Geram Hastag #SlankMakanDuitRakyat, Kaka Slank: 'Pala Lo Peyang'

Lagu-lagu bernafas pergerakan dan nasionalisme dibawakan sebagai penyebar virus perdamaian dan kebangsaan.
Tak ketinggalan, Slank juga membawakan lagu dari album ke-22 atau album terakhirnya berjudul 'Pala Lo Peyang', diatas panggung sang vokalis Akhadi Wira Satriaji atau Kaka Slank mengaku prihatin dengan generasi medsos yang sok tahu dan ikut-ikutan menyebarkan hoax.
"Nih lagu bercerita soal generasi media sosial yang kepo, yang jempolnya tak disekolahkan, yang sebar hoax, menyebar kebencian. Hai Semarang jangan diladeni, mending di blok itu hastag, Pala Lo Peyang!," lontaran Kaka diatas panggung.
Lagu tersebut merupakan ungkapan Slank yang dituduh oleh warganet ikut-ikutan memakan dana APBD dalam menggelar Apel Kebangsaan.
Sebelumnya, hastag #SlankMakanDuitRakyat viral di Twitter menjelang Apel Kebangsaan digelar. Warganet menilai jika Slank turut andil menikmati dana APBD Jateng dalam menggelar acara yang menelan biaya Rp 18 miliar.
Warganet juga mengganggap uang sebesar itu tidak sesuai untuk peruntukannya, karena masih banyak rakyat Jateng yang lebih membutuhkannya.
Sementara, Bimbim drummer Slank, mengaku tidak mau ambil pusing dengan segala ungkapan negatif, terlebih di media sosial. Baginya, apa yang ada di media sosial merupakan salah satu bentuk anugerah berdemokrasi.
"Selama mereka tidak berkata kasar tidak kita delete atau kita blok," kata Bimbim.
Orang-orang yang terjebak dalam media sosial, kata Bimbim, adalah orang yang salah dalam bersikap, karena jika disikapi dengan tegang atau emosi itu tidak mensyukuri demokrasi.
"Biarkan saja mereka untuk juga belajar demokrasi, kita bukan politisi sih, yang kalau dijelekin malah dijawabnya besoknya, kita sih biarin aja untuk demokrasi. Anggap saja itu baik juga buat kita," ucap dia sebagaimana diberitakan SUARA.COM
Diisi dengan Mabuk-mabukan, Slankers: Biar Enak Jogetnya
Bukannya ikut mendengarkan ceramah atau membaca deklarasi damai, para remaja yang mengaku sebagai Slankers ini justru mabuk-mabukan di area Simpang Lima Semarang, tempat dilaksanakannya Apel Kebangsaan �Kita Merah Putih�. Minggu 17 Maret 2019.
Polisi di posko pengamanan yang mendapat laporan pun menciduk para remaja ini. Beberapa di antaranya melarikan diri, tiga sisanya ditangkap petugas gabungan baik polisi maupun Satpol PP.
Dalam kondisi mabuk, ketiganya dibawa ke Posko Pengamanan Apel Kebangsaan. Para remaja yang masih di bawah umur ini diinterograsi petugas. Bukannya takut, seorang di antaranya justru lantang menjawab dirinya mabuk.
�Iya Pak, mabuk,� kata remaja tersebut.
Alasan mereka mabuk pun bikin polisi geleng kepala. Mereka sengaja mabuk-mabukan agar lebih enak bergoyang saat grup band Slank membawakan lagu di acara yang menghabiskan biaya sebesar Rp 18 miliar itu.
�Kami Slankers, Pak. Jadi harus mabuk dahulu sebelum joget. Biar enak jogetnya,� katanya.
Ketiga remaja yang mengaku berasal dari Kecamatan Semarang Tengah ini sudah menenggak minuman keras berjenis ciu sebelum tiba di Lapangan Simpang Lima Kota Semarang.
�Tadi saya bawa dua botol ciu, diminum waktu naik bus ke sini. Sisanya diminum sama teman-teman di lapangan tadi,� ujarnya. [SANGPENCERAH]
Post Comment
Tidak ada komentar