Breaking News

Videonya Viral, Begini Kisah & Sosok Keseharian 'Nabila Bocah Pemulung rongsokan'

  Opini    KU   -  Ira (60) dan Cece (70) mengurus cucu semata wayangnya, Nabila (12), sejak berusia 40 hari. Mereka tinggal bertiga di Kampung Cibodas, RT 03 RW 07, Desa Pangauban, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.




"Nabila sudah ditinggal oleh orang tuanya sejak berumur 40 hari, kedua orang tuanya memang sudah pisah lama, Nabila ini satu-satunya cucu kami," ujar Ira (60), nenek Nabila, saat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (16/4) malam.

Nabila membetot perhatian publik setelah video saat ia dirundung di dalam kelas sekolahnya viral di media sosial. Menurut penuturan Ira, Nabila merupakan gadis yang periang. Berasal dari keluarga broken home, menempa Nabila menjadi sosok mandiri.

"Kakeknya sudah lama sakit asma kambuhan, terkadang kambuhnya itu jam dua malam. Kalau sudah kambuh biasanya Nabila lari ke tempat dokter atau tetangga agar kakek bisa dikasih uap," kata Ira.

Sosok Nabila Bocah Pemulung di Mata Nenek dan Wali KelasNabila bersama nenek dan kakeknya. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Ira menuturkan, ayah Nabila sudah menikah lagi dan tinggal di Sukabumi bersama istri barunya. Sementara sang ibu kandung menjadi penyanyi di Kalimantan.

"Ayahnya kadang sekali-kali menengok ke sini, beberapa bulan sekali. Itu pun tidak lama, setengah jam juga kurang langsung pergi lagi. Ibunya malah tak pernah ke sini lagi," ujar Ira dengan mata berkaca-kaca.Soal Nabila yang memutuskan menjadi pencari pemulung rongsokan, Ira pernah melarangnya. "Katanya kasihan mau bantu kakek sama nenek. Jadi pulang sekolah tuh langsung ambil karung untuk mencari rongsokan, sempat saya larang tapi dia yang bersikeras," tutur Ira.

Kegiatan lain Nabila di samping sekolah dan mencari barang rongsokan, menurut dia, ialah mengaji. "Anaknya rajin, biasanya berangkat mengaji sore, baru pulang selepas isya. Suka bantu masak juga kalau saya sakit," kata Ira.

Sementara itu, wali kelas Nabila, Deni mengatakan, muridnya tersebut selama ini energik. "Pokoknya tidak kalah dengan anak laki-laki, agak usil juga," ujar Deni.

Kendati begitu, ia menilai Nabila merupakan anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. "Bahkan saat saya menerangkan di depan kelas, ia sering bertanya kalau ada sesuatu yang ia tak mengerti," ucap Deni.


NABILA bocah pemulung rongsokan yang di rusak sepatunya oleh teman-temannya




Kisah Sedih Nabila, Bocah Pemulung yang Videonya Viral


Video seorang murid SD yang sedangdirudung di sebuah kelas menjadi viral beberapa hari ke belakang. Reaksi dari sang gadis membuatnetizen terenyuh karena mengumpulkan uang dari hasil memulung. Gadis kecil ini pun telah lama ditinggalkan orang tuanya.

Gadis itu adalah Nabila (12), murid kelas 6 SDN Pangauban. Ia tinggal bersama kakek dan neneknya di Kp Cibodas RT 03 RW 07, Ds Pangauban, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Saat ditemui detikcom di kediamannya, gadis periang ini mengaku telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak masih bayi. Ayah dan ibunya bercerai dan telah memiliki kehidupan baru di luar Bandung.

"Ayah kadang tiga bulan sekali datang ke rumah, tapi sekarang udah enggak pernah kelihatan, itu juga (kalau datang) hanya sebentar. Kalau ibu di Kalimantan menjadi penyanyi dan enggak pernah ke sini," ujar Nabila dengan mata berkaca-kaca.

Alhasil, ia pun dirawat oleh kedua kakek-neneknya sejak masih berusia 40 hari. Keadaan memaksanya menjadi tulang punggung keluarga di usia yang masih belia.

Pasalnya, sang kakek dan neneknya, Cucu (70) dan Ira (60) sudah semakin renta dan sakit-sakitan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, gadis tomboy ini mencari rongsokan seperti kardus, botol plastik, besi yang ia akan masukan ke dalam karung yang ia tenteng.

Ia biasa mencari rongsokan di wilayah perumahan di Batujajar. Aktivitas ini telah ia lakoni sejak satu tahun terakhir. "Teman banyak yang tahu, tapi saya tidak malu," katanya.

Dari hasil pencariannya selama beberapa hari, Nabila hanya mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 25.000 - Rp 35.000. Uang itu ia cukupkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah.

"Awalnya sih sehari mencari langsung dijual, paling dapat hanya Rp 9.000, tapi sekarang ditampung dulu," ucapnya.

Tak jarang, warga yang iba memberi Nabila makana atau pun pakaian. Namun, setiap menerima sesuatu ia melapor terlebih dahulu kepada kakek-neneknya. "Kemarin sempat ada bapak-bapak yang mengikuti jadinya bilang ke kakek nenek dulu," ujarnya.

Nabila pun memiliki gudang khusus untuk menyimpan rongsoka di belakang rumah kakeknya. "Uangnya dikumpul-kumpul buat bantu kakek dan nenek, aku juga ingin beli topi," ujarnya sambil tertawa.

Terkait videonya yang menjadi viral, Nabila mengatakan ia dan kawan-kawannya sudah kembali berteman. "Aku sempat marah karena sepatu didudukin, tapi enggak lama dari dua hari kemudian udah baikan lagi," katanya. 


Tidak ada komentar