Breaking News

Peserta Capim KPK Semakin Mengerucut, Seleksi Di Lakukan Tertutup.


Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyayangkan proses seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) di lakukan secara tertutup oleh Panitia Seleksi.

Baca Juga : Gerindra Gabung Koalisi Jokowi, Ma'ruf Amin : Harus Ada Kesepakatan

Bonyamin mengatakan, sikap Pansel Capim KPK yang lebih banyak tertutup dan pernyataannya yang bersifat defensif  bisa melahirkan kecurigaan bahwa telah terjadi rekayasa sehingga dapat memicu lahirnya pimpinan boneka di lembaga antirasuah tersebut.

"Ya bisa disebut pimpinan boneka, kalau prosesnya seperti ini," kata Boyamin, Selasa (30/7).

Boyamin mengingatkan Pansel Capim KPK bahwa proses seleksi saat ini bertujuan untuk mencari orang terbaik untuk menjadi pimpinan dalam pemberantasan korupsi. Menurutnya, proses pencarian tersebut tidak boleh dinodai dengan aksi menyusupkan kandidat yang tidak sesuai dengan kriteria.

"Kalau tidak lapor atau jelang daftar baru lapor, jelas dari sisi ini tidak tepat. Kalau diloloskan seakan Pansel sudah bawa orang. Jadi seakan Pansel melindungi orang untuk disusupkan," ujar Boyamin.

Baca Juga : Menolak Anies Capres, NasDem Peringatkan PSI

Di sisi lain, pengamat hukum dari Universitas Indonesia Chudry Sitompul mengatakan merekayasa dalam proses seleksi Capim KPK akan merugikan dan  bisa jadi pimpinan KPK mendatang  berpotensi tidak independen dalam mengambil kebijakan.

"Kalau benar (rekayasa) sangat disayangkan. (Pimpinan KPK) mendatang berpotensi tidak independen, lalu KPK menjadi tidak obyektif," ucap Chudry.

Tidak ada komentar