Jadilah Generasi Cemerlang bukan Terbelakang
Kaget melihat berita seorang nenek yang dibunuh oleh 2 remaja putri berusia 19 tahun karena ketahuan mencuri dirumahnya (tribunnews.com/13-8-2020), Seharusnya seorang nenek itu dihormati, disayang dan dibantu, Bukannya dibunuh. Ini menambah potret dari rentetan berita kriminal yang dilakukan remaja sekarang yang semakin hari semakin sadis.
Tawuran, perundungan, seks bebas, prostitusi, balapan liar, pencurian dan pembunuhan sekarang menghantui dunia Remaja. Bukan lagi prestasi dan kebaikan yang tercetak didalamnya.
Remaja adalah agent of changes, yang akan merubah negeri ini untuk maju menjadi lebih baik, namun bagaimana jadinya jika dunia remajanya dipenuhi dengan kriminalitas dan seks bebas.
Inilah kebobrokan sistem kapitalis yang menjadikan semua serba liberal. Bebas tidak terarah, agama ditinggalkan dan nafsu menjadi Tuhannya. Akhlak menjadi terbalik, mulai tidak ada adap sopan santun terhadap yang tua maupun sayang pada yang muda, budaya cuek semaunya sendiri mulai menjadi kebiasaan. Tontonan yang bermaksiat dan tidak bermanfaatpun mudah berkeliaran dimata-mata remaja kita bahkan diusia sejak dini.
Biaya kebutuhan hidup kian tinggi ditunjang dengan gaya hidup yang dibuat serba praktis yang akhirnya menjadikan masyarakat yang cenderung konsumtif. Beban hidup kian susah dengan pajak yang kian naik. Harga-harga barangpun akhirnya ikut melambung.
Biaya pendidikan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dijadikan komuditi diperjualbelikan dengan harga yang fantastis.
Dalam sejarah islam, begitu banyak pemuda yang berperan aktif. Islam tidak hanya aturan namun menjadi kepribadian disetiap pemeluknya. Keterikatannya pada hukum syara bukan menjadi beban tapi menjadikan mereka menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah. Rasa takut dan segala kegundahan diserahkan kepada sang kholiq bukan kepada manusia. Sehingga setiap masalah langsung terpecahkan dan menenangkan.
Dalam Islam, Pendidikan dan kesehatan gratis, Pemimpin turun langsung menolong warganya seperti yang pernah dilakukan kepemimpinan kholifah Abu Bakar saat musim dingin berbagi selimut, dan Kholifah Umat Bin Khottob memanggul gandum untuk warganya yang kelaparan.
Kegemilangan Islam melahirkan pemuda-pemuda hebatnya seperti, Muhammad Al Fatih di usia 22 tahun berhasil menalukkan Konstantine, Zait bin Tsabit di usia 13 tahun jenius mahir baca tulis dan menjadi penulis Al qur'an di masa Kholifah Umar Bin Khottob, Usamah bin Zaid diusia 18 tahun menjadi panglima perang dan masih banyak pemuda Islam yang lainnya. Yang menjadi kebanggaan dizamannya.
Kita tentunya berharap demikian juga kepada para pemuda-pemuda negri ini, semoga segera menjadi generasi cemerlang bukan terbelakang dengan segala kriminalisasi yang tengah terjadi. Semua itu bisa dengan diterapkan aturan Allah dengan hukum syara'Nya yang akan menghasilkan keadilan, mensejahterahkan dan menentramkan kehidupan.[]
Oleh : Sri Handayani
Post Comment
Tidak ada komentar