Yang Dilakukan Orang Gila Saat Mencoblos di TPS
Di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2019) ada ratusan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ikut mencoblos.
Para ODGJ tampak bingung karena banyaknya foto serta tulisan yang kecil, membuat mereka bingung menentukan pilihan terhadap calon legislatif (caleg). Meski demikian, terhadap calon Presiden, sejumlah ODGJ mengaku lancar.
Dua foto yang berbeda serta rutinnya sosialisasi yang dilakukan KPU membuat ODGJ sangat mengenal kedua calon. Namun, lebarnya surat suara membuat ODGJ membutuhkan waktu lama untuk mencoblos.
Beberapa warga binaan memakan waktu hingga lima menit saat proses pencoblosan. Beberapa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) turut mengarahkan mereka.
Petugas KPPS Aris yang berada di lokasi mengarahkan warga binaan saat proses pencoblosan. Ia kemudian menyerahkan sepenuhnya kepada ODGJ. Meski demikian, beberapa ODGJ tetap kebingungan harus mencoblos di mana.
"Kalau pilihan tetap hak mereka, terserah mau pilih yang mana. Saya hanya menjawab pertanyaan saja, dan mereka bilang harus coblos di nomor atau fotonya," ujarnya di lokasi.
Petugas KPPS lainnya Ervin Perdamaian juga terus mengarahkan pemilih ODGJ saat pencoblosan. Pertanyaan soal pelipatan kertas yang benar seperti apa dan kebingungan pilihan calon legislatif kerap dilontarkan penghuni panti.
"Mereka bingung karena banyak gambar dan namanya (caleg). Kalau Presiden enggak bingung mereka, kan hanya ada dua gambar doang. Mereka juga bingung melipat kertas yang benar gimana," tuturnya.
Sumber: Sindo
Para ODGJ tampak bingung karena banyaknya foto serta tulisan yang kecil, membuat mereka bingung menentukan pilihan terhadap calon legislatif (caleg). Meski demikian, terhadap calon Presiden, sejumlah ODGJ mengaku lancar.
Dua foto yang berbeda serta rutinnya sosialisasi yang dilakukan KPU membuat ODGJ sangat mengenal kedua calon. Namun, lebarnya surat suara membuat ODGJ membutuhkan waktu lama untuk mencoblos.
Beberapa warga binaan memakan waktu hingga lima menit saat proses pencoblosan. Beberapa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) turut mengarahkan mereka.
Petugas KPPS Aris yang berada di lokasi mengarahkan warga binaan saat proses pencoblosan. Ia kemudian menyerahkan sepenuhnya kepada ODGJ. Meski demikian, beberapa ODGJ tetap kebingungan harus mencoblos di mana.
"Kalau pilihan tetap hak mereka, terserah mau pilih yang mana. Saya hanya menjawab pertanyaan saja, dan mereka bilang harus coblos di nomor atau fotonya," ujarnya di lokasi.
Petugas KPPS lainnya Ervin Perdamaian juga terus mengarahkan pemilih ODGJ saat pencoblosan. Pertanyaan soal pelipatan kertas yang benar seperti apa dan kebingungan pilihan calon legislatif kerap dilontarkan penghuni panti.
"Mereka bingung karena banyak gambar dan namanya (caleg). Kalau Presiden enggak bingung mereka, kan hanya ada dua gambar doang. Mereka juga bingung melipat kertas yang benar gimana," tuturnya.
Sumber: Sindo
Tidak ada komentar