Prabowo Difitnah Lagi ! Kali Ini Lebih Parah, "Kampanye Gunakan Uang Hasil Bobol ATM"
SWARAKYAT.COM - Bagai buih dilautan, fitnah terhadap Prabowo Subianto Capres No Urut 2 terus menerus terjadi, setelah sempat sebelumnya difitnah memarahi rakyat hingga jijik bersalaman dengan rakyat kini prabowo difitnah lagi !
Berbeda dengan sebelumnya, fitnah terhadap prabowo kali ini sangatlah parah yaitu kampanye gunakan uang hasil bobol ATM yang dilakukan keponakan prabowo. Padahal sudah jelas BPN membantah hal tersebut.
Berita ini berawal dari sebuah website beralamat : https://www.rekat-indonesia.com/2019/03/terungkap-keponakan-prabowo-diringkus.html, website tersebut diketahui baru dibuat pada tanggal 16 03 2019 kemarin (bisa cek di whoisnet).
Ini isi lengkapnya :
Klarifikasi dari BPN :
1. Ramyadjie Priambodo Memang Benar Melakukan Kasus Skimming ATM Tapi Bukan Keponakan Kandung Meski Memiliki Hubungan Kekerabatan
DPP Gerindra memang mengakui RP yang ditangkap Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan skimming ATM adalah Ramyadjie Priambodo. Namun, Gerindra membantah Ramyadjie sebagai keponakan kandung dari calon presiden (capres) Prabowo Subianto meski memiliki hubungan kekerabatan dengan capres nomor 02 tersebut.
Berbeda dengan sebelumnya, fitnah terhadap prabowo kali ini sangatlah parah yaitu kampanye gunakan uang hasil bobol ATM yang dilakukan keponakan prabowo. Padahal sudah jelas BPN membantah hal tersebut.
Berita ini berawal dari sebuah website beralamat : https://www.rekat-indonesia.com/2019/03/terungkap-keponakan-prabowo-diringkus.html, website tersebut diketahui baru dibuat pada tanggal 16 03 2019 kemarin (bisa cek di whoisnet).
Ini isi lengkapnya :
Beberapa waktu lalu Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk komplotan pembobol mesin ATM dengan modus skimming menggunakan kartu ATM yang digandakan.
Namun tim jurnalis investigasi kami saat itu (27/2/2019) belum mendapat informasi yang lengkap dari kasus tersebut. Salah satu sumber dari tim jurnalis investigasi kami mengungkapkan bahwa komplotan pembobol rekening ini sedikitnya sudah beraksi empat kali selama Januari sampai Februari 2019 di wilayah Tangerang Selatan.
Kronologisnya berawal dari laporan pihak Bank BCA yang mendeteksi adanya upaya skimming dengan jumlah fantastis milyaran rupiah setiap harinya.
Setelah dilakukan pengecekan dan melakukan upaya pemantauan oleh pihak internal bank, akhirnya pihak BCA melaporkan tindak kejahatan tersebut ke Polda Metro Jaya.
Mendapat laporan tersebut Polda Metro langsung menerjunkan timnya untuk menuju lokasi yang diduga digunakan sebagai markas oleh pelaku. Dari hasil pengembangan petugas di lapangan, akhirnya dilakukanlah penangkapan terhadap tersangka.
Salah satu tersangka yang ditangkap berinisial RM alias A berusia 37 tahun. Sebelumnya tidak ada informasi jelas tentang tersangka ini. Tetapi Setelah tim jurnalis investigasi melakukan pendalaman. Akhirnya didapati fakta mengejutkan.
Ternyata terungkaplah bahwa RM ini adalah Ramyadjie Priambodo alias Adjie yang juga kemenakan Hashim Djojohadikusumo, dan tentunya juga merupakan kemenakan dari Prabowo Subianto, Capres 02.
Tidak hanya itu, Rupanya setelah dilakukan penggeledahan dirumah tersangka, polisi berhasil menemukan beberapa kartu bca yang sudah dikloning dan ditemukan 1 buah mesin atm bca di kamar tersangka.
Fakta yang mengherankan dan membuat tim jurnalis investigasi penasaran adalah bahwa Adjie ini seorang Direktur dari PT Asiabumi Petroleo.
Mengapa seseorang dengan jabatan tinggi di sebuah perusahaan perminyakan rela melakukan perbuatan tercela seperti ini? Rupanya setelah diselidiki lebih lanjut oleh tim jurnalis investigasi kami menemukan fakta lain.
Saat penggeledahan ditemukan juga berkas berkas-berkas dan buku kas dari ormas TIDAR (Tunas Indonesia Raya). TIDAR, adalah salah satu organisasi sayap Partai Gerindra yang ditujukan untuk anak muda. Fakta yang ditemukan oleh tim jurnalis investigasi cukup mengejutkan.
Ternyata adjie adalah pengurus dari ormas Tidar. Jabatan Adjie di Tidar sebagai bendahara. Rupanya uang hasil pembobolan bank tersebut mengalir ke kas Tidar yang diketuai oleh Aryo Djojohadikusumo.
Diduga, uang tersebut akan digunakan untuk kampanye Prabowo yang dananya memang semakin menipis. Setelah mendapat temuan tersebut, tim jurnalis investigasi mencoba menelusuri aliran dana dari Adjie.
Kemudian TERUNGKAP BAHWA DANA HASIL PENCUCIAN UANG DARI ADJIE JUGA MENGALIR KE HASHIM. Adjie mengaku dana tersebut digunakan untuk kepentingan tim IT Hashim dan juga sebagai dana operasional door to door campaign tim PASLON 02.
Klarifikasi dari BPN :
1. Ramyadjie Priambodo Memang Benar Melakukan Kasus Skimming ATM Tapi Bukan Keponakan Kandung Meski Memiliki Hubungan Kekerabatan
DPP Gerindra memang mengakui RP yang ditangkap Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan skimming ATM adalah Ramyadjie Priambodo. Namun, Gerindra membantah Ramyadjie sebagai keponakan kandung dari calon presiden (capres) Prabowo Subianto meski memiliki hubungan kekerabatan dengan capres nomor 02 tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Gerindra Andre Rosiade menerangkan, Ramyadjie punya hubungan dengan Prabowo dari kakeknya. Dia mengatakan, ayah dari Prabowo bersepupu dengan kakek Ramyadjie. �Jadi sangat jauh,� ujar dia saat dihubungi, Ahad (17/3).
2. Bantah Telak Soal Dana Kampanye Menggunakan Uang Hasil Bobol ATM
Andre juga menegaskan, Ramyadjie tak punya keterlibatan dalam struktur Partai Gerindra dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno. �Jadi saya jelaskan di sini, tidak ada hubungannya yang ditangkap ini dengan Prabowo, Gerindra, ataupun BPN,� ujar Andre.
Terkait kabar tentang Ramyadji sebagai bendahara umum organisasi sayap DPP Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar), Andre menegaskan itu tak benar. �Bukan. Bukan dia (Ramyadji) bendahara Tidar. Saya pun nggak kenal siapa dia ini,� sambung Andre.
Pernyataan Andre ini sebagai pernyataan resmi DPP Gerindra terkait kabar tertangkapnya Ramyadjie di Polda Metro Jaya. Ramyadji diduga sebagai membobol Bank BCA senilai Rp 300 juta. Ia ditangkap Polda Metro Jaya, di Jakarta, pada 26 Februari lalu.
Terkait penangkapan tersebut, Andre mengatakan, DPP Gerindra dan BPN Prabowo-Sandi tak punya keterlibatan. Dia mempersilakan kepolisian menuntaskan penegakan hukum tersebut.
�Atas nama DPP dan BPN, kami memastikan tidak ada hubungannya. Kita serahkan kepada Kepolisian, dan penegak hukum untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Kami tidak ada hubungannya,� sambung dia.
Namun, Andre menyayangkan, pemberitaan Ramyadjie menyeret ke Prabowo-Sandi. Andre pun curiga, pemberitaan tentang penangkapan Ramyadjie tersebut membawa motif buruk dalam politik.
Apalagi, berita tersebut baru ramai sekarang meski penangkapan Ramyadji terjadi pada 26 Februari lalu. �Ini seperti ada kampanye hitam yang menyerang Pak Prabowo,� ujar dia.
Andre menegaskan, akan menuntut semua pihak, termasuk lembaga pemberitaan, yang menuliskan kasus Ramyadji, terkait dengan Prabowo, DPP Gerindra, BPN, pun Tidar. �Atas nama DPP (Gerindra), dan BPN, saya mengatakan, akan menuntut ke jalur hukum bagi pihak manapun, termasuk link-link berita yang menghubungkan kasus ini dengan Pak Prabowo,� sambung dia.
Sumber : republika.co.id
Post Comment
Tidak ada komentar