[Alhamdulillah... ??] Ucapan PSI Ini Akhirnya Terkabul ???? ....
Opini KU - Hasil hitung cepat atau quick count sementara Pileg 2019, beberapa lembaga survei menyatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum bisa menembus ambang batas parlemen, yaitu 4%. Dalam quick count sementara Indo Barometer dengan suara masuk 16,33%, PSI mendapat suara 1,93%.
Ayo Jalan Terus - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengaku partai nasionalis tidak akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ideologi partai nasionalis, kata dia, akan berseberangan dengan PKS.
PSI tidak akan berkoalisi dengan PKS di seluruh pilkada gubernur, bupati dan wali kota di seluruh Indonesia. Ia merasa haram bila PSI berkoalisi dengan PKS.
Berikut Komentar Warganet :
Ketua Umum PSI Grace Natalie optimistis partainya akan masuk ke parlemen pada Pemilu 2019. Dia berharap PSI bisa meraup suara minimum 5 persen. Hal itu dikatakan sebelum mencoblos.
Karena tak memenuhi ambang batas parlemen, berarti tidak ada wakil pun dari PSI yang melenggang ke Senayan atau jadi anggota dewan.
Tidak masuknya PSI ke Parlemen menandakan bahwa keinginan PSI terkabul. Keinginan untuk tidak akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sekjen PSI Raja Juli Antoni pernah melontarkan wacana haram bagi partai nasionalis untuk berkoalisi dengan PKS. Menurut Antoni, ideologi partai nasionalis akan berseberangan dengan PKS.
Sikap PSI yang belum apa-apa sudah menolak koalisi menandakan ketidakdewasaan dalam berpolitik. Dalam politik ada adagium, tidak ada teman yang abadi, kecuali kepentingannya sudah mendarah daging. Di Indonesia, koalisi partai adalah sebuah keniscayaan dan tidak pernah bersumber pada platform ideologi.
Kini, keinginan PSI tidak akan pernah berkoalisi dengan PKS benar-benar terwujud. [@paramuda]
Sekjen PSI : "PSI Sangat Tidak Sudi, 'HARAM' Koalisi dengan PKS", Ini Komentar PKS & Warganet
Ayo Jalan Terus - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengaku partai nasionalis tidak akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ideologi partai nasionalis, kata dia, akan berseberangan dengan PKS.
PSI tidak akan berkoalisi dengan PKS di seluruh pilkada gubernur, bupati dan wali kota di seluruh Indonesia. Ia merasa haram bila PSI berkoalisi dengan PKS.
"PSI dan PKS ibarat air dan minyak yang tidak bisa disatukan. PSI percaya dengan demokrasi tidak boleh bekerja sama dengan PKS yang hanya menjadikan demokrasi sebagai alat untuk mendirikan pemerintahan Islam versi mereka," kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Amin itu dalam keterangan resmi, Selasa (8/4).
Perolehan elektoral PKS, kata dia, memang sekitar 6 persen. Walau begitu pengaruh PKS semakin besar. Ia mencontohkan pengaruh PKS membuat kampanye calon Presiden Republik Indonesia 02 Prabowo Subianto disulap menjadi even agama yang ekslusif.
"Ini seperti yang dikeluhkan mantan Presiden SBY. Bayangkan kalau PKS yang berkuasa, tidak tahu apa jadinya Indonesia," ujar dia.
"Oleh karena itu saya mengimbau semua partai nasionalis berikrar untuk tidak berkoalisi dengan PKS. Tapi saya ragu apakah partai-partai nasionalis senior mau menarik garis tegas seperti yang dilakukan PSI," ucapnya.
"Ini seperti yang dikeluhkan mantan Presiden SBY. Bayangkan kalau PKS yang berkuasa, tidak tahu apa jadinya Indonesia," ujar dia.
"Oleh karena itu saya mengimbau semua partai nasionalis berikrar untuk tidak berkoalisi dengan PKS. Tapi saya ragu apakah partai-partai nasionalis senior mau menarik garis tegas seperti yang dilakukan PSI," ucapnya.
PSI soal 'Haram' Koalisi dengan PKS: Platform yang Sangat Berbeda
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan tegas mengharamkan partainya untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Beberapa alasan pun dilontarkan oleh Ketua DPP PSI, Tsamara Amany.
"Ya tentu kalau dengan PKS jelas kita punya platform yang sangat berbeda ideologi yang berbeda kami tidak bisa menerima upaya untuk mengeksklusifkan Indonesia tidak seperti dengan PKS," kata Tsamara kepada wartawan di sela-sela safari politiknya di Purworejo, Selasa (9/4/2019).
"Kami tidak bisa menerima upaya-upaya sempit dari PKS seperti dalam memahami menghapus rancangan undang-undang kekerasan seksual misalnya, itu adalah hal-hal yang sangat bertentangan dengan prinsip dan perjuangan PSI, wajar kalau sekjen kami menyatakan bahwa kami tidak akan berkoalisi dengan PKS," lanjutnya.
Sebelumnya, Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, menyebut haram hukumnya bagi PSI untuk berkoalisi dengan PKS.
"Sebagai partai nasionalis ideologis, PSI tidak akan berkoalisi dengan PKS di seluruh pilkada gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia. Haram bagi PSI berkoalisi dengan PKS," kata Toni, sapaan Raja Juli Antoni.
(mbr/mbr)
PSI 'Haramkan' Koalisi, PKS: Kami Hargai
Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengharamkan partainya berkoalisi dengan PKS. PKS menanggapi santai sikap PSI itu.
"Kita hargai pendapat semua pihak," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Selasa (9/4/2019).
Mardani mengatakan PKS selalu mencintai negeri. Mereka juga tidak akan berprasangka buruk kepada semua partai politik di RI.
"Dan PKS akan terus mencintai negeri ini, termasuk berprasangka baik dengan semua parpol bahwa dibentuk semata untuk membangun bangsa. Dan bangsa ini perlu selalu berkomunikasi dengan bahasa konstruktif, bukannya dengan bahasa ancaman, apalagi negatif," sebut Mardani.
Ditanyai soal peluang berkoalisi dengan PSI ke depannya, Mardani menegaskan PKS hanya mau berkoalisi dengan partai yang mencintai negeri ini. Dia menyebut PSI sebagai partai baru dengan semangat baru.
"PKS pada prinsipnya siap berkoalisi dengan partai yang punya kecintaan pada negeri ini. PSI partai baru yang vokal dan punya semangat baru. Negeri ini perlu semua elemen kebaikan," sebut Mardani.
Sebelumnya diberitakan, PSI menegaskan mereka tak akan pernah berkoalisi dengan PKS. PSI menyebut 'haram' berkoalisi dengan PKS.
Selain itu, PSI menganggap mereka dan PKS tak akan pernah bersatu. Dia menuding PKS kerap mengadakan kampanye yang eksklusif bagi satu golongan.
"Sebagai partai nasionalis ideologis, PSI tidak akan berkoalisi dengan PKS di seluruh pilkada gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia. Haram bagi PSI berkoalisi dengan PKS," kata Toni, sapaan Raja Juli Antoni, dalam keterangan pers, Selasa (9/4).
(gbr/tor)
Berikut Komentar Warganet :
Post Comment
Tidak ada komentar