Breaking News

Danlanud Minta Maaf soal Ucapan: TKA China Tak Boleh Diliput Karena Wartawan Ditunggangi Teroris

SWARAKYAT.COM
- Komandan Lanud Haluoleo (HLO) Kendari, Kolonel Pnb Muzafar, memberikan klarifikasi atas pernyataannya di sejumlah media yang menyebutkan bahwa pelarangan liputan TKA China ke dalam Bandara Haluoleo karena wartawan ditunggangi teroris.

Dia mengatakan ucapannya tidak bermaksud ditujukan langsung kepada wartawan. Ia mengaku hanya membuat analogi agar mudah dipahami.

 

"Bukan, saya klarifikasi, jadi maksud saya kemarin itu wartawan yang mau meliput ke bandara itu banyak sekali dan di luar juga banyak aksi saat gelombang kedua. Dengan kondisi seperti itu, saya tidak bisa memprediksi saya khawatir kalau akses yang saya berikan kepada wartawan ada yang manfaatkan gitu lho, yang tidak bertanggung jawab," jelas Kolonel Muzafar saat dihubungi detikcom, Selasa (7/7/2020).

 

Dia mengaku khawatir saat itu banyak massa yang sedang melakukan unjuk rasa menolak kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China gelombang kedua. Saat itu datang TKA China berjumlah 105 orang.

 

"Bisa aja kan dari sebanyak itu kita nggak tahu mana yang wartawan, bisa aja dimanfaatkan untuk tindakan tertentu di bandara lah, di kesatuan saya lah," imbuhnya.


Muzafar menambahkan, tak menjamin soal keabsahan kartu identitas (id card) yang dipakai wartawan. Menurutnya, saat kondisi itu bisa saja ada pihak tak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi.

 

"Id card itu kita nggak tahu keabsahannya. Pada saat itu lho, karena kondisinya juga malam dan banyak aksi unjuk rasa. Ini hanya untuk keamanan bersama. Itu keasliannya kita ndak bisa kroscek saat itu," ujarnya.

 

Ia pun menuturkan, kalau situasi kondusif, ia pasti akan mempersilakan wartawan masuk ke dalam bandara. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya tersebut.

 

"Jadi saya minta maaf juga kalau statement saya itu jadi kurang nyaman," pungkasnya.

Tidak ada komentar