Breaking News

Lukas Enembe Mendesak Polisi agar Tidak Menangkap Orang Papua


Jakarta -  Gubernur Papua Lukas Enembe menuntut Kepolisian Nasional (Polri) atau Angkatan Bersenjata Nasional (TNI) untuk mengadopsi pendekatan persuasif dalam menangani para pengunjuk rasa.

"Aparat keamanan, baik itu TNI atau Polri, harus menghindari kekerasan sebanyak mungkin dan tidak menahan orang Papua yang melakukan protes," kata Lukas melalui pernyataan tertulis, Minggu, 1 September.

Dia juga mengimbau polisi untuk segera membereskan kasus rasisme terhadap pelajar Papua di asrama mereka di Surabaya. Lukas percaya tindakan rasis itu memicu serangkaian protes di beberapa daerah.

Selain itu, Lukas meminta masyarakat Papua untuk menjaga ketertiban umum selama demonstrasi. �Jangan merusak fasilitas umum, kantor pemerintahan, dan bangunan rakyat,� gubernur menegaskan. "Setiap bentuk yang tidak biasa dan berbahaya dapat dituntut secara hukum."

Politisi Demokrat mengatakan bahwa orang yang mau melakukan demonstrasi harus berkoordinasi dengan polisi terlebih dahulu. Dia khawatir akan ada pihak yang menyusup ke aksi damai.

Dia lebih lanjut menuntut agar orang-orang di luar Papua untuk menyambut kehadiran orang Papua di provinsi mereka, karena orang Papua pasti akan menyambut mereka dengan hangat, jelas Lukas.

�Penduduk asli Papua menyambut hangat dan memperlakukan para imigran dengan hormat dan kesetaraan,� kata Lukas Enembe. �Mari kita bersama-sama, dengan dasar kegemaran yang menyelesaikan perbedaan, menciptakan perubahan di Papua untuk kejayaan orang Papua di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).�

Tidak ada komentar