Tegas! Dituding Berpihak, Indomatrik: Kami Netral! Saat Pilgub DKI Kami Terbukti Akurat Bilang Anies - Sandi Menang
Sabtu, 16 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Direktur Riset Indomatrik Husin Yazid mengomentari soal pernyataan lembaganya yang tak masuk Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Yazid mengatakan asosiasi lembaga survei tak hanya Persepi.
"Kan disebut tak gabung Persepi. Kan ada 3-4 perkumpulan atau asosiasi lembaga survei. Kan kita mau gabung ke mana saja boleh?" kata Yazid saat dihubungi, Sabtu (16/2/2019).
Lalu Yazid mengungkit soal survei-survei di masa Pilgub DKI pada 2017. Dia mengatakan saat itu Indomatrik mengeluarkan hasil survei yang hasilnya dinyatakan Pilgub DKI akan berlangsung dua putaran dan Anies Baswedan akan menang.
Dia mengatakan hasil survei Indomatrik ini berbeda dengan survei kebanyakan. Dia bertanya balik soal kredibilitas lembaga-lembaga survei tersebut.
Lembaga-lembaga survei yang menjadi konsultannya Ahok terdiri atas Lembaga Survei Indonesia, Indikator, Indo Barometer, Charta Politika, SMRC, Vox Populi, dan lainnya yang mengatakan 6 bulan sebelum pilkada sampai H-1 sebelum pencoblosan mengatakan Ahok menang. Dan LSI Denny JA mengatakan Agus menang. Dan tidak terbukti. Apakah ini abal-abal? Apakah ini bisa dipercaya oleh masyarakat?" kata dia.
Yazid berasumsi 7-9 lembaga tersebut kini berpihak kepada Jokowi. Yazid juga menduga Hamdi Muluk tidak independen.
"Dan 7-9 lembaga survei pro-Ahok, sekarang disinyalir ke Jokowi. Hamdi Muluk yang jadi dewan etik juga disinyalir ke 01. Saya juga pertanyakan Prof Hamdi Muluk, kok dari Ahoker, itu keberpihakan? Apakah itu benar sebagai dewan etik?" ucap dia.
Yazid juga menanggapi soal pernyataan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang menduga lembaganya berpihak pada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Dia mengatakan siap menjelaskan metodologi survei.
"Tidak ada bukti (berpihak kepada Prabowo-Sandiaga). Saya benar-benar independen. Saya beri pembelajaran kepada masyarakat ini fenomena lima tahunan. Saya mempunyai rasa bertanggung jawab. Rasa panggilan saya tentang ilmu metodologi survei. Dan masalah duit, itu duit kami sendiri. Kami siap, kami jelaskan semua metodologi," ujar Yazid.
Sebelumnya diberitakan, Persepi menyatakan lembaga survei Indomatrik tak berada di bawah naungannya. Persepi juga menyoroti sosok Direktur Riset Indomatrik, Husin Yazid.
Baca juga: Survei Indomatrik: Elektabilitas Prabowo Pepet Jokowi
"Tidak, tidak terdaftar. Itu yang punyanya si Yazid yang dikeluarkan dari Persepi tahun 2014," kata anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, ketika dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (16/2).
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, ragu terhadap hasil survei Indomatrik yang menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto semakin mendekati capres petahana. Karding mengaku baru mengetahui ada lembaga survei bernama Indomatrik.
Begitu juga Sekjen NasDem, Johnny G Plate, yang menertawakan hasil survei Indomatrik karena berbeda dengan lembaga survei lainnya. Johnny menganggap hasil survei itu hanya untuk menyenangkan kubu Prabowo-Sandiaga.
Foto: Husin Yazid
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Direktur Riset Indomatrik Husin Yazid mengomentari soal pernyataan lembaganya yang tak masuk Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Yazid mengatakan asosiasi lembaga survei tak hanya Persepi.
"Kan disebut tak gabung Persepi. Kan ada 3-4 perkumpulan atau asosiasi lembaga survei. Kan kita mau gabung ke mana saja boleh?" kata Yazid saat dihubungi, Sabtu (16/2/2019).
Lalu Yazid mengungkit soal survei-survei di masa Pilgub DKI pada 2017. Dia mengatakan saat itu Indomatrik mengeluarkan hasil survei yang hasilnya dinyatakan Pilgub DKI akan berlangsung dua putaran dan Anies Baswedan akan menang.
Dia mengatakan hasil survei Indomatrik ini berbeda dengan survei kebanyakan. Dia bertanya balik soal kredibilitas lembaga-lembaga survei tersebut.
Lembaga-lembaga survei yang menjadi konsultannya Ahok terdiri atas Lembaga Survei Indonesia, Indikator, Indo Barometer, Charta Politika, SMRC, Vox Populi, dan lainnya yang mengatakan 6 bulan sebelum pilkada sampai H-1 sebelum pencoblosan mengatakan Ahok menang. Dan LSI Denny JA mengatakan Agus menang. Dan tidak terbukti. Apakah ini abal-abal? Apakah ini bisa dipercaya oleh masyarakat?" kata dia.
Yazid berasumsi 7-9 lembaga tersebut kini berpihak kepada Jokowi. Yazid juga menduga Hamdi Muluk tidak independen.
"Dan 7-9 lembaga survei pro-Ahok, sekarang disinyalir ke Jokowi. Hamdi Muluk yang jadi dewan etik juga disinyalir ke 01. Saya juga pertanyakan Prof Hamdi Muluk, kok dari Ahoker, itu keberpihakan? Apakah itu benar sebagai dewan etik?" ucap dia.
Yazid juga menanggapi soal pernyataan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang menduga lembaganya berpihak pada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Dia mengatakan siap menjelaskan metodologi survei.
"Tidak ada bukti (berpihak kepada Prabowo-Sandiaga). Saya benar-benar independen. Saya beri pembelajaran kepada masyarakat ini fenomena lima tahunan. Saya mempunyai rasa bertanggung jawab. Rasa panggilan saya tentang ilmu metodologi survei. Dan masalah duit, itu duit kami sendiri. Kami siap, kami jelaskan semua metodologi," ujar Yazid.
Sebelumnya diberitakan, Persepi menyatakan lembaga survei Indomatrik tak berada di bawah naungannya. Persepi juga menyoroti sosok Direktur Riset Indomatrik, Husin Yazid.
Baca juga: Survei Indomatrik: Elektabilitas Prabowo Pepet Jokowi
"Tidak, tidak terdaftar. Itu yang punyanya si Yazid yang dikeluarkan dari Persepi tahun 2014," kata anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, ketika dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (16/2).
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, ragu terhadap hasil survei Indomatrik yang menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto semakin mendekati capres petahana. Karding mengaku baru mengetahui ada lembaga survei bernama Indomatrik.
Begitu juga Sekjen NasDem, Johnny G Plate, yang menertawakan hasil survei Indomatrik karena berbeda dengan lembaga survei lainnya. Johnny menganggap hasil survei itu hanya untuk menyenangkan kubu Prabowo-Sandiaga.
Foto: Husin Yazid
Sumber: Detik
Tidak ada komentar