Agar tak Korupsi, Bupati Wingchin Usul Gajinya Naik Jadi Rp100 Juta
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang akrab disapa Wingchin mengatakan, akan menyampaikan perihal gaji ini saat pertemuan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Rendahnya gaji kabupaten ini dinilainya dapat menjadi penyebab korupsi.
Diketahui unggahan foto slip gaji miliknya viral di dunia maya. Gaji sebesar Rp5,9 juta yang tertulis dalam postingan dianggap dia tidak sepadan dengan tugas sebagai kepala daerah.
"Hal ini akan saya sampaikan saat pertemuan Apkasi. Saya rasa semua bupati se-Indonesia bisa memahami. Pedih hati sama kok," ujar Wingchin, Sabtu (5/10/2019).
"Kalau tidak ada realisasi, teman-teman bupati tentu lemes semua. Saya yakin tidak begitu lama anggaran akan di-SILPA-kan dan perekomian terpuruk. Saya yakin membaca arahnya ke sana," katanya.
Kenaikan ideal gaji bupati ada pada nominal antara Rp100 juta hingga Rp150 juta. Dengan adanya gaji yang sesuai, tentu akan lebih bisa menjalankan tugas dan kewajiban tanpa ada pikiran mencari celah untuk korupsi.
"Saya lihat teman-teman bupati galau semua. Mereka tanya ke saya, kamu kok enak aja. Saya jawab, alhamdulilah saya punya keluarga yang diberi rejeki. Kalau saya kurang mereka selalu membantu. Namun bagaimana dengan mereka yang tidak mendapat dukungan, tentu akan muncul pikiran kotor," ucapnya.
Diketahui unggahan foto slip gaji miliknya viral di dunia maya. Gaji sebesar Rp5,9 juta yang tertulis dalam postingan dianggap dia tidak sepadan dengan tugas sebagai kepala daerah.
"Hal ini akan saya sampaikan saat pertemuan Apkasi. Saya rasa semua bupati se-Indonesia bisa memahami. Pedih hati sama kok," ujar Wingchin, Sabtu (5/10/2019).
"Kalau tidak ada realisasi, teman-teman bupati tentu lemes semua. Saya yakin tidak begitu lama anggaran akan di-SILPA-kan dan perekomian terpuruk. Saya yakin membaca arahnya ke sana," katanya.
Kenaikan ideal gaji bupati ada pada nominal antara Rp100 juta hingga Rp150 juta. Dengan adanya gaji yang sesuai, tentu akan lebih bisa menjalankan tugas dan kewajiban tanpa ada pikiran mencari celah untuk korupsi.
"Saya lihat teman-teman bupati galau semua. Mereka tanya ke saya, kamu kok enak aja. Saya jawab, alhamdulilah saya punya keluarga yang diberi rejeki. Kalau saya kurang mereka selalu membantu. Namun bagaimana dengan mereka yang tidak mendapat dukungan, tentu akan muncul pikiran kotor," ucapnya.
Post Comment
Tidak ada komentar