Nasib Seorang Ibu, Harus Banting Tulang Sejak Suami Meninggal, Kini Anak Menderita Disik.sa Pengasuh
Sibuk bekerja, seorang ibu pilu melihat dua anaknya babak belur disiksa sang pengasuh.
Menjadi orangtua tunggal memang bukanlah perkara yang mudah.
Selain harus bekerja mencari nafkah, orangtua tunggal juga harus tetap merawat sang buah hati.
Namun lantaran tak bisa bekerja sembari mengasuh, tak jarang orangtua menitipkan sang anak pada orang lain.
Hal inilah yang dialami seorang ibu tunggal asal Malaysia bernama M Vikneswari.
Mengutip dari hmetro.my, Kamis (7/10/2021), Vikneswari mengaku sejak sang suami meninggal, ia terpaksa menjadi orangtua tunggal bagi kedua anaknya.
Vikneswari kini terpaksa harus bekerja keras untuk tetap memenuhi semua kebutuhan kedua putranya yang masih kecil-kecil.
Lantaran tempatnya bekerja sangat jauh dari rumah, Vikneswari terpaksa menitipkan kedua anaknya pada seorang pengasuh di Selesa Jaya, Skudai Malaysia.
Berharap anaknya diasuh dengan baik, Vikneswari malah mendapati kenyataan pahit.
Bagaimana tidak, Vikneswari merasa hancur saat melihat penampakan tubuh kedua anaknya yang penuh memar dan luka.
Di bagian kepala sang anak juga terlihat ada luka yang membuat sebagian rambutnya terlepas.
Tak hanya itu, kedua anak Vikneswari juga kurus kering seperti tak pernah dirawat dengan baik.
"Mengapa mereka sanggup memperlakukan anak saya seperti ini, sedangkan anak saya masih kanak-kanak dan bukan budak." geram Vikneswari.
Diceritakan Vikneswari, ia akhirnya menyadari kejahatan sang pengasuih setelah kedua anaknya diantar pulang pada Kamis (30/9/2021).
Wanita 30 tahun ini tak menyangka, pengasuh yang merupakan suami istri ini tega menyiksa anaknya seperti ini.
Pertama kali melihat kedua putranya, Vikneswari mengaku hancur hati.
"Hancur hati saya melihat keadaan anak-anak saya dengan luka lebam, luka hampir di seluruh badan kecuali di kemaluan.
Mereka kesakitan dan dalam keadaan lemah tak berdaya." Kata Vikneswari saat membuat laporan di Balai Polisi Nusa Bestari 29 Seprtember 2021 lalu.
Masih mengutip dari hmetro.my, Vikneswari mengaku mengenal pengasuh dari temannya.
Ia juga membayar RM800 atau sekitar Rp 2 juta untuk sang pengasuh selama menjaga anaknya sejak April lalu.
Diakui Vikneswari, ia terpaksa menitipkan sang anak pada pengasuh lantaran harus bekerja mencari rezeki.
Ia hanya bisa bertemu sang anak sebanyak tiga kali sejak April lalu.
"Suami saya sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu dan saya merupakan ibu tunggal serta bekerja sebagai pembantu restoran.
"Saya memang kerap menghubungi pengasuh untuk mengetahui perkembangan anak dan mereka menyatakan mereka sehat.
"Sejak belakangan ini saya tidak bisa menemui anak dan pengasuh memberi berbagai alasan termasuk menjalani karantina mandiri karena kontak dekat dengan pasien Covid-19.
"Saya bertambah bimbang apabila pengasuh menyatakan seorang daripada anak saya terkena air panas ketika tempoh kuarantin," katanya.
Merasa curiga, Vikneswari yang bercerita pada sang majikan pun disarankan untuk membuat laporan polisi.
Setelah membuat laporan polisi, barulah pengasuh memulangkan anak Vikneswari.
Bertemu dengan sang ibu, putra Vikneswari akhirnya bercerita bagaimana ia disiksa selama ini oleh sang pengasuh.
Anak Vikneswari mengaku selama ini dipukul dan dicederakan dengan rotan, ditoreh pisau, disimbah air panas, dan dicucuh puntung rokok.
Mendengar itu, Vikneswari histeris dan langsung membawa anak-anaknya ke rumah sakit.
"Anak saya kini dirawat di Hospital Sultanah Aminah (HSA) kerana dikhuatiri akan mengalami jangkitan kuman kerana luka di hampir seluruh badan.
"Saya berdoa semoga anak-anak kembali sehat dan saya tidak rela berpisah dengan mereka lagi sekaligus akan menjaga mereka." ungkapnya.
Sementara itu, Vikneswari berharap agar polisi secepatnya menghukum sang pengasuh.
"Berharap pihak polisi mengambil tindakan tepat atas pasangan suami istri itu," katanya.
Sedangkan majikan Vikneswari, P Anbarasu juga mengaku geram dengan perlakuan sang pengasuh.
Ia ingin pelaku segera mendapat hukuman yang setimpal.
"Mereka adalah keluarga susah dan tidak sangka ada yang memperlakukan anaknya sedemikian.
"Keadaan mereka amat menyayat hati dan diharap pengasuh dijatuhi hukuman setimpal supaya menjadi pengajaran," katanya ketika dihubungi..
Post Comment
Tidak ada komentar