Breaking News

Catat! Cak Nun: Bukan Islam, Pemerintah yang Radikal Terus Paksakan Pendapatnya

Catat! Cak Nun: Bukan Islam, Pemerintah yang Radikal Terus Paksakan Pendapatnya

Berita
islam
-  Budayawan sekaligus Cendekiawan Muslim, Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun menolak keras apabila Islam disebut radikal. Menurutnya, yang radikal itu adalah pemerintah lantaran terus memaksakan pendapatnya.

Hal itu disampaikan Cak Nun lewat lewat video yang tayang di kanal Youtube Masyarakat Maiyah, seperti dilihat pada Selasa 30 Maret 2021.

Dalam tayangan video berjudul �Cak Nun Marah Ketika Islam Disebut Radikal� tersebut, awalnya Cak Nun mengaku tak terima apabila Islam di Indonesia disebut radikal.


Menurutnya, sampai saat ini tidak ada tanda-tanda yang memperlihatkan bahwa agama Muslim radikal.

Agama Islam, kata Cak Nun, selalu menghadirkan kebaikan, keadilan dan semangat berbagi kepada sesama.

Ia pun membayangkan, apabila di dunia ini tidak ada agama Islam maka pertengkaran akan terjadi di mana-mana.

Maka dari itu, Cak Nun tidak terima apabila kata Islam disandingkan dengan istilah radikal lantaran menurutnya dua kata itu tak bisa disatukan.

�Islam yang mengajarkan rasa syukur dan rasa syukur itu tidak ada di luar Islam. Dunia ini seharusnya bertengkar terus, tapi karena orang Islam pintar bersyukur, maka dunia menjadi aman. Indonesia sangat butuh Islam kalau ingin aman, karena orang Islam sangat pandai bersyukur,� ujar Cak Nun.

Mengutip Hops.id, Cak Nun juga mengingatkan semua pihak jangan pernah sekali pun menjelek-jelekkan Islam apalagi sampai menganggapnya sebagai agama radikal.

Jika ada pihak yang melakukan hal itu, lanjut Cak Nun, maka dirinya tak akan segan untuk melaporkan pihak tersebut kepada pemilik Islam yakni Allah SWT.


�Jadi jangan selalu menjelek-jelekkan Islam. Lama-lama saya hilang kesabaran, ini saya masih sabar sampai sekarang. Kalau kamu selalu menjelek-jelekkan Islam, nanti saya laporkan kepada yang punya (Allah),� tegasnya.

Ancaman Cak Nun tersebut juga ia tujukan kepada pemerintah dan aparat keamanan. Oleh karenanya, ia meminta pemerintah dan kepolisian agar tidak menjelek-jelekan Islam.

�Jadi tolong Pak Polisi, Pemerintah, jangan terlalu ikut arus menjelek-jelekkan Islam, sebelum nantinya saya marah. Sebab, ada saatnya saya tidak diam seperti sekarang,� ucapnya.

Selain itu, Cak Nun juga menilai bahwa yang sebenarnya radikal bukan Islam melainkan pemerintah lantaran terus memaksakan pendapatnya.

�Tidak ada di sini, Pak, tidak ada, tidak ada (Islam radikal)! Yang radikal itu pemerintah, memaksakan pendapatnya terus! Bila saya teruskan, saya mau berdebat nasional tentang ini,� ujarnya.


[news.beritaislam.org]

Tidak ada komentar