Breaking News

"Operasi Buntu" Tenggelamkan 'Goodbener' Jakarta, Anies Baswedan ????






  Opini    KU   - Operasi Buntu Tenggelamkan Anies Baswedan

Para bandar menggelar rapat akbar. Agendanya pasti akbar. Gak main-main, menusuk jantung Ibu Kota. Bukan Istana, tetapi Balai Kota.

Agenda busuk itu cuma satu: tenggelamkan sang Gubernur. Alasannya juga satu: Anies membuat bisnis gelap gulung tikar. Mereka gak suka cahaya. Tabiat kelompok yang biasa dengan kesuraman dan kegelapan.

Operasi busuk itu dimulai dari menenggelamkan sang mantan Menteri Pendidikan ini. Caranya gampang: jangan beritakan, kecuali bongkar keburukannya.

Bukannya dalam tiap kunjungan dan kinerja seorang Gubernur selalu ada reporter yang ditugaskan mendampingi dan meliput? Benar. Tugas saja. Tetap liputan. Tapi hasil liputan itu hanya membeku di meja redaktur. Jangan sampai ada yang diberitakan.

Wajar jika kawan-kawan di belakang Pak Gubernur ada yang berseloroh: wartawan mah ramai, tapi berita tak ada yang naik. 

Sangat mencolok perbedaannya dengan Gubernur provinsi sebelah yang selalu diberitakan bahkan sejak berencana. Dia membuat desain, diberitakan. Wakilnya berencana mengundang Ustadz Abdul Somad, diberitakan. Sudut taman tentang tokoh tukang pacaran dan tawuran, diramaikan. 

Nah, operasi busuk kepada sang Gubernur jago menulis ini, tampaknya berhasil. Berita tentangnya sangat minim. Cek saja kalau tidak percaya. Baca media mainstream dalam sepekan. Tandai berapa kali berita tentang Anies Baswedan. Kalau ada, paling dua. Kok dua? Satu tak solutif, lebih sering heboh tapi gak ada hasil.

Apakah Anies benar-benar tenggelam? Ya gaklah. Kan kaidahnya jelas: siapa bersama rakyat, ummat, dan ulama, serta orang-orang baik maka dia akan selalu dikenang dan menang.

Ia tak perlu mempromosikan diri. Karena para malaikatlah yang akan menggerakkan jemari kebanyakan manusia untuk mencari tahu tentangnya.

Tetapi tetap saja, harus ada ikhtiar. Maka Anies dengan sadar mengoptimalkan media sosial yang dimilikinya.

Cek postingannya, semua tentang kinerja atau keteladanan. Berbeda jauh dengan Gubernur Akan yang romantis-romantisan saat banjir mengepung salah satu kabupaten di provinsinya. Kok beda? Kan postingan menunjukkan kelasnya.

Akhirnya para konspirator kian kelabakan. Setelah reklamasi ditutup, hotel maksiat dihentikan, air akan dikembalikan ke negara untuk rakyat, serta ratusan kinerja lainnya, mereka harus menelan ludah, menggigit jari, dan berteriak ke media soal rotasi ribuan jabatan di tingkat kecamatan dan kelurahan di seluruh Ibu Kota. Mereka sok mempertanyakan kemungkinan lelang jabatan juga indikasi adanya kolusi dan nepotisme.

Padahal, kemarahan mereka bukan karena itu. Lah kan mereka komplotan? Cek data caleg dan pejabat pelaku korupsi, mereka juaranya.

Terus, ngapain mereka ramai? Selalu karena ada kepentingannya yang dijegal. Emang kepentingan apaan?

Rotasi besar-besaran sang Gubernur demi mengamankan suara rakyat. Karena adanya indikasi kecurangan yang diembuskan.

Wajar jika marah. Karena panik dan semakin yakin kalah. 

Kasihan ya. Lelah-lelah menggelontorkan dana, eh dibatalkan oleh dua langkah: kertas dan tanda tangan.

Ini baru tanda tangan yang benar, bukan tanda tangan dari sosok yang tidak membaca apa yang ditandatangani.

Selamat, Pak Anies. Kami mendukungmu sampai Indonesia Menang.

Pirman
Pecinta Keluarga Sejati


Pemprov DKI Jakarta : "31 'Prestasi' di Era Setahun Gdbener Anies Baswedan"





Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim 31 hasil kerja dalam setahun masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Beberapa di antaranya termasuk janji kampanye pada Pilkada DKI 2017.


"Dalam rangka satu tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan, beberapa hari ke depan, kita akan mengulas apa saja yang sudah dikerjakan Pemprov DKI Jakarta selama setahun Ini," demikian cuit akun Twitter @DKIJakarta, pada Selasa (16/10).

Sebagian dari 31 klaim 'prestasi' itu adalah program-program populer dan juga janji kampanye. Di antaranya menghentikan reklamasi Teluk Jakarta sekaligus jadi urutan pertama daftar tersebut.


"Pemprov DKI Jakarta mencabut izin 13 pulau reklamasi di teluk Jakarta, sekaligus terus memastikan reklamasi dihentikan. Pulau yang sudah ada akan dikelola untuk kepentingan masyarakat," tulis akun Pemprov DKI tersebut.




Pemprov DKI Jakarta mencabut izin 13 pulau reklamasi di teluk Jakarta, sekaligus terus memastikan reklamasi dihentikan. Pulau yang sudah ada akan dikelola untuk kepentingan masyarakat.

Simak infografis berikut untuk lebih jelasnya!

270 people are talking about this

Kedua, peluncuran program rumah dengan uang muka (down payment/DP) nol rupiah yang bertajuk Solusi Rumah Warga (Samawa).

"Dengan adanya program rumah DP 0 ini, setiap warga Jakarta bisa mewujudkan mimpinya untuk mempunyai rumah sendiri," klaim Pemprov.




Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan program DP 0 dengan nama SAMAWA (Solusi Rumah Warga). Dengan adanya program rumah DP 0 ini, setiap warga Jakarta bisa mewujudkan mimpinya untuk mempunyai rumah sendiri.http://bit.ly/1thnhunian 

82 people are talking about this

Ketiga, peluncuran sarana transportasi terintegrasi Jak Lingko, yang merupakan hasil perubahan One Karcis One Trip (OK Otrip). Menurut Pemprov, 11 operator bus kecil bergabung dalam program yang telah melayani 33 trayek itu.

"Pada bidang transportasi, Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan program Jak Lingko sebagai sistem integrasi transportasi yang aman dan nyaman di Jakarta. Nantinya, bus kecil, sedang, besar, MRT, LRT, KRL, tersambung dan memudahkan kita berpindah".




Pada bidang transportasi, Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan program Jak Lingko sebagai sistem integrasi transportasi yang aman dan nyaman di Jakarta. Nantinya, bus kecil, sedang, besar, MRT, LRT, KRL, tersambung dan memudahkan kita berpindah.

108 people are talking about this

Keempat, perluasan manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) menjadi KJP Plus. Pemprov mengaku sudah memberikan KJP Plus kepada 805 ribu siswa di DKI Jakarta.

"Selama satu tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan, pada bidang pendidikan, Pemprov DKI Jakarta telah memperluas manfaat KJP Plus," tutur Pemprov DKI.

Kelima, membangun jembatan pengubung atau skybridge di Tanah Abang.

Keenam, peserta Jaminan Kesehatan Semesta DKI Jakarta mencapai 98 persen, melebihi target nasional sebesar 95 persen.

Ketujuh, membangun fasilitas publik ramah disabilitas berupa trotoar dan penyeberangan sebidang atau pelican crossing.

Selain itu, masih ada 24 prestasi lainnya yang diklaim oleh Pemprov DKI. Namun, rangkaian klaim prestasi itu belum memasukkan realisasi sejumlah janji kampanye seperti legalisasi becak di Jakarta.




Dalam rangka satu tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan, beberapa hari ke depan, kita akan mengulas apa saja yang sudah dikerjakan Pemprov DKI Jakarta selama setahun Ini.

Pantau terus media sosial @DKIJakarta untuk informasi lengkapnya!

625 people are talking about this


Tidak ada komentar