Bawaslu Pastikan Panwaslu Kuala Lumpur Berpose 02 adalah Hoax
Menurut Komisioner Bawaslu, M Afifudin foto yang beredar bukanlah foto Yaza seperti yang dituduhkan.
"Kami memberikan konfirmasi bahwa itu tidak benar," kata Afifudin di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).
Hal itu ia pastikan setelah mengonfirmasi langsung kepada Yaza. Kepadanya, Yaza membantah bahwa foto seorang perempuan berpose salam dua jari itu dirinya.
Di sisi lain, ia memastikan jika sejauh ini anggotanya bekerja secara netral dan independen.
"Kami tentu memastikan informasi jajaran kami. Kami cek data-data ketika kami merekrut yang bersangkutan. Tetapi yang bersangkutan sudah menyatakan ke saya informasi foto itu tidak benar," tutup Afif.
Di tengah tudingan ketidaknetralan Panwaslu, seorang perempuan bernama Idawati Murdaningrum muncul dan mengklarifikasi kepada publik jika foto perempuan berpose salam dua jari yang sebelumnya disangkakan sebagai Yaza Azzahara adalah dirinya.
"Saya ingin menyampaikan klarifikasi, foto yang dilingkari pada foto relawan 02 (Prabowo-Sandi) adalah saya, Idawati Murdaningrum, bukan foto ibu Yaza Azzahra," kata Idawati dalam keterangan yang diterima redaksi.
Idawati mengaku jika dirinya memang relawan 02 dan merupakan anggota Satgas Prasasti Malaysia.
"Saya dan Ibu Yaza adalah dua orang yang berbeda," tandasnya.
Klarifikasi tersebut pun ia sebarkan di akun sosial media Facebooknya. Dalam klarifikasi, ia juga mengisomasi sebuah media online yang menuding dirinya sebagai Ketua Panwas KL.
Kasus penggerebekan surat suara dicoblos di Malaysia yang viral di sosial media memang mengundng pro dan kontra. Bahkan tak sedikit yang menuding penggerebekan itu rekayasa untuk menjatuhkan paslon di Pilpres.
Mulai dari tumpukan surat suara yang tidak dibuka seluruhnya, hingga tudingan Panwaslu KL berpihak ke kubu 02, Prabowo-Sandi. Namun tudingan-tudingan ini mentah seketika usai Bawaslu tegas menyebut surat suara dicoblos di Malaysia benar adanya. [rm]
Tidak ada komentar