Warga Pulau Kapopposan Keluhkan Tenaga Medis PNS di Pustunya Malas Masuk Kerja
KORANPANGKEP.CO.ID - Masyarakat Desa Mattiro Ujung Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel mengeluhkan pelayanan kesehatan di Pustu Desa Mattiro Ujung tidak maksimal akibat tenaga medis ASN yang ditugaskan Dinas Kesehatan Pangkep malas datang untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Matiro Ujung yang di Pimpinya saat ini.
Akibatnya, warga pulau Kapopposan, Desa Mattiro Ujung terpaksa harus berobat dan bersalin kerumah sakit umum Batara Siang yang ada di kota Pangkajene, utamanya bagi ibu ibu hamil yang akan memeriksakan kandungannya, dengan menempuh perjalanan laut hingga 3 sampai 4 jam memakai kapal perahu jolloro. pelayanan kesehatan di pustu tersebut kurang maksimal.
Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasan mengaku persoalan ini sudah menjadi masalah klasik sejak dahulu hingga sekarang, Hasan menyebutkan tenaga medis PNS jarang sampai ke tempat-tempat pelayanan kesehatan di desanya, dan lebih banyak dilayani oleh tenaga kesehatan honorer saja.
"Tenaga medis PNS yang jarang datang, memang ini sudah menjadi masalah klasik,. Sejak dulu hingga sekarang tidak kunjung baik, yang disuruh untuk melayani itu rata-rata cuma tenaga honorer, bukan yang PNS," ujarnya, Kamis (1/8/2019).
Hasan menuturkan terkadang Pustu yang ada didesanya tersebut tidak melakukan pelayanan sama sekali, dan dibiarkan kosong oleh petugas medis secara bersamaan baik dari PNS maupun Honorer padahal sejumlah warganya ada yang sakit
"Bahkan ada waktu-waktu tertentu petugas memang kosong, ketika bersamaan para honorer juga meninggalkan wilayah tugas, Jika sudah begini, pusat layanan kesehatan kosong, pelayanan kesehatan untuk masyarakat, pasti tidak terlayani dengan baik." ungkapnya.
Hasan menambahkan saat ini tenaga medis PNS yang melayani di daerah tersebut hanya dua yakni 1 di Pulau Pandangan dan 1 lagi di Pulau Kapoposang yang kini juga sudah ditarik mengabdi didaratan oleh Dinas kesehatan kabupaten Pangkep.
"Cuma dua itu PNSnya, 1 yang di Pulau Kapoposang sudah ditarik ke daratan dan berpindah tugas," jelasnya
"Meski bangunan yang dibangun sudah baik, tetapi pelayanan tenaga medis yang perlu diubah, begitupun alat medis yang masih perlu dimaksimalkan," pungkasnya.
Meski tak banyak warganya yang datang berobat di Pustu tersebut namun hasan berharap tenaga medis yang ada di desa Mattiro Ujung tersebut harus stanby untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warganya.
"Masyarakat yang berobat tidak pasti berapa perharinya, tetapi kan harus ada yang stand by, harus ada pelayanan di pustu-pustu tersebut, supaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat pulau juga terpenuhi," katanya.
Untuk itu Hasan berharap, sebagai kepala desa yang lahir di kapopposan meminta kepada pemerintah kaupaten Pangkep utamanya Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep agar memaksimalkan pelayanan kesehatan di pulaunya gtdersebut serta menempatkan tenaga tenaga medis yang siap mengabdikan dirinya untuk masyarakat dan tidak mengabaikan tugas dengan meninggalkan Pustu sebagai tempat layanan kesehatan satu satunya di pulau terjauh kecamatan Liukang Tupabbiring tersebut, khususnya bagi tenaga PNS kesehatan.
(ADM-KP)
Akibatnya, warga pulau Kapopposan, Desa Mattiro Ujung terpaksa harus berobat dan bersalin kerumah sakit umum Batara Siang yang ada di kota Pangkajene, utamanya bagi ibu ibu hamil yang akan memeriksakan kandungannya, dengan menempuh perjalanan laut hingga 3 sampai 4 jam memakai kapal perahu jolloro. pelayanan kesehatan di pustu tersebut kurang maksimal.
Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasan mengaku persoalan ini sudah menjadi masalah klasik sejak dahulu hingga sekarang, Hasan menyebutkan tenaga medis PNS jarang sampai ke tempat-tempat pelayanan kesehatan di desanya, dan lebih banyak dilayani oleh tenaga kesehatan honorer saja.
"Tenaga medis PNS yang jarang datang, memang ini sudah menjadi masalah klasik,. Sejak dulu hingga sekarang tidak kunjung baik, yang disuruh untuk melayani itu rata-rata cuma tenaga honorer, bukan yang PNS," ujarnya, Kamis (1/8/2019).
Hasan menuturkan terkadang Pustu yang ada didesanya tersebut tidak melakukan pelayanan sama sekali, dan dibiarkan kosong oleh petugas medis secara bersamaan baik dari PNS maupun Honorer padahal sejumlah warganya ada yang sakit
"Bahkan ada waktu-waktu tertentu petugas memang kosong, ketika bersamaan para honorer juga meninggalkan wilayah tugas, Jika sudah begini, pusat layanan kesehatan kosong, pelayanan kesehatan untuk masyarakat, pasti tidak terlayani dengan baik." ungkapnya.
Hasan menambahkan saat ini tenaga medis PNS yang melayani di daerah tersebut hanya dua yakni 1 di Pulau Pandangan dan 1 lagi di Pulau Kapoposang yang kini juga sudah ditarik mengabdi didaratan oleh Dinas kesehatan kabupaten Pangkep.
"Cuma dua itu PNSnya, 1 yang di Pulau Kapoposang sudah ditarik ke daratan dan berpindah tugas," jelasnya
"Meski bangunan yang dibangun sudah baik, tetapi pelayanan tenaga medis yang perlu diubah, begitupun alat medis yang masih perlu dimaksimalkan," pungkasnya.
Meski tak banyak warganya yang datang berobat di Pustu tersebut namun hasan berharap tenaga medis yang ada di desa Mattiro Ujung tersebut harus stanby untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warganya.
"Masyarakat yang berobat tidak pasti berapa perharinya, tetapi kan harus ada yang stand by, harus ada pelayanan di pustu-pustu tersebut, supaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat pulau juga terpenuhi," katanya.
Untuk itu Hasan berharap, sebagai kepala desa yang lahir di kapopposan meminta kepada pemerintah kaupaten Pangkep utamanya Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep agar memaksimalkan pelayanan kesehatan di pulaunya gtdersebut serta menempatkan tenaga tenaga medis yang siap mengabdikan dirinya untuk masyarakat dan tidak mengabaikan tugas dengan meninggalkan Pustu sebagai tempat layanan kesehatan satu satunya di pulau terjauh kecamatan Liukang Tupabbiring tersebut, khususnya bagi tenaga PNS kesehatan.
(ADM-KP)
Tidak ada komentar