Tempeleng yang Sebut Kafir, Menhan Dinilai Arogan dan Peringatan buat Ulama
Pejuang.Net - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Riyacudu dinilai sangat arogan dengan mengatakan akan menempeleng seseorang yang menyebut kafir.
Demikian dikatakan aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (6/3/2019).
�Menhan tidak perlu mengurusi yang bukan ahlinya. Ini bidang ahli agama Islam,� ungkapnya.
Menurut Rahman, pernyataan Menhan itu bisa buat peringatan buat ulama agar tidak menyebut kafir dalam sebuah pengajian.
�Nantinya dikondisikan ulama dan pendakwah tidak boleh menyebut kafir,� jelas Rahman.
Rahman menilai hasil Batsul Masail Munas NU dapat dipakai negara untuk melarang penggunaan kafir.
�Negara mendapat legitimasi NU untuk melarang menggunakan kata kafir termasuk dalam pengajian,� papar Rahman.
Ia menilai, negara sudah melakukan intervensi masalah agama dan menyebabkan kerusakan bangsa.
�Negara tidak perlu intervensi masalah agama,� pungkas Rahman.
Sebelumnya Menhan Ryamizard akan menempeleng seseorang yang menyebut kafir.
�Kalau ada yang bilang kafir, saya tempeleng. Pancasila itu persatuan Indonesia yang berperikemanusiaan,� tuturnya.
Karena itu, masyarakat diminta tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
�Pancasila sama dengan ajaran Islam kok, silaturahmi, dengan silaturahmi itu kebersamaan. Yang tidak melaksanakan silaturahmi, kata Allah, tidak akan diberikan rahmat dari Allah,� ujar Ryamizard. (suaranasional)
Publis by : Pejuang.Net � Ikuti kami di channel Telegram : t.me/pejuangofficial
Post Comment
Tidak ada komentar