Breaking News

Astaga, Kasus Pasien Terjangkit Penyakit HIV/AIDS di Pangkep Tiap Tahun Meningkat

KORANPANGKEP.CO.ID - Warga kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel yang sering melakukan pergaulan bebas baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis nampaknya harus berhati-hati pasalnya Dinas kesehatan kabupaten Pangkep mendeteksi jumlah penderita penyakit HIV/AIDS kian bertambah di tahun 2019 ini

Dari data Dinas kesehatan kabupaten Pangkep mencatat selama bulan Januari sampai Juni 2019, telah mendata sebanyak 23 kasus bru penderita HIV/AIDS. Rincian total penderita yang terjangkit HIV/AIDS tahun 2019 tersebut diatas berada tersebar disejumlah puskesmas di Kabupaten Pangkep.

Sementara itu dari data yang dihimpun awak media setidaknya dari data tahun 2016 silam penderita HIV/AIDS dipangkep hanya berjumlah 10 orang saja kemudian tahun 2017 meningkat menjadi 38 orang dan pada tahun 2018 lalu penderita Aids kembali mendapatkan kasus baru sebanyak 40 orang penderita dan hingga bulan juni ini sudah ada 23 orang baru yang terdeteksi terkena virus yang mematikan ini.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Pangkep, dr Hj Nurliah Sanusi di Pangkajene ia pun merincikan puskesmas-puskesmas yang telah menangani kasus HIV/AIDS diantaranya Puskesmas Kota Pangkajene tangani 3 orang, Bontoperak 1, Minasatene 3, Kalabirang 2, Bungoro 2, Labakkang 1, Marang 5, Segeri 1, Mandalle 1, Liukang Tupabiring 1 dan Luar Wilayah 3 orang.

"Hingga Juni Tahun 2019 ini sudah ada 23 orang yang terdeteksi menderita penyakit virus HIV/AIDS, penemuan kasus awalnya di puskesmas puskesmas yang ada di kabupaten Pangkep, mereka yang terjangkit HIV/AIDS ini pengobatannya di RS Batara Siang atau di Makassar" Terangnya.

Menurut dr Hj. Nurliah Sanusi rata rata mereka yang terjangkit HIV/AIDS adalah orang Pangkep yang merantau di luar lalu kembali lagi ke kampung halamannya di Pangkep, selain itu mereka lebih didominasi dari kalangan dewasa dan sebagian dari LGBT Pangkep

"Rata-rata mereka yang terjangkit itu perantau yang pulang kesini berobat, Ada juga beberapa dari kalangan LGBT, Kita kan deteksi dini mereka semua, ternyata banyak yang bekerja diluar Pangkep, mereka yang bekerja pulang ke rumah mengeluh dan saat diperiksa ternyata mereka terjangkit," ungkapnya.

Menurut Nurliah pihak Dinas Kesehatan Pangkep telah melaksanakan program pencegahan kepada semua kelompok resiko tinggi, yaitu meliputi pencegahan, pengobatan atau perawatan serta rehabilitasi dan monitoring evaluasi (monev). Pencegahan dilakukan melalui sosialisasi-sosialisasi dan pemeriksaan dini, berupa screening Inveksi Menular Sexual ( IMS) dan pemeriksaan HIV melalui voluntary conseling and testing (VCT).

"Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep saat ini gencar melakukan penyuluhan tentang bahaya penularan penyakit HIV/AIDS. Kami juga telah melaksanakan konseling dan pemeriksaan rutin kepada penderita yang positif bersama pasangan dan anak-anaknya dan yang lebih utama menghimbau masyarakat untuk setia kepada pasangan yang resmi" Paparnya

Selain itu, lanjut dr Nurlia pihaknya juga mengarahkan agar tenaga kesehatan untuk lebih berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan dan selalu memakai alat pelindung diri, setiap melakukan tugas pelayanan kepada penderita yang terjangkit agar tidak menular kepada para tenaga medis karena hal ini bisa menjangkiti siapa saja.

Nurliah menambahkan, meski belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV/ AIDS,  setidaknya dengan terapi antiretroviral (ART) dapat membantu memperlambat perkembangan virus, di dalam tubuh hingga menjadi AIDS. dr Nurliah menyebut, terapi pengobatan inilah yang membuat sistem kekebalan tubuh tetap terjaga.

"Jadi orang terinveksi itu dengan antivirus ini memperlambat HIV berkembang biak, hingga mereka yang mengidap bisa menjalani hidup normal layaknya orang sehat, setidaknya pasien yang terapi dengan antiretroverial ini akan sedikit mengurangi jumlah virus HIV di dalam tubuh" katanya.

Sekedar diketahui Data Dinkes, selama tahun 2016 hingga tahun 2018 kemarin setidaknya tingkat kematian di kabupaten Pangkep akibat penyakit virus HIV/AIDS ini rata-rata 8 orang pertahun dan pada tahun 2019 ini sudah ada yang meninggal  1 orang.



(ADM-KP)

Tidak ada komentar