Breaking News

24 Tahun Diam, Tutut Akhirnya Ungkap Penyebab Wafatnya Sang Ibu Bukan Karena Ditembak

SWARAKYAT.COM - Tepat 24 tahun lalu, Raden Ayu Siti Hartinah atau lebih dikenal dengan Tien Soeharto meninggal dunia. Istri Presiden ke-2 RI Soeharto ini mengembuskan napas terakhir pada 28 April 1996 silam.

Pada peringatan 24 tahun meninggalnya Tien Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut akhirnya buka suara penyebab kematian sang ibu. Dalam laman resminya, Tutut menceritakan saat sang ibu berpulang. Kala itu, dirinya tak ada disamping Ibu Tien karena berada di luar negeri.

"Dua puluh empat (24) tahun yang lalu, tepatnya tanggal 28 April 1996, Ibu kami tercinta telah dipanggil Allah SWT. Pada saat itu saya sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia (di Prancis dan Kemudian di London)," tulis Tutut, dikutip dari laman Tutut Soeharto, Kamis (30/4/2020).



Saat mengetahui ibunya meninggal dunia, Tutut langsung kembali ke Tanah Air. Ia ditemani suaminya langsung ke Solo, Jawa Tengah, tempat jenazah Tien disemayamkan.

Dalam tulisannya, Tutut juga membantah isu yang beredar seputar penyebab kematian Tien. Ia menceritakan bahwa ibunya sempat mengeluh sesak napas pada Seoharto, sekitar pukul tiga dini hari. Berikut percakapan Pak Harto dengan Tutut, yang kala itu menemani ayahnya di mobil menuju makam.

"Ibumu pagi itu, mengeluh"
"Bapak, aku kok susah nafas yo"
"Bapak tanya mana yang sakit bu"
Ibumu bilang "Ora ono sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah nafas pak (hanya susah nafas pak)."

Menurut pengakuan Soeharto, ia sempat merebahkan Tien yang semakin susah bernapas. Ia pun meminta ajudannya menyiapkan ambulans untuk membawa Tien ke rumah sakit. Namun, nyawa Tien tak tertolong karena sudah tidak sadar selama perjalanan ke rumah sakit.

"Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi, Allah berkehendak lain," ujar Pak Harto pada Tutut.

24 Tahun Tien Soeharto Meninggal, Tutut Ungkap Penyebab Wafatnya Sang Ibu24 Tahun Tien Soeharto Meninggal, Tutut Ungkap Penyebab Wafatnya Sang Ibu/ Foto: Grandyos Zafna

Tutut mengaku heran mendengar berita yang tersebar seputar kematian ibunya. Berita itu mengatakan sang ibu meninggal karena tertembak oleh adik-adiknya.

Ia berusaha diam, namun berita itu tak pernah berhenti tersebar untuk diceritakan kembali oleh orang-orang. Itulah mengapa, setelah 24 tahun, akhirnya Mbak Tutut angkat bicara untuk mengungkap kebenaran.

"Lalu saya mendengar berita tersebar, bahwa ibu wafat karena tertembak oleh adik-adik saya. Saya heran, siapa manusia yang tega menyebarkan berita keji tersebut," tulis Tutut.

"Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi," sambungnya.

Tutut mengatakan, siapapun yang membuat cerita itu dan ikut menyebarkan, dia menyerahkan semuanya pada Allah untuk menilainya. Di akhir tulisannya, anak pertama Soeharto itu mengirimkan doa untuk sang ibu tercinta.

"Ibu... tenanglah di atas sana... Doa kami selalu menyertaimu... We love you always ibu...," pungkasnya.

Perihal penyebab meninggalnya Ibu Tien, mantan ajudan Soeharto, Jenderal Polisi (Purn) Sutanto juga mengungkap bahwa istri Soeharto itu meninggal karena mengalami serangan jantung. Sutanto mengaku sebagai orang yang membawa Ibu Tien ke rumah sakit saat itu.

Diceritakan, pada Minggu dini hari, 28 April 1996, sekitar pukul 04.00 WIB, Tien mendapat serangan jantung mendadak. Saat itu, dokter kepresidenan Hari Sabardi, memberi bantuan awal dengan tabung oksigen. Namun, akhirnya diputuskan segera membawa Tien ke RSPAD.

Setelah melewati berbagai upaya penyelamatan medis oleh tim dokter, sekitar pukul 05.10 Ibu Tien meninggal dunia. Wafatnya Tien kemudian diikuti rumor kalau dia meninggal karena ditembak anaknya. Namun, itu semua dibantah Sutanto.

"Saya saksi hidup yang menyaksikan Bu Tien kena serangan jantung mendadak. Saya juga membawanya ke mobil, dan menunggu di luar ruangan saat upaya medis," kata Sutanto, dalam buku Pak Harto: Untold Stories, dikutip detikcom, Kamis (30/4/2020).

Sumber : haibunda.com

Tidak ada komentar