Wiranto Ditusuk, Tak Usah di Tanggapi
IDTODAY.CO - Menkopolhukam Wiranto sebelumnya mengomentari insiden baku tembak yang menewaskan prajurit TNI dalam konflik di Nduga, Papua.
Menurut Wiranto, prajurit yang terluka itu sebagai hal yang wajar. "Enggak usah ditanggapi, dalam rangka operasi yang dilaksanakan di sana memang seperti itu," kata Wiranto di Kseperti dikutip dari Tirto, Jakarta, Senin (22/7/2019) lalu
Pada Waktu itu, Mantan Panglima ABRI era Orde Baru ini meminta publik memberikan dukungan agar perkara di Nduga segera selesai. Dengan demikian, konflik bisa segera ditangani secara baik.
"Sekarang kita terus menyelesaikan masalah itu dengan segala cara agar tidak berkepanjangan. Kita beri support ke teman-teman yang bertugas di sana, tidak mudah taruhannya nyawa, kita doakan semoga mereka selamat dalam rangka pembelaan persatuan negeri," kata Wiranto
Sebelumnya, anggota TNI bernama Prada Usman Hambelo tewas usai ditembak oleh kelompok bersenjata di kawasan pembangunan jembatan Sungai Yuguru, Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin 22 Juli 2019 lalu.
Wiranto Ditusuk di Pandeglang, Banten
Sementara itu, Menkopolhukan Wiranto menjadi korban penusukan oleh seorang pria saat berada di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) kemarin Dalam laporan Polres Pandeglang, Wiranto semula disebut ditusuk dengan menggunakan g senjata tajam yang digunakan oleh si pelaku adalah kunai.
Wiranto diserang saat berkunjung ke Pandeglang, sesaat setelah turun dari mobil, saat bersalaman dengan polisi. Wiranto kini masih dirawat. Menurut keterangan dari pihak kepolisian, pelaku penusukan Wiranto tinggal di rumah kontrakan di Kampung Sawah, dekat alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang.
Tak hanya itu, keduanya disebut telah menyewa rumah tersebut sejak Februari 2019. Hingga kini polisi masih mendalami apa motif pelaku penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto tersebut. Dedi menyampaikan bahwa pihak Densus 88 telah mengunjungi rumah kontrakan Fitri dan Syahril.
Selain itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga memerintahkan Kapolri, Kepala BIN, dengan dibantu TNI mengusut kasus penusukan yang menimpa Wiranto.
Dalam kasus tersebut, ketika Wiranto mengaibaikan Perjuangan Anggota TNI yang gugur di Papua, Haruskah kita juga demikian kepada Wiranto?[ljc]
Menurut Wiranto, prajurit yang terluka itu sebagai hal yang wajar. "Enggak usah ditanggapi, dalam rangka operasi yang dilaksanakan di sana memang seperti itu," kata Wiranto di Kseperti dikutip dari Tirto, Jakarta, Senin (22/7/2019) lalu
Pada Waktu itu, Mantan Panglima ABRI era Orde Baru ini meminta publik memberikan dukungan agar perkara di Nduga segera selesai. Dengan demikian, konflik bisa segera ditangani secara baik.
"Sekarang kita terus menyelesaikan masalah itu dengan segala cara agar tidak berkepanjangan. Kita beri support ke teman-teman yang bertugas di sana, tidak mudah taruhannya nyawa, kita doakan semoga mereka selamat dalam rangka pembelaan persatuan negeri," kata Wiranto
Sebelumnya, anggota TNI bernama Prada Usman Hambelo tewas usai ditembak oleh kelompok bersenjata di kawasan pembangunan jembatan Sungai Yuguru, Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin 22 Juli 2019 lalu.
Wiranto Ditusuk di Pandeglang, Banten
Sementara itu, Menkopolhukan Wiranto menjadi korban penusukan oleh seorang pria saat berada di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) kemarin Dalam laporan Polres Pandeglang, Wiranto semula disebut ditusuk dengan menggunakan g senjata tajam yang digunakan oleh si pelaku adalah kunai.
Wiranto diserang saat berkunjung ke Pandeglang, sesaat setelah turun dari mobil, saat bersalaman dengan polisi. Wiranto kini masih dirawat. Menurut keterangan dari pihak kepolisian, pelaku penusukan Wiranto tinggal di rumah kontrakan di Kampung Sawah, dekat alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang.
Tak hanya itu, keduanya disebut telah menyewa rumah tersebut sejak Februari 2019. Hingga kini polisi masih mendalami apa motif pelaku penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto tersebut. Dedi menyampaikan bahwa pihak Densus 88 telah mengunjungi rumah kontrakan Fitri dan Syahril.
Selain itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga memerintahkan Kapolri, Kepala BIN, dengan dibantu TNI mengusut kasus penusukan yang menimpa Wiranto.
Dalam kasus tersebut, ketika Wiranto mengaibaikan Perjuangan Anggota TNI yang gugur di Papua, Haruskah kita juga demikian kepada Wiranto?[ljc]
Post Comment
Tidak ada komentar