Breaking News

Seruan Jihad Ustadz Abdul Somad kepada Orang Minang dan Bugis Makassar Menyusul Rusuh Wamena

Capture WAG UAS

INDONESIAKININEWS.COM - Seruan Ustadz Abdul Somad kepada Orang Minang dan Bugis Makassar Menyusul Rusuh Wamena

Ustadz Abdul Somad atau yang biasa disapa UAS mengunggah video kerusuhan Wamena Papua di akun instagram miliknya.

Dalam unggahannya, Ustadz Abdul Somad memberi kabar tentang rumah dan toko-toko yang terbakar.

Masih di akun Instagramnya, Ustadz Abdul Somad juga mengajak Minangkabau dan Bugis Makassar bersatu untuk membantu saudara-saudaranya yang saat ini sedang kesusahan di Wamena Papua.

Ustadz Abdul Somad juga menyebut upaya untuk membantu mereka yang kesusahan di Wamena sebagai bentuk jihad.

Bantuan itu menurut Ustadz Abdul Somad bisa dengan mendirikan posko-posko yang dibutuhkan. 

Termasuk memberikan bantuan melalui posko-posko tersebut.

Dalam keterangan untuk video dan seruan membangun posko di Wamena itu, Ustadz Abdul Somad menuliskan keterangan sebagai berikut:

?????????? ?????????? ?????????? ????? ?????????????

Sahabat UAS

Mari kita bantu saudara-saudara korban wamena,

dengan cara transfer ke rekening

BNI Syari'ah

Ad

1010-10-1329

Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi


Berikut petikan lengkap tausiyah singkat UAS dalam sebuah mobil : 

Assalamu alaykum warahmatullahi wabarakatuh

(Orang) Minang tak pernah kalah.

Dari kecil dia sudah tinggal di surau.

Tak ada orang Minang yang tak pandai mengaji dan tak pandai bersilat.

Siapa guru orang Minang?

Alam Takkambang menjadi guru.

Oleh sebab itu apa yang terlihat hari-hari ini, ini kecil bagi orang Minang.

Berapa pejuang bangsa ini, lari Belanda terbirit-birit menghadapi orang Minangkabau.

Setelah merdeka, orang Maninjau menjadi ulama, menjadi founding father bangsa ini.

Oleh sebab itu, Minang mesti bangkit.

Kau jihad, awak kini... (kurang jelas).

Tapi jihad awak ndak bantu... (suara UAS jadi serak, sempat berhenti, terlihat menahan haru).

Orang sabalah membaka (sebelah membakar), jihad awak menolong.

Maka, buatlah posko-posko.

Bangkitkan, tolong saudara-sudara kita, bagi modal, bagi usaha.

Kekeluargaan orang Minangkabau akan tetap terjaga.

Apa yang dialami beberapa hari hanya membangkitkan semangat persaudaraan orang Minangkabau.

Aga kareba (apa kabar, bahasa Bugis Makassar) saudara-saudaraku dari Makassar

Dulu kalian orang Bugis, orang Makassar pernah dibuang oleh Belanda nun jauh di Afrika Selatan.

Tapi apa yang terjadi?

Syekh Yusuf Al Makassary justru mengembangkan Islam (di Afrika Selatan).

Dicampakkan di Ceylon, Srilanka, Islam berkembang di Srilanka.

Dibuang lagi ke Afrika Selatan, bahkan Nelson Mandela pun memberikan penghargaan untuk kalian.

Ketika saya pernah menyampaikan tausiyah di Sydney, di Australia, dibawa oleh sahabat saya untuk melihat bagaimana Islam sampai ke Melbourne, sampai ke Australia, rupanya nenek moyang kalian yang mengislamkan.

Padahal cita-cita (nenek moyang) kalian, cita-cita mereka hanya ingin menangkap mencari teripang.

Mencari rezeki tapi rupanya mereka tetap berdakwah.

Maka, bangkit wahai saudaraku, orang Makassar, orang Bugis.

Saudara-saudaraku orang Jawa yang ada di perantauan, pribon kabare (apa kabar, bahasa Jawa).

Sulit memang, susah, tapi ke mana saja dilihat bumi di Nusantara ini, dulu nenek moyang kalian pernah menyatukan Nusantara.

Bahkan kekuasaannya sampai ke Vietnam sana.

Maka, bangkit.

Jangan pernah menyerah.

Jangan pernah mengalah.

Kami dari jauh ikut mendoakan.

Saudara-saudaraku di manapun di Nusantara yang bisa membantu, bantu.

Dengan uang kita.

Yang tak bisa (dengan uang), dengan doa.

Doakan dari jauh.

Mudah-mudahan saudara kita, saya hanya sebut Minangkabau, Makassar, Bugis, dan Jawa karena ini (bangsa) yang paling banyak merantau.

Tapi, suku-suku yang lain, kita adalah Nusantara.

Mudah-mudahan, kita tetap disatukan oleh kebhinekaan.

Disatukan oleh Laa ilaha illallah Muhammadar Rasulullah.

Bagi yang seagama, berdoalah, kita disatukan oleh Laa ilaha Illallah.

Bagi yang tidak (seagama), bersatulah, kita disatukan oleh Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terima kasih.


Assalamualaykum warahmatullahi wabaraktuh.


Postingan Ustadz Abdul Somad ini kemudian dikomentari beragam netizen.

@ded_yoth6: ya Allah ya Rab. prihatin liat kondisi indonesia...

@ermirkanuka: Smoga masalahnya cpt kelar

@afdalhernades: Terima kassihhh tuan guru, sya sbangai orang Padang turut berduka tuan guru, slam anak rantau dri jakarta

@indra_al_ihsan: Begitu banyak musibah/cobaan bangsa ini, rakyatlah yg menanggung sebagian besar dari hal tersebut... Semoga Allah mengampuni para Pemimpin dan segenap rakyat di negeri ini, membimbing kita kembali ke jalan Allah Azza wa Jallah.... Hasbunallah wani'mal wakil

@ernapadmorudjito: Masya Allah tabarokalloh ...sehat selalu pk ustadz ...semoga Allah sll bersama kt bangsa Indonesia

@m.al_fateeh: Mari kita doakan saudara kita semoga Allah melindunginya dari segala musibah

@sutan_mudo_jambak: Sabak ustadz mangecek, balinang aia Mato ustadz nampak kesedihan di Muko ustadz #Minangberduka #BugisBerduka


S: tribunnews.com 

Tidak ada komentar