Terbukti Curang, Tim Cina Didiskualifikasi Dari Olympiade Militer
Sabtu, 26 Oktober 2019
Faktakini.net, Jakarta - Tim angkatan bersenjata China dikeluarkan dari ajang Piala Dunia Militer di Wuhan karena terbukti curang dalam pertandingan cabang olahraga orienteering.
Hari Jumat (25/10), dugaan kecurangan mulai tercium ketika hasil pertandingan orienteering (jelajah navigasi) jarak menengah pada Minggu pekan lalu menunjukkan tim perempuan China mendapatkan peringkat pertama, kedua dan keempat dan tim laki-laki mendapatkan peringkat kedua.
Federasi Orienteering Internasional (IOF) menyatakan hasil itu kemudian diprotes enam negara, termasuk Rusia dan Prancis. Penyelidikan terhadap dugaan kecurangan mulai dilakukan tidak lama setelah protes.
Hasilnya menunjukkan para atlet China terbukti melakukan kecurangan besar-besaran dengan bantuan penonton setempat yang menyiapkan tanda-tanda khusus dan akses jalan pintas yang mudah dikenali para atlet di medan lomba.
Para juri lalu memutuskan untuk menganulir hasil pertandingan dan mendiskualifikasi semua anggota tim nasional China untuk bertanding dalam perlombaan orienteering jarak panjang.
"IOF mengambil tindakan yang dilakukan tim China dengan sangat serius. Pihak kami akan menginvestigasi bersama dengan Dewan Olahraga Militer Nasional (CISM) mengenai sanksi yang akan dikenakan bagi para pelaku," kata Sekretaris Jenderal IOD, Tom Hollowell, dalam sebuah pernyataan resmi.
Hollowell menambahkan pihaknya juga akan menyelidiki lebih lanjut untuk menjamin keadilan dalam pertandingan final Piala Dunia Militer di Guangzhou, China, pada 25-29 Oktober mendatang.
Orienteering adalah salah satu cabang olahraga yang dilombakan dalam Piala Dunia Militer. Dikutip dari situs resmi IOF, orienteering mengharuskan atlet untuk berlari sambil membaca peta dan kompas dalam medan seperti hutan dan dataran tinggi yang ditentukan.
Pertandingan Militer Dunia diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Kompetisi pertamanya diadakan di Roma, Italia, pada 1995.
China menjadi tuan rumah ketujuh untuk kompetisi pada tahun ini dengan diikuti oleh lebih dari 9.000 atlet dari 109 negara. Perlombaan yang berlangsung hingga 30 Oktober mendatang menghadirkan berbagai cabang seperti renang, gulat, terjun payung dan orienteering.
Hingga kini, China tercatat menjadi peraih medali terbanyak, dengan jumlah medali emas dua kali lebih banyak dibanding Rusia.
Sumber: cnnindonesia.com
Tidak ada komentar