Rektor UIN Alauddin Bantah Praktik Jual Beli Jabatan

NUSANEWS - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Musafir Pababbari angkat bicara soal dugaan jual beli jabatan di Lingkup Kementerian Agama. Termasuk untuk menjadi pimpinan di UIN.
Isu tersebut mengemuka setelah mantan Ketua MK Mahfud MD blak-blakan soal dugaan praktik jual beli jabatan di Kemenag dalam acara ILC yang ditayangkan oleh salah satu Stasiun TV Swasta Nasional, Selasa (19/3/2019) malam.
Dalam acara itu, Mahfud menyebutkan, Prof Faisal Bakti dua kali memenangkan pemilihan Rektor, tapi tak kunjung dilantik. Pertama di UIN Alauddin Makassar dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bahkan, Faisal Bakti disebut-sebut dimintai dana Rp5 miliar untuk dilantik menjadi rektor.
Namun, isu tersebut dibantah Musafir Pababbari selaku Rektor UIN Alauddin Makassar. Dimana saat itu ia juga merupakan rival Faisal Bakti saat Pemilihan Rektor tahun 2014 lalu.
�Soal jual beli jabatan setahu saya tidak ada. Saya tidak pernah ada yang mintai (uang),� kata Musafir, Rabu (20/3/2019).
Musafir mengatakan, dirinya dilantik menjadi Rektor UIN Alauddin melalui tahap pemilihan. Bahkan selama, kata dia, tidak pernah ditawari siapa pun untuk menduduki kursi jabatan sebagai Rektor.
�Tidak pernah ada yang menghubungi saya,� ujarnya.
Menurut Musaffir, isu jual beli jabatan Rektor di UIN dikaitkan dengan mekanisme baru sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 68/2015. Dalam regulasi itu disebutkan, Rektor di perguruan tinggi di bawah naungan Kemenag tidak lagi melalui pemungutan suara senat, melainkan dipilih Menteri Agama berdasarkan pertimbangan kualitatif dari senat.
Padahal, Musafir terpilih sebagai Rektor pada tahun 2015 lalu, sebelum mekanisme baru diberlakukan. Karena itu, jual beli jabatan dianggap tidak relevan dengan kondisi saat itu.
Sementara Kepala Sub Bagian Humas UIN Alauddin Makassar Ismi Sabariah mengaku tak tahu menahu soal Pemilihan Rektor 2014 lalu. Pasalnya saat itu, dirinya belum menjabat pada bagian humas.
�Saya kurang paham mengenai Pemilihan Rektor waktu itu, karena saya belum di Humas,� tukas Ismi.
SUMBER
Post Comment
Tidak ada komentar