Bobby Dinilai Masih Terjebak Proses Belajar Selama 100 Hari Kerja
GELORA.CO - Masa pemerintahan Bobby Nasution sejak dilantik sebagai Wali Kota Medan telah memasuki 100 hari.
Kinerja Bobby dinilai masih terjebak pada polarisasi proses belajar.
"100 hari pertama, Wali Kota Medan masih terjebak pada polarisasi 'proses belajar' dan pemetaan masalah," kata pengamat politik USU, Warjio, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (5/6/2021).
Warjio menilai Bobby masih terjebak pada pencitraan dibanding fokus kerja. Akibatnya, respons masyarakat pun kurang positif atas kinerja Bobby.
"Wali Kota masih terjebak pencitraan ketimbang fokus masalah utama Kota Medan: kebersihan, infrastruktur, banjir, dan kesehatan yang ternyata belum diselesaikan secara baik, malah mendapat respons yang kurang positif dari masyarakat. Seperti kebijakan yang kontraproduktif dan salah sasaran, seperti kebijakan Medan Kitchen Asia, yang justru melahirkan kerumunan massa," sebut Warjio.
Selain itu, Warjio menyoroti soal komunikasi politik yang dibangun oleh Bobby. Warjio menilai sejauh ini masih lemah.
"Di sisi lain, komunikasi politiknya lemah, seperti hubungannya yang tidak baik dengan Gubsu (Gubernur Sumatera Utara) dalam penyelesaian COVID- 19," ujar Warjio.
Warjio menyimpulkan, jika harus dinilai dengan angka, kinerja Bobby masih di bawah 100. "Kalau kita kasih nilai, nilainya 40," ucap Warjio.
Untuk diketahui, Bobby Nasution, yang juga menantu Presiden Jokowi, dilantik sebagai Wali Kota Medan pada 26 Februari 2021. Dia dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di aula Tengku Rizal Nurdin rumah dinas Gubsu di Medan.
Tepat di 100 hari kerja, Pemko Medan kemudian memamerkan capaian Bobby dalam 100 hari menjabat.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemko Medan, Arrahman Pane, menjelaskan ada sejumlah gebrakan Bobby selama 100 hari menjabat. Arrahman menyebut ada lima bidang yang menjadi fokus Bobby.
"Terkait progres kerja Pak Wali Kota Medan dalam 100 hari ini, Pak Wali fokus terhadap lima program pokok kerja, yaitu kesehatan, kebersihan, heritage, infrastruktur, dan pengendalian banjir," sebut Arrahman Pane di Medan, Sabtu (5/6/2021).
Di bidang kesehatan, Arrahman menyebut Bobby telah memacu jajarannya hingga ngegas soal vaksinasi massal untuk mengatasi pandemi Corona. Dia menyebut vaksinasi sudah mencapai 41,66 persen dari target 547 ribu orang yang akan divaksinasi.
Dia juga memamerkan gebrakan Bobby di bidang kebersihan. Salah satunya adalah penggunaan bioteknologi untuk mengolah sampah di Medan yang selama ini menjadi masalah.
"Kolaborasi Dinas Kebersihan dengan ahli sampah dari Singapura untuk memberdayakan sampah dengan metode bioteknologi," ujar Arrahman.
Bobby juga menyulap kawasan Kesawan menjadi destinasi wisata kuliner di Kota Medan dalam masa 100 hari kerjanya. Bangunan ilegal di kawasan itu ditertibkan dan jalanan ditutup tiap malam untuk menjadi tempat nongkrong warga Medan.
Dia juga menyebut Bobby telah memacu jajaran Pemko Medan melakukan normalisasi drainase untuk mencegah banjir. Ada 281 kilometer drainase di Medan yang dinormalisasi sejak Bobby menjabat pada Februari 2021.
Di sisi birokrasi, Bobby telah menggebrak dengan memecat kepala dinas hingga kepala lingkungan yang dianggap tidak becus menjalankan tugas. Bobby juga mengaktifkan lagi Tim Saber Pungli Medan.
"Pencopotan beberapa pejabat Pemko Medan, mulai Kepala Dinas Kesehatan, lurah, hingga kepala lingkungan. Pengaktifkan kembali Tim Saber Pungli," ujar Arrahman.(dtk)
Tidak ada komentar