Lampu Hijau Bagi TKA China Masuk Indonesia Tapi Mudik Dilarang Menyakiti Hati Rakyat
BACANEWS.ID - Ratusan tenaga kerja asing asal Cina masuk ke Indonesia dengan alasan untuk dipekerjakan dalam proyek strategis nasional.
Lampu hijau bagi TKA China itu menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebabnya, saat ini pemerintah sejak 6 Mei lalu telah memberlakukan kebijakan larangan mudik lebaran.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyampaikan hal tersebut sangat menyakiti hati rakyat Indonesia.
Masyarakat kata Mardani, telah dilarang mudik lebaran yang bertujuan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
"Ini sangat menyakiti perasaan masyarakat. Saat warga sendiri harus bersusah payah menjaga diri dari pandemi, masyarakat melihat dengan gamblang ada TKA berbondong-bondong masuk mengerjakan proyek strategis nasional,” ucap Mardani kepada wartawan, Selasa (11/5),
Dia menambahkan, masyarakat yang mempertanyakan pemerintah perihal pelarangan mudik karena merasa tidak adil lantaran adanya ratusan TKA Cina datang ke Indonesia.
"Wajar kalau rakyat bertanya untuk siapa keberadaan negara? Mestinya proyek strategis nasional dikerjakan oleh anak negeri sendiri,” tndasnya.[rmol]
Lampu hijau bagi TKA China itu menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebabnya, saat ini pemerintah sejak 6 Mei lalu telah memberlakukan kebijakan larangan mudik lebaran.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyampaikan hal tersebut sangat menyakiti hati rakyat Indonesia.
Masyarakat kata Mardani, telah dilarang mudik lebaran yang bertujuan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
"Ini sangat menyakiti perasaan masyarakat. Saat warga sendiri harus bersusah payah menjaga diri dari pandemi, masyarakat melihat dengan gamblang ada TKA berbondong-bondong masuk mengerjakan proyek strategis nasional,” ucap Mardani kepada wartawan, Selasa (11/5),
Dia menambahkan, masyarakat yang mempertanyakan pemerintah perihal pelarangan mudik karena merasa tidak adil lantaran adanya ratusan TKA Cina datang ke Indonesia.
"Wajar kalau rakyat bertanya untuk siapa keberadaan negara? Mestinya proyek strategis nasional dikerjakan oleh anak negeri sendiri,” tndasnya.[rmol]
Tidak ada komentar