NATALIUS PIGAI : Saya menyangsikan Kesimpulan Polisi tentang Peristiwa Wamena.
Sebagaimana beredar dimedia masa, fihak kepolisian mengklaim bahwa PELAKU PEMBAKARAN DI WAMENA BUKAN PENDUDUK ASLI
Natalius Pigai menyangsikan Kesimpulan Polisi tersebut, dalam tulisannya yang beredar dimedia sosial, beliau menjelaskan sebagai berikut ;
Masalah di Papua itu Karena Aparat tidak mampu menunjukkan persoalan sebenarnya.
Aparat lebih banyak berpolitik praktis di Papua.
Sebenarnya problem hari ini adalah KASUS RASISME,
Namun aparat alihkan soal SEPARATISME.
Kasus hari ini adalah pecahnya puncak gunung Es atas kebencian akut seluruh orang Papua baik berasal dari Wamena Baliem, Wamena Barat,
Pesisir Papua Utara, Selatan,
Papua Barat semua orang Melanesia bersatu mengusir pendatang,
TETAPI justru polisi mengatakan bukan orang Papua.
Sebagai pembela kemanusiaan kita melihatnya sangat heran. Kesimpulan semacam ini menyimpang dari Tugas polisi sesuai kewenangan yang diberikan berdasarkan UU nomor 2 tahun 2003.
APARAT KEPOLISIAN CENDERUNG UNTUK BERPOLITIK PRAKTIS ?
Sangat aneh bin ajaib sudah sangat jelas karena kebencian akut atas perilaku aparat yang sering peralat kelompok pendatang sipil yang tidak berdosa sebagai INFORMAN dan MITRA.
APARAT bahkan pendatang sipil tidak berdosa dijadikan KELOMPOK MILISIA melakukan kekerasan membacok dan bunuh rakyat Papua terang-terangan.
Selain itu aparat juga membiarkan perilaku-perilaku PATOLOGI SOSIAL berkembang di Papua seperti jual Minuman keras,
Penjaja seks komersial,
Membiarkan Togel merajalela. Aparat tidak pernah netral dan lebih cenderung melindungi pendatang ketika persoalan hukum yang melibatkan rakyat Papua.
Berbagai tekanan dan teror yang selalu dihadapi rakyat Papua makin lama kebenciannya makin menumpuk.
Sifat-sifat segregatif yang dipertontonkan aparat seperti ini sebenarnya PRAKTEK-PRAKTEK RASIALISME dan APARTHEID yang pernah dilakukan di negara- negara lain pada abad ke- 20 ke bawah.
Di negara ini masih mempraktekkan tindakan-tindakan yang cenderung segregatif rasial.
Kalau mau membantu negara kerjakan profesional agar kepercayaan rakyat Papua bisa pulih.
Bangsa Melanesia ini orang-orang jujur dan apa adanya jadi ketika negara bertindak jujur dan apa adanya maka rakyat pasti menghormati tetapi kalau tidak jujur maka sudah pasti mereka marah.
NATALIUS PIGAI,
KORBAN RASIAL DAN AKTIVIS KEMANUSIAAN
Tidak ada komentar