Kapolri : Agama Dapat Menghancurkan Negara Ketika Di Gunakan Dalam Pertarungan Politik
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian mengatakan, agama dapat menghancurkan negara ketika agama digunakan dalam pertarungan politik. Hal tersebut di sampaikan Tito saat menjadi pembicara dalam diskusi Semiloka bertema �Indonesia di Persimpangan antara Negara Pancasila vs Negara Agama� yang bertempat di hotel Aryaduta, Menteng, Sabtu (08/04) lalu.
Baca Juga : FPI Buka Pendaftaran Relawan Untuk Lakukan Jihad Ke Papua.
�Agama memang diciptakan membuat dunia menjadi lebih konstruktif membangun, akan tetapi jadi menghancurkan ketika digunakan dalam pertarungan politik,� ujarnya
Selain itu Tito juga menyebut bahwa penggunaan agama untuk politik tidak hanya berlaku di Indonesia, namun isu agama juga di gunakan negara barat untuk saling menghancurkan.
�Barat juga lakukan nilai keagamaan untuk politik, maka ini akan menghancurkan,� ungkapnya.
Hal tersebut menurutnya juga berimbas terhadap politik dunia di Timur Tengah, yang berhasil mempengaruhi pemikiran orang-orang Islam dengan doktrin "ummah", yakni semua muslim bersaudara.
�Konflik di Timur Tengah terus terjadi, doktrin ummah tadi yang digunakan dalam politik, dengan konsep jihad itu kan terus terjadi,� ungkapnya.
�Apa yang terjadi karena adanya problem konflik di Timur Tengah, kalo ditempat itu damai maka semuanya akan damai,� tambahnya lagi.
Hal ini tentunya menjadi sebuah lingkaran setan dalam hukum politik, yang menurut Tito memasuki fase in natural. Sehingga tentunya semua ini dipengaruhi oleh orang, oknum, bahkan negara yang menggunakan isu agama dalam politik kekuasaan.
Baca Juga : Jokowi Siap Bertemu Dengan Tokoh Pro Kemerdekaan Papua.
�Karena mereka menganggap Islam lagi ditekan oleh negara Barat, mereka yang ditangkap pemikirannya masih sama, yaitu atas nama Tuhan. Di Indonesia tidak lepas dari konflik di dunia Islam saat itu,� jelasnya.
Tidak ada komentar