TKN akan Polisikan Pembuat Fitnah Kondom Jokowi-Maruf
KONTENISLAM.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) berencana melaporkan pembuat kampanye hitam kondom dengan bungkus bergambar pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Direktur Hukum dan Advokasi TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK), Ade Irfan Pulungan, mengatakan berbagai kampanye hitam yang dikenakan terhadap Jokowi dibuat guna meningkatkan sentimen negatif umat Islam terhadapnya.
"Kami tidak segan melaporkan kasus ini ke polisi untuk diusut tuntas pembuat serta pelaku yang menyebarkannya," kata di Jakarta, Senin (11/2).
Ade menilai, berbagai isu kampanye hitam yang menerpa Jokowi dilakukan guna memperburuk citra Jokowi di kalangan umat Muslim.
Dia mengatakan, isu kampanye hitam itu dibuat sebagai upaya untuk menggerus tingkat keterpilihan paslon nomor urut 01 dikalangan umat Muslim.
Jokowi, kata dia, telah diisukan akan melarang adzan, melegalkan perkawinan sejenis, kriminalisasi ulama hingga penghapusan pendidikan agama jika dirinya terpilih kembali sebagai kepala negara.
Isu itu, menurut dia, tidak masuk akal karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam serta menjunjung tinggi norma-norma agama.
Ade menegaskan, elektabilitas Jokowi tidak akan terguling meskipun diterpa kampajye hitam tersebut. Kendati, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku menyayangkan perbuatan kampanye hitam tersebut.
"Kami sangat menyayangkan perilaku tak bermartabat tersebut, meskipun Jokowi-Ma�ruf cukup tangguh karena tidak terlalu terusik dari sisi elektabilitas," kata Ade Irfan lagi.
Berdasarkan survei terakhir yang dirilis lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) terjadi tren kenaikan elektabilitas pasangan Jokowi-Mar'uf Amin. Paslon tersebut unggul dengan selisih 22,8 persen dari pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Dengan melihat fakta yang ada itu, adanya kampanye hitam justru dapat dilihat bahwa ada kelompok lain yang khawatir elektabilitasnya merosot," kata Ade Irfan.
Meski demikian, calon presiden Jokowi mengaku elektabilitasnya turun akibat serangan berita bohong di beberapa daerah.
Dia meminta semua pendukungnya untuk merespons cepat dan melawan hoaks itu tidak hanya dari pintubke pintu tapi juga di media sosial.
Jokowi menganggap hoaks juga berbahaya bagi negara. Salah satu dampak tersebarnya berita bohong, dia melanjutkan, adalah memunculkan gesekan di masyarakat melalui isu sensitif.
sumber: republika
Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam
Tidak ada komentar