Breaking News

Kominfo Mendeteksi Alamat IP Eropa Menyebarkan Hoax di Papua


Jakarta -  Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menemukan alamat IP yang berasal dari negara-negara di benua Eropa yang menyebarkan tipuan tentang kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Dia mengklaim bahwa isinya didistribusikan ke lebih dari 20 negara, namun menolak untuk memberikan rinciannya.

�Kebanyakan dari mereka berasal dari negara di Eropa. Tapi kami mencatat lebih dari 20 negara dengan menyebutkan dari negara itu, �kata Rudiantara di gedung kementeriannya, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September.

Rudiantara menjelaskan tipuan itu didistribusikan secara luas di platform media sosial, terutama Twitter. Namun, penyebar belum tentu orang asing di negara itu.

Menurutnya, data terbaru mengungkapkan ada 555.000 URL yang digunakan untuk menyebarkan informasi palsu, dan lebih dari 100.000 akun bertindak sebagai penyebar. Dia mengatakan bahwa tipuan menyebar di Papua dan Papua Barat marak di Indonesia.


Indikasi tipuan, lanjutnya, adalah konten yang mengandung hasutan dan provokasi. "Kita dapat melawan informasi yang salah dengan mengklarifikasi bahwa itu tidak benar, tetapi yang paling berbahaya adalah hasutan dan provokasi," katanya.

Kementerian Kominfo membatasi akses data internet di Papua dan Papua Barat sejak 21 Agustus setelah gelombang demonstrasi massa di daerah-daerah, yang dipicu oleh tindakan rasisme dan diskriminasi terhadap pelajar Papua di Surabaya dan Malang.

Rudiantara mengumumkan blok internet akan dibuka kembali secara bertahap mulai Kamis, 5 September.

Tidak ada komentar