Breaking News

Islam Spirit atau Islam Kaffah ?

Oleh: Adriani
(Aktivis Dakwa Islam)

Mediaoposisi.com-Olahraga adalah salah satu hal yang sangat di kagumi banyak orang, karenanya banyak orang yang membuat sebuah kelompok sebagai salah satu bentuk apresiasi mereka terhadap olahraga tersebut namun olahraga ini memiliki banyak macam ada sepak bola, volli, basket dan lain-lain.

Semua jenis olahraga pasti banyak memiliki pengikut setiah entah ia sebagai pemain , penonton, sebagai pemain tapi hanya sekedar bermain , ada juga yang hanya sekedar mengagumi dan ada juga yang membencinya.

Itulah islam salah satu agama penomenal di dunia ini dan memiliki banyak pengikut di mulai dari saat penerimaan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW sampai saat ini

Kedua masa ini sangatlah berbeda namun tidak membuat agama ini menjadi hal yang tabu namun memiliki suatu keunikan mulai dari pro kontrai antara pengikutnya karena memiliki banyak kelompok walau sebenarnya dia mengatakan mereka islam dan kontropersi dikalangan para pengikutnya sehingga dakwa diantarnya saling memberikan bentuk persaingan, perbedaan pendapat bahkan pengubahan makna-makna dalam alquran.

Dilansir di Wartako.tribunnews (2019/03/03) pernyataan salah satu ustat  dimana dia terkenal dari usaha yang ia bangun, tulisan ini takkan membahas sosoknya namun membahas lontaran-lontaran kalimatnya kenapa karena dia melontarkan sebuah kalimat sosok si satu itu adalah sosok pemimpin yang rajin sholat, zakat dan puasa

Bahkan sampai menggambarkan dia sosok pemimpin layaknya Nabi Musa dikala memliki kesulitan dan dia tak berhenti untuk berharap.

Dalam sesuatu seketika di kejar dengan firaun namu ternyata ada kemudahan yang diberikan kepadanya yaitu tongkat yang bisa membela lautan begitu juga dengan pemimpin hari ini, jangan mencela dirinya karena dia juga salah satu saudra yang taat dalam beribadah puasa zakat dan sholat.

Namun yang harus diketahui adalah islam bukan hanya sebuah agama yang hanya untuk ibadah ritual semata karena islam mencangkup keseluruhan kehidupan begitu halnya olahraga yang bukan hanya sekedar olahraga tapi punya tujuan

Dalam merealisasikan dan butuh untuk keseriusan serta keseluruhan dalam mempelajarinya agar olahraga itu bisa kita kuasai dan pada akhirnya ada sebuah keahlian dan kemenangan dalam tiap pertandingan.

Islampun mengajarkan kita bukan hanya sekedar ritual saja tapi masi ada yang lain yaitu diaturan maslah jihat, hukum pootong tangan, hukum rajam dan lain-lain.

Bahkan islam mengatur kita dari bangaun tidur sampai bangun sebuah negara, sampai sedetail itu islam mengatur kita karena islam adalah sebuah pandangan hidup yang memiliki seperangkat aturan yang harus kita jalankan, ibaratnya sebuah kacamta yang dimana apapun warna kacamatanya maka itulah warna kehidupan kita.

Maka  hal yang wajar ketika seorang olahragawan melakukan aktifitas-aktifitasnya sebagaai olahragawaan layaknya pemain bola bermain bola , pemain bulu tangkis mai bulu tangkis. Yang heran adalah jika ada pemain bulu tangkis tapi latihan dengan bola, maka hal itu akan tidak wajar.

Begitu juga seorang muslim ketika dia lakukan rukun-rukun keislamannya maka hal itu wajar dilakukan karena memang kewajiban mereka sebagai seorang muslim.

Namun ketika olahraga mereka dibentuk atas dasar semangat atau suka ataupun karena hanya sebagai spirit saja nha  memposisikan islam sekedar spirit semata atau simbol adalah hal yang tidak wajar karena ini menyangkut dalam bagaimna kehidupan seorang manusia.

Bagaimana mungki ketika hanya bentuk ibadah ritual saja yang menjadi rujukan seorang pemimpin maka sejatinya rasul takkan mengalami pemboikotan dalam dakwanya , lemparan batu , dan lain-lain.

Namun dalm sistem hari ini pemikiran seperti ini adalah sebuah hal yang wajar karena aturannya saja memisahkan kita dalam kehidupan maka tidak herean jika banyak dikalangan masyarakat

Bukan hanya kalangan ustat tapi disemua kalangan akan memahami hal tersebut ketika dikatan dalam alquran masukklahkamu dalam islam secara kaffa maka secara langsung Allah memerintahkan kita menaati dan mengitu aturan islam secara kaffa bukan sebagian-sebagian saja.

Layaknya bagaimana disaat Rasulullah salalluhu alaihi wasallam disaat para masayarakat yang ada di Madina memahami islam secara kaffah mereka langsung memanggil rasul dan ingin di pimpin olehnya setelah Rasul sallalahu alaihi wassalam sampai di madina rasul

Kemudian mempersaudarakan kaum ansor dan kaum muhajjrin dan bagaimna membuat piagam madina dan mengatur bagaimna hidup orang-oarang yang tidak memeluk islam dan mengadakan dakwa kepenjuru jasirah arob kalah itu dan mewajibankan semuah masyarakatnya ikut dalam jihat dalam rangka menyebarkan agama islam sampai bisa kita rasakan hari ini bagaimna nikmat ketika kita mengenal islam secara keseluruhan.

Maka Rasul tidak akan focus pada ibadah ritual tpai dia fokus bagaimna cara aturan dalam kehidupan bisa terealisasikan aturan islam.[MO/ad]

Tidak ada komentar