Breaking News

Kekaguman Raja Abdullah 2 pada Prabowo, "Kopassus yang Pertama Teriakkan Takbir di Mount Everest"


Kisah persahabatan Prabowo dan Abdullah dituangkan dalam buku berjudul "Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana" oleh Femi Adi Soempeno tahun 2009 lalu. Dalam salah satu bab, dikatakan bahwa Yordania adalah negara kedua bagi Prabowo, terutama setelah kisruh 1998 pecah.

Saat itu, Abdullah yang masih menjadi pangeran menawari Prabowo yang diduga terlibat beberapa kasus penculikan untuk tinggal sementara di negaranya.

Prabowo disambut hangat oleh Abdullah. Bahkan Prabowo sempat diundang ke markas tentara Yordania. Dia tiba dengan pakaian kasual, namun disambut secara militer.

Bahkan, Abdullah II yang saat itu memimpin Komando Pasukan Khusus Kerajaan Yordania memaksa Prabowo menginspeksi pasukannya. "Di sini Anda tetap Jenderal," kata Abdullah sambil memeluk Prabowo.

Sejak saat itu, Prabowo mengaku jatuh cinta dengan Yordania. "Saat saya disingkirkan oleh ABRI, oleh elite politik Indonesia, negeri ini menerima saya dengan baik," kata dia.

Selain pernah bertemu dalam pendidikan infanteri di AS, Prabowo dan Abdullah II juga sempat latihan antiteror bersama di Jerman Barat.

Majalah Gatra edisi Nomor 7, 2 Januari 1999, menceritakan awal pertemuan antara Abdullah dan Prabowo terjadi saat Abdullah masih memimpin Komando Pasukan Khusus Kerajaan Yordania (RJSOC) dibentuk pada April 1963.

Secara pribadi, Abdullah sangat kagum dengan keberhasilan Prabowo memimpin Operasi Rajawali dalam pembebasan sandera yang disekap gerombolan Kelly Kwalik di Mapenduma, Irian Jaya pada Mei 1996.

Saking kagumnya, RJSOC yang dipimpin Abdullah dua puluh tahun kemudian berfungsi sebagai payung bagi Brigade Pasukan Khusus dan Pengawal Kerajaan, Unit 71. Pengembangan unit operasinya, diakui Abdullah, terinspirasi oleh Kopassus ala Indonesia, tempat Prabowo pernah menjadi komandan jenderalnya.
 
Brigade Pasukan Khusus Yordania mencakup Grup Pasukan Khusus, Batalyon  Udara, Batalyon Penjelajah, Batalyon Artileri Udara, dan Sekolah  Pasukan Khusus. Anggota Unit 71, yang direkrut dari berbagai kesatuan,  memiliki keahlian utama antiteror dan pembebasan sandera. Unit ini melakukan latihan bersama pasukan negara tetangga, seperti Mesir,  Oman, dan Bahrain.

Sempat pula, anggota unit merasakan tempaan keras  tentara Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. Mantan Menteri Pertahanan Israel Yitzhak Mordechai saat itu sampai terkagum-kagum dengan kegesitan anggota Unit 71.
 
Meski begitu, Abdullah konon tetap memandang Prabowo sebagai seniornya. Sewaktu prajurit Kopassus berhasil mencapai puncak tertinggi di dunia, Mount Everest, Pangeran Abdullah mengikutinya  dengan antusias. Ia terharu ketika mendengar cerita bahwa suara takbir diteriakkan pertama kalinya dari situ. (umi)

Tidak ada komentar