentar