554 petugas pemilu meninggal dunia, Presiden PKS Minta Pemerintah Tetapkan Hari Berkabung Nasional ????
Opini KU - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendesak pemerintah menetapkan hari berkabung nasional.
Dia juga meminta masyarakat memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk duka nasional dan penghormatan kepada 554 petugas pemilu dari unsur KPU, Bawaslu, polisi, dan saksi yang meninggal dunia.
Selain korban meninggal masih ada 3.788 orang yang sakit karena telah bekerja keras mensukseskan Pemilu 2019.
Dia juga meminta masyarakat memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk duka nasional dan penghormatan kepada 554 petugas pemilu dari unsur KPU, Bawaslu, polisi, dan saksi yang meninggal dunia.
Selain korban meninggal masih ada 3.788 orang yang sakit karena telah bekerja keras mensukseskan Pemilu 2019.
"Pemilu 2019 telah menyisakan duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Kami mendesak pemerintah segera menetapkan hari berkabung nasional dan meminta rakyat Indonesia berdoa dan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk keprihatinan dan duka nasional terhadap para penyelenggara pemilu yang gugur dan sakit," kata Sohibul Iman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/5/2019).
Menurut Sohibul, ratusan jiwa petugas pemilu yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 merupakan kejadian luar biasa yang tidak boleh terulang pada pemilu yang akan datang. Untuk itu diperlukan evaluasi yang menyeluruh dari berbagai pihak, termasuk DPR.
�Kami dari PKS mengajak fraksi-fraksi di DPR untuk mendukung pembentukan Pansus Penyelenggaraan Pemilu yang bertujuan untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan Pemilu termasuk menyelidiki penyebab meninggal dan sakitnya petugas Pemilu 2019," kata Sohibul.
Kepada pengurus struktur PKS seluruh Indonesia, Sohibul mengintruksikan agar kantor-kantor PKS dari tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, sampai ranting untuk memasang bendera merah putih setengah tiang.
�Sebagai wujud keprihatinan, rasa kemanusiaan, rasa solidaritas dan penghormatan atas jasa-jasa perjuangan mereka, DPP PKS menginstruksikan kepada pengurus PKS untuk bersama-sama mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang di kantor-kantor PKS," pungkas dia.
Menurut Sohibul, ratusan jiwa petugas pemilu yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 merupakan kejadian luar biasa yang tidak boleh terulang pada pemilu yang akan datang. Untuk itu diperlukan evaluasi yang menyeluruh dari berbagai pihak, termasuk DPR.
�Kami dari PKS mengajak fraksi-fraksi di DPR untuk mendukung pembentukan Pansus Penyelenggaraan Pemilu yang bertujuan untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan Pemilu termasuk menyelidiki penyebab meninggal dan sakitnya petugas Pemilu 2019," kata Sohibul.
Kepada pengurus struktur PKS seluruh Indonesia, Sohibul mengintruksikan agar kantor-kantor PKS dari tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, sampai ranting untuk memasang bendera merah putih setengah tiang.
�Sebagai wujud keprihatinan, rasa kemanusiaan, rasa solidaritas dan penghormatan atas jasa-jasa perjuangan mereka, DPP PKS menginstruksikan kepada pengurus PKS untuk bersama-sama mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang di kantor-kantor PKS," pungkas dia.
Kader PKS Diinstruksikan Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Presiden Partai keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menginstruksikan kepada seluruh kader dan pengurus untuk mengibarkan bendera setengah tiang.
Langkah tersebut sebagai bentuk belasungkawa PKS atas jatuhnya ratusan korban jiwa pada Pemilu 2019. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara PKS Muda, Pipin Sopian di Youth Corner DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).
"Kita bisa sebut ini adalah pemilu terduka. Sampai saat ini tercatat 412 orang panitia pemilu yang meninggal dunia dan jumlah yang sakit jauh lebih banyak lagi. Oleh karena itu, Presiden PKS intruksikan memasang bendera setengah tiang," kata Pipin dalam siaran pers DPP PKS kepada SINDOnews, Jumat (3/5/2019).
Menurut Pipin, jatuhnya ratusan korban pada pemilu 2019 ini merupakan bentuk ketidaksiapan pemerintah dalam melakukan pemilihan umum secara serentak.
"Jatuhnya banyak korban ini menunjukan Undang-Undang Pemilu diolah oleh KPU tanpa persiapan yang matang dan tidak sesuai kondisi di lapangan. Seharusnya KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum dapat belajar dari Pemilu Lampung saat itu, yang melakukan pemilihan serentak pemilihan umum dan pilkada, itu perhitungannya sampai pagi. Apalagi ini yang sekalanya nasional, perhitungan suara selesai hingga berhari-hari, " tutur Pipin
Langkah tersebut sebagai bentuk belasungkawa PKS atas jatuhnya ratusan korban jiwa pada Pemilu 2019. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara PKS Muda, Pipin Sopian di Youth Corner DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).
"Kita bisa sebut ini adalah pemilu terduka. Sampai saat ini tercatat 412 orang panitia pemilu yang meninggal dunia dan jumlah yang sakit jauh lebih banyak lagi. Oleh karena itu, Presiden PKS intruksikan memasang bendera setengah tiang," kata Pipin dalam siaran pers DPP PKS kepada SINDOnews, Jumat (3/5/2019).
Menurut Pipin, jatuhnya ratusan korban pada pemilu 2019 ini merupakan bentuk ketidaksiapan pemerintah dalam melakukan pemilihan umum secara serentak.
"Jatuhnya banyak korban ini menunjukan Undang-Undang Pemilu diolah oleh KPU tanpa persiapan yang matang dan tidak sesuai kondisi di lapangan. Seharusnya KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum dapat belajar dari Pemilu Lampung saat itu, yang melakukan pemilihan serentak pemilihan umum dan pilkada, itu perhitungannya sampai pagi. Apalagi ini yang sekalanya nasional, perhitungan suara selesai hingga berhari-hari, " tutur Pipin
Post Comment
Tidak ada komentar