Breaking News

Masinton PDIP: PSI Enggak Dianggap di Koalisi, Cuma Cheerleaders


GELORA.CO - Para politikus PDI Perjuangan tidak terima dengan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang seakan mengajari partainya tentang toleransi dan pluralisme.

Dalam pidatonya di Kota Medan, Senin (11/3), Ketua Umum PSI, Grace Natalie, mengkritik sikap PDI Perjuangan juga Golkar yang terlibat aktif dalam pengesahan 443 Perda Syariah di Indonesia.

Grace juga menyindir partai-partai nasionalis yang mendiskriminasi kaum minoritas di Indonesia. Grace berani mengklaim, hanya PSI yang berani mengecam dan bersikap atas deretan kasus diskriminasi minoritas yang terjadi di Indonesia. 

Satu di antara politikus PDIP yang berang atas tuduhan Grace itu adalah Masinton Pasaribu. Anggota Komisi III DPR RI itu meminta PSI sebagai partai baru tidak mengajari PDIP tentang hal-hal yang ideologis.

�Kami sudah diuji waktu dan sejarah soal ideologi. Jadi odong-odong jangan ajari truk juggernaut berlari,� ucap Masinton Pasaribu saat diwawancara Kantor Berita Politik RMOL, di Resto Ajag Ijig, Jakarta, Kamis (14/3).

Menurut Masinton, partainya sudah melewati berbagai macam badai sejarah dalam mempertahankan ideologi Pancasila. Karena itu, PSI tidak usah menggurui PDIP.

�Kalau untuk keberpihakan secara ideologi, dia (PSI) enggak ada apa-apanya kalau dalam konteks memperjuangkan nasionalisme, memperjuangkan pluralisme, dan kebhinekaan,� tegasnya.

Masinton mengaku, awalnya enggan mengomentari pidato Grace. Namun, ia memutuskan angkat bicara demi menjaga marwah partainya yang sudah disinggung oleh partai baru.

"Mengomentari yang odong-odong begini menurut saya sih enggak pas juga. Jadi, ya namanya juga (PSI) lagi mencari sensasi,� tambah Masinton.

Ia pun yakin, sikap PSI terhadap sesama anggota koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin itu tak akan mempengaruhi soliditas tim. Bahkan dia menganggap PSI tak lebih dari pelengkap.

�Enggak pernah kami anggap. Jadi, enggak ganggu apa-apa. Ya, cheerleaders (penggembira) saja,� ucap Masinton dengan enteng. [rmol]

Tidak ada komentar