Tidak Lolos Seleksi Capim KPK, Natalius Pigai : Apa Karena Saya Pendukung Prabowo ?
Natalius Pigai merasa heran dan kecewa karena tak lolos sebagai calon pimpinan KPK jilid V. Dia pun menumpahkan kekesalannya, dengan menceritakan latar belakangnya kiprahnya sebagai aktivis HAM.
Padahal menurut Natalius, dirinya layak dipertimbangkan untuk menjadi satu dari lima pimpinan institusi antirasuah. Lantaran, sebelumnya ia juga sudah lolos dalam proses menjadi komisioner Komnas HAM.
Baca Juga : Brigpol IP, Polisi Penembak Pemalak, Jalani Pemeriksaan Di Propam Polda Sumsel
"Saya itu ikut proses seleksi menjadi komisioner Komnas HAM tahun 2012, saat itu ketua tim panselnya Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie. Dari 400 orang yang ikut seleksi, saya ini ada di peringkat ke-3," tuturnya.
Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia itu sempat mencurigai ketidaklolosannya, karena adanya kepentingan politik. Sebab, ia merupakan barisan pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
"Apa, karena saya pendukung Prabowo?" katanya di Indonesia Lawyers Club tvOne 'Seperti Apa Wajah KPK di Masa Depan', Selasa malam, 23 Juli 2019.
Dia mengakui, ia memang pendukung Prabowo. Namun, sekali lagi, dia bukan bagian dari tim pemenangan Prabowo di Pilpres 2019 lalu. Jadi, ia juga bukan anggota partai politik.
Selain itu, Pigai juga bertanya-tanya lagi, alasan tak lolos apakah salah satunya karena orang Papua. "Apa karena saya orang Papua?" katanya.
Menanggapi pernyataan anggota Pansel KPK, Diani Sadia Wati mengatakan, tak ada sama sekali alasan Natalius tak lanjut lolos sebagai capim KPK jilid V.
Bahkan, ia mengaku tak tahu kalau Natalius pendukung Prabowo. Dia menjelaskan, pihaknya sejauh ini belum sampai memeriksa rekam jejak, melainkan baru sebatas administrasi.
Baca Juga : Baku Tembak Dengan Petugas, Seorang Pecatan Polisi Sekaligus Gembong Narkoba Tewas.
Salah satunya syarat capim KPK, mesti punya latar belakang di bidang penindakan hukum sampai pengaturan ekonomi keuangan.
"Kita semua meneliti semua syarat administrasi. Bahkan, saya baru tahu dukung 02. Kami belum lihat track record," kata Diani.
Post Comment
Tidak ada komentar